Saturday, October 5, 2013

DUA CIRI SEKTE SESAT “WAHABI SALAFI DAN SYIAH RAFIDHO”









Disusun Oleh Von Edison Alouisci

BAGIAN 1.

CIRI WAHABI SALAFI ( KHAWARIJ BERBAJU SALAFI.KBS )

1. Membagi Tauhid menjadi 3 bagian yaitu:

(a). Tauhid Rububiyyah: Dengan tauhid ini, mereka mengatakan bahwa kaum musyrik Mekah dan orang-orang kafir juga mempunyai tauhid.
(b). Tauhid Uluhiyyah: Dengan tauhid ini, mereka menafikan tauhid umat Islam yang bertawassul, beristigathah dan bertabarruk sedangkan ketiga-tiga perkara tersebut diterima oleh jumhur ulama‟ Islam khasnya ulama‟ empat Imam madzhab.
(c.) Tauhid Asma’ dan Sifat: Tauhid versi mereka ini bisa menjerumuskan umat islam ke lembah tashbih dan tajsim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala seperti:

Menterjemahkan istiwa’ sebagai bersemayam/bersila/duduk.
Merterjemahkan yad sebagai tangan
Menterjemahkan wajh sebagai muka
Menisbahkan jihah (arah) kepada Allah (arah atas – jihah ulya)
Menterjemah janb sebagai lambung/rusuk
Menterjemah nuzul sebagai turun dengan dzat
Menterjemah saq sebagai betis
Menterjemah ashabi’ sebagai jari-jari, dll
Menyatakan bahawa Allah SWT mempunyai “surah” atau rupa
Menambah bi dzatihi haqiqatan [dengan dzat secara hakikat] di akhir setiap ayat-ayat mutashabihat

2. Memahami ayat-ayat mutashabihat secara zhahir tanpa penjelasan terperinci dari ulama-ulama yang mu’tabar
3. Menolak asy-Sya’irah dan al-Maturidiyah yang merupakan ulama’ Islam dalam perkara Aqidah yang diikuti mayoritas umat islam
4. Sering mengkrititik asy-Sya’irah bahkan sehingga mengkafirkan asy-Sya’irah.
5. Menyamakan asy-Sya’irah dengan Mu’tazilah dan Jahmiyyah atau Mu’aththilah dalam perkara mutashabihat.
6. Menolak dan menganggap tauhid sifat 20 sebagai satu konsep yang bersumberkanfalsafah Yunani dan Greek.
7. Berselindung di sebalik mazhab Salaf.
8. Golongan mereka ini dikenal sebagai al-Hasyawiyyah, al-Musyabbihah, al-
Mujassimah atau al-Jahwiyyah dikalangan ulama’ Ahli Sunnah wal Jama’ah.
9. Sering menuduh bahwa Abu Hasan Al-Asy’ari telah kembali ke mazhab Salaf setelah bertaubat dari mazhab asy-Sya’irah. Menuduh ulama’ asy-Sya’irah tidak betul-betul memahami faham Abu Hasan Al-Asy’ari.
10. Menolak ta’wil dalam bab Mutashabihat.

11. Sering menuduh bahwa mayoritas umat Islam telah jatuh kepada perbuatan syirik.
12. Menuduh bahwa amalan memuliakan Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam [membaca maulid dll] membawa kepada perbuatan syirik.
13. Tidak mengambil pelajaran sejarah para anbiya’, ulama’ dan sholihin dengan
dalih menghindari syirik.
14. Pemahaman yang salah tentang makna syirik, sehingga mudah menghukumi orang sebagai pelaku syirik.
15. Menolak tawassul, tabarruk dan istighathah dengan para anbiya’ serta sholihin.
16. Mengganggap tawassul, tabarruk dan istighathah sebagai cabang-cabang syirik.
17. Memandang remeh karamah para wali [auliya’].
18. Menyatakan bahwa ibu bapa dan datuk Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak selamat dari adzab api neraka.
19. Mengharamkan mengucap “radhiallahu ‘anha” untuk ibu Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam, Sayyidatuna Aminah. 

HADITS
1. Menolak beramal dengan hadis dho’if.
2. Penilaian hadits yang tidak sama dengan penilaian ulama’ hadits yang lain.
3. Mengagungkan Nasiruddin al-Albani di dalam bidang ini [walaupun beliau tidak
mempunyai sanad bagi menyatakan siapakah guru-guru beliau dalam bidang hadits.
[Bahkan mayoritas muslim mengetahui bahwa beliau tidak mempunyai guru dalam bidang hadits dan diketahui bahawa beliau belajar hadits secara sendiri dan ilmu jarh dan ta’dil beliau adalah mengikut Imam al-Dhahabi].
4. Sering menganggap hadits dho’if sebagai hadits mawdhu’ [mereka mengumpulkan hadits dho’if dan palsu di dalam satu kitab atau bab seolah-olah kedua-dua kategori hadits tersebut adalah sama]
5. Pembahasan hanya kepada sanad dan matan hadits, dan bukan pada makna hadits. Oleh karena itu, pebedaan pemahaman ulama’ [syawahid] dikesampingkan. 

QUR’AN
1. Menganggap tajwid sebagai ilmu yang menyusahkan dan tidak perlu (Sebagian Wahabi indonesia yang jahil) 
FIQH
1. Menolak mengikuti madzhab imam-imam yang empat; pada hakikatnya
mereka bermadzhab “TANPA MADZHAB”
namun lucunya jika berdalil suka mencatut pendapat imam madzab yang sudah mereka pelintir isinya lewat kitab daur ulang wahabi.(cetakan versi wahabi)
2. Mencampuradukkan amalan empat mazhab dan pendapat-pendapat lain sehingga membawa kepada talfiq [mengambil yang disukai] haram
3. Memandang amalan bertaqlid sebagai bid’ah; mereka mengklaim dirinya berittiba’

padahal mereka sangat taqlid pada pendiri wahabi,Muhmmad bin abdul wahab seakan akan dia adalah nabi.mereka marah besar jika ada yang membuka AIB kejahatan muhammad bin abdul wahab.

4. Sering mengungkit dan mempermasalahkan soal-soal khilafiyyah
,dikit dikit mengtkan  ini bid`ah,itu bid`ah.ini syrik.itu syrik.ini kafir itu kafir.
5. Sering menggunakan dakwaan ijma’ ulama dalam masalah khilafiyyah
padahal Ijma ulama justru banyak tidak sepakat dengan ajaran wahabi.
6. Menganggap apa yang mereka amalkan adalah sunnah dan pendapat pihak lain adalah Bid’ah
dan tertolak.
7. Sering menuduh orang yang bermadzhab sebagai ta’assub [fanatik] mazhab
.
8. Salah faham makna bid‟ah yang menyebabkan mereka mudah membid‟ahkan orang lain
.dan akibatnya kemana mana mereka suka bicara bid`ah namun jika ada yang membrikan kajian yang benar mereka menolak bahkan marah marah.
9. Mempromosikan madzhab fiqh baru yang dinamakan sebagai FIQH AL-TAYSIR, FIQH AL-DALIL, FIQH MUSOFFA, DLl [yang jelas keluar daripada fiqh empat mazhab]
10. Sering mewar-warkan agar hukum ahkam fiqh dipermudahkan dengan menggunakan hadis “Yassiru wa la tu’assiru, farrihu wa la tunaffiru”
11. Sering mengatakan bahwa fiqh empat madzhab telah ketinggalan zaman
sehingga mereka berijtihad menurut akal mereka sendiri yang terkadang justru menyimpang dari ajaran salaf.dan lucunya mereka ini mengaku “bermanhaj salaf berdasarkan pemahaman salafus sholeh namun pada kenyataan mereka Memahaminya sendiri dalam menjelaskan maksud maksud syariat islam. 
NAJIS
1. Sebagian mereka sering mempermasalahkan dalil akan kedudukan babi sebagai najis mughallazhah
2. Menyatakan bahwa bulu babi itu tidak najis karena tidak ada darah yang mengalir. 

WUDHU’
1. Tidak menerima konsep air musta’mal
2. Bersentuhan lelaki dan perempuan tidak membatalkan wudhu’
3. Membasuh kedua belah telinga dengan air basuhan rambut dan tidak dengan air yang baru. 

ADZAN
1. Adzan Juma’at sekali; adzan kedua ditolak.motto mereka adalah BID`AH. 
SHALAT
1. Mempromosikan “Sifat Shalat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam‟, dengan alasan kononnya shalat berdasarkan fiqh madzhab adalah bukan sifat shalat Nabi yang benar padahal para ulamanya sendiri..semisal utsmain.bin baz.albani.dll banyak saling beda pendapat dan membingungkan mana yang dikatakan sipat sholat nabi !! anda boleh cek kajian masing masing ulama wahabi dalam urusan sholat ini.plin plan.
 

2. Menganggap melafazhkan kalimat “usholli” sebagai bid’ah.
3. Berdiri dengan kedua kaki mengangkang.
4. Tidak membaca “Basmalah‟ secara jahar.
5. Menggangkat tangan sewaktu takbir sejajar bahu atau di depan dada.
6. Meletakkan tangan di atas dada sewaktu qiyam.
7. Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam shalat sebagai perkara bid‟ah (sebagian Wahabiyyah Indonesia yang jahil).
8. Menganggap qunut Subuh sebagai bid’ah.
9. Menggangap penambahan “wa bihamdihi” pada tasbih ruku’ dan sujud adalah bid’ah.
10. Menganggap mengusap muka selepas shalat sebagai bid’ah.
11. Shalat tarawih hanya 8 rakaat; mereka juga mengatakan shalat tarawih itu
sebenarnya adalah shalat malam (shalatul-lail) seperti pada malam-malam lainnya
12. Dzikir jahr di antara rakaat-rakaat shalat tarawih dianggap bid’ah.
13. Tidak ada qadha’ bagi shalat yang sengaja ditinggalkan.
14. Menganggap amalan bersalaman selepas shalat adalah bid’ah.
15. Menggangap lafazh sayyidina (taswid) dalam shalat sebagai bid’ah.
16. Menggerak-gerakkan jari sewaktu tasyahud awal dan akhir.
17. Boleh jama’ dan qashar walaupun kurang dari dua marhalah.
18. Memakai sarung atau celana setengah betis untuk menghindari isbal.
19. Menolak shalat sunnat qabliyyah sebelum Juma’at
20. Menjama’ shalat sepanjang semester pengajian, karena mereka berada di landasan Fisabilillah

namun uraian diatas lum valid pasalnya antara ulama wahabi sendiri ajarannya masing masing beda.ini tentu akibat mereka ngeminter ijthad sendiri sendiri.(tak punya sanad)


DO’A, DZIKIR DAN BACAAN AL-QUR’AN
1. Menggangap do’a berjama’ah selepas shalat sebagai bid’ah.
2. Menganggap dzikir dan wirid berjama’ah sebagai bid’ah.
3. Mengatakan bahwa membaca “Sodaqallahul ‘azhim” selepas bacaan al-Qur’an adalah Bid’ah.
4. Menyatakan bahwa do’a, dzikir dan shalawat yang tidak ada dalam al-Qur’an dan Hadits sebagai bid’ah. Sebagai contoh mereka menolak Dala’il al-Khairat, Shalawat al-Syifa‟, al-Munjiyah, al-Fatih, Nur al-Anwar, al-Taj, dll.
5. Menganggap amalan bacaan Yasin pada malam Jum’at sebagai bid’ah yang haram.
6. Mengatakan bahwa sedekah atau pahala tidak sampai kepada orang yang telah wafat.
7. Mengganggap penggunaan tasbih adalah bid’ah.
8. Mengganggap zikir dengan bilangan tertentu seperti 1000 (seribu), 10,000 (sepuluh ribu), dll sebagai bid’ah.
9. Menolak amalan ruqiyyah syar’iyah dalam pengobatan Islam seperti wafa‟, azimat, dll.
10. Menolak dzikir isim mufrad: Allah Allah.
11. Melihat bacaan Yasin pada malam nisfu Sya’ban sebagai bid’ah yang haram.
12. Sering menafikan dan memperselisihkan keistimewaan bulan Rajab dan Sya’ban.
13. Sering mengkritik keutamaan malam Nisfu Sya’ban.
14. Mengangkat tangan sewaktu berdoa’ adalah bid’ah.
15. Mempermasalahkan kedudukan shalat sunat tasbih. 

PENGURUSAN JENAZAH DAN KUBUR
1. Menganggap amalan menziarahi maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para anbiya’, awliya’, ulama’ dan sholihin sebagai bid’ah dan shalat tidak boleh dijama’ atau qasar dalam ziarah seperti ini.
2. Mengharamkan wanita menziarahi kubur.
3. Menganggap talqin sebagai bid’ah.
4. Mengganggap amalan tahlil dan bacaan Yasin bagi kenduri arwah sebagai bid’ah yang haram.
5. Tidak membaca do’a selepas shalat jenazah.
6. Sebagian ulama’ mereka menyeru agar Maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikeluarkan dari masjid nabawi atas alasan menjauhkan umat Islam dari syirik
7. Menganggap kubur yang bersebelahan dengan masjid adalah bid’ah yang haram
8. Do’a dan bacaan al-Quran di perkuburan dianggap sebagai bid’ah. 

MUNAKAHAT [PERNIKAHAN]
1. Talak tiga (3) dalam satu majlis adalah talak satu (1)
MAJLIS SAMBUTAN BERAMAI-RAMAI
1. Menolak peringatan Maulid Nabi; bahkan menyamakan sambutan Maulid Nabi dengan perayaan kristen bagi Nabi Isa as.
2. Menolak amalan marhaban para habaib
3. Menolak amalan barzanji.
4. Berdiri ketika bacaan maulid adalah bid’ah
5. Menolak peringatan Isra’ Mi’raj, dll.
6. Menghalalkan Khaul pada ulamanya sendiri 

HAJI DAN UMRAH
1. Mencoba untuk memindahkan “Maqam Ibrahim as.” namun usaha tersebut telah digagalkan oleh al-Marhum Sheikh Mutawalli Sha’rawi saat beliau menemuhi Raja Faisal ketika itu.
2. Menghilangkan tanda telaga zam-zam
3. Mengubah tempat sa’i di antara Sofa dan Marwah yang mendapat tentangan ulama’ Islam dari seluruh dunia 

4
. Sering mendakwahkan untuk kembali kepada al-Qura’an dan Hadits (tanpa menyebut para ulama’, sedangkan al-Qura’n dan Hadits sampai kepada umat Islam melalui para ulama’ dan para ulama’ juga lah yang memelihara dan menjabarkan kandungan al-Qur’an dan Hadits untuk umat ini)
5. Sering mengkritik Imam al-Ghazali dan kitab “Ihya’ Ulumuddin” 
PENGKHIANATAN MEREKA KEPADA UMAT ISLAM
1. Bersekutu dengan Inggris dalam menjatuhkan kerajaan Islam Turki Utsmaniyyah
2. Melakukan perubahan kepada kitab-kitab ulama’ yang tidak sehaluan dengan mereka
3. Banyak ulama’ dan umat Islam dibunuh sewaktu kebangkitan mereka di timur tengah
4. Memusnahkan sebagian besar peninggalan sejarah Islam seperti tempat lahir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, meratakan maqam al-Baqi’ dan al-Ma’la [makam para isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Baqi’, Madinah dan Ma’la, Mekah], tempat lahir Sayyiduna Abu Bakar dll, dengan hujjah tempat tersebut bisa membawa kepada syirik.
5. Di Indonesia, sebagian mereka dalu dikenali sebagai Kaum Muda atau Mudah [karena hukum fiqh mereka yang mudah, ia merupakan bentuk ketaatan bercampur dengan kehendak hawa nafsu].


TASAWWUF DAN THARIQAT
1. Sering mengkritik aliran Sufisme dan kitab-kitab sufi yang mu’tabar
2. Sufiyyah dianggap sebagai kesamaan dengan ajaran Budha dan Nasrani
3. Tidak dapat membedakan antara amalan sufi yang benar dan amalan bathiniyyah yang sesat.




SIKAP DAN TINGKAH LAKU

1. Sering membid’ahkan amalan umat Islam bahkan sampai ke tahap mengkafirkan
mereka.
(lihat uraian diatas) .padahal sesungguhnya mereka ini kebanyakan tak pernah belajar menemukan dalil sesungguhnya karna kedangkalan mereka sendiri.( pemalas)

2. Mengganggap diri sebagai mujtahid atau berlagak sepertinya (walaupun tidak layak).


3. Sering mengambil hukum secara langsung dari al-Qur’an dan hadits (walaupun tidak layak).
dan menilai maksudnya sekehendaknya sendiri seakan akan mereka ini lebih tahu maksudnya ketimbang ulama ulama kelas kakap di masa awal pembukuan quran dan hadits.

4. Sering memtertawakan dan meremehkan ulama’ pondok dan golongan agama yang lain.
padahal rata rata mereka ini belum seujung kukunya para ulam pondok yang ngajinya tahunan dan tiap hari ditempa dengan bahasan yang sarat ilmu dan perlu penelitian sebelum di ajarkan  pada para santri.

5. Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits yang ditujukan kepada orang kafir sering ditafsir ke atas orang Islam
karna jelas mereka..tidak bisa membedakan maksud maksud sebenarnya.(asal tafsir).tentu saja ini menunjukkan kebodohan mereka sendiri yang pada akhirnya menciptakan ladang FITNAH.

6. Memaksa orang lain berpegang dengan pendapat mereka walaupun pendapat itu syaz (janggal).
dan umumnya mereka ini..suka ngotot merasa benar walaupun telah dijelaskan dengan rinci oleh ahli ulama. Kalau kita ajak bicara tentang masalah-masalah umum, mereka anggap semua itu “bukan masalah din”, jadi tidak perlu dipikirkan.
Padahal sumber kemusyrikan, kekafiran, maksiyat, kesesatan, dll.
Sangat banyak dari masalah-masalah keduniaan.



7
. Mereka hidup secara ekskusif, menyingkir dari kehidupan masyarakat. Mereka tidak mau tahu kondisi masyarakat, misalnya ekonomi, sosial, politik, pergaulan, pendidikan, komunikasi, dst.(jauh dari Ukhuwah Islamiyah yang justru sunnah) Hal ini sama dengan perilaku Khawarij ketika mereka memisahkan diri dari Ummat Islam dan membuat markas di Nahrawan.


8. Mereka menghidupkan manhaj kebencian.
Mereka sangat memusuhi orang-orang di luar kelompoknya. Mereka mudah menuduh orang lain “ahli bid’ah”, “bukan Salafiyah”, “hizbi”, “Sururi”, “Ikhwani”, dst.
Itu tuduhan standar mereka.
Tidak ada yang selamat dari kebencian mereka, selain dirinya sendiri.
Khawarij dulu juga seperti itu, mereka membenci bahkan mengkafirkan orang-orang yang berada di luar kelompoknya.
 .
9. Mereka menggunakan kalimat “Mengikuti pemahaman Salafus Shalih” untuk menyesatkan manusia. Istilah Salaf, manhaj Salafiyah, atau Dakwah Salaf, bukan dimanfaatkan untuk menyebarkan kebajikan sebanyak-banyaknya, tetapi dipakai untuk menyesatkan orang-orang lugu agar terjerumus bersama kesesatan mereka.
Persis seperti dulu ketika Ali bin Abi Thalib (Ra) mengkomentari kelakuan para Khawarij yang memakai ayat Al Qur’an untuk tujuan kesesatan, “Kalimatul haqq yuridu bihil bathil” (perkataan yang benar tetapi ditujukan untuk kebathilan).
.
10. Mereka berani menghalalkan hak-hak Ummat Islam yang telah dilindungi oleh Syariat.
Saat ini yang sangat kelihatan adalah: menghalalkan kehormatan Ummat Islam, khususnya para dai dan lembaga-lembaga Islam.
Sampai-sampai lembaga netral seperti DDII tidak selamat dari serangan najis mereka.
Padahal Nabi (Saw.) sudah mengatakan, “Setiap Muslim atas Muslim yang lain, diharamkan darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (HR. Muslim).
Tapi kita tidak usah berdalil dengan Sunnah di hadapan mereka.
Hati mereka sudah terlalu angkuh untuk menerima nasehat Al Qur’an dan Sunnah.
Khawarij dulu juga seperti itu, mereka menghalalkan darah Ummat Islam.
 .
11. Mereka sangat ghuluw (melampaui batas) dalam beramal.
Mereka sangat-sangat peka dalam perkara fotografi makhluk bernyawa (foto manusia), celana di bawah mata kaki, nasyid Islami, melinting lengan baju, memakai cadar, memakai celana dalam Shalat, dan lain-lain perkara yang masih menjadi perdebatan.
Tetapi ketika menuduh “ahli bid’ah”, mengkafirkan Ahlul Islam (seperti Luqman Ba’abduh), membongkar aib para dai, memecah belah Ummat, menyebarkan kebencian, bahkan mengintimidasi Muslim, justru atas semua itu mereka sangat menikmati. Laa ilaha illallah.
Dulu Khawarij bertanya ke Ibnu Abbas (Ra.) tentang hukum membunuh nyamuk, tetapi mereka tidak bertanya tentang hukum membunuh cucu Rasulullah (Saw), yaitu Hushain bin Ali (Ra.), yang mereka lakukan.
Maksudnya, atas hasutan Khawarij itu pula akhirnya Hushain terbunuh di Karbala, lalu kepalanya dipancung.
Innalillah wa inna ilaihi ra’jiun
.
12. Mereka mengkafirkan sesama Muslim.
Mereka bermudah-mudah mengeluarkan manusia dari Manhaj Salafiyah, padahal Salafiyah adalah Islam itu sendiri.
Mereka menghalalkan penghinaan, celaan, membuka aib-aib, tahdzir, dan hajr kepada ahli bid’ah.
Jangankan bermuamalah dengan “ahli bid’ah”, sekedar berjabatan tangan secara tak sengaja saja, kita bisa dituduh ikut “ahli bid’ah”.
Luqman Ba’abduh sendiri dalam buku MAT mengkafirkan kaum Muslimin, khususnya Daulah Utsmaniyyah dan kaum Muslimin Mesir.
Ya, Khawarij dulu juga seperti itu.
Bahkan lebih terang-terangan.
 .
13. Mereka sangat keras kepala. Jika ada manusia yang ngeyel, inilah orangnya.
Mereka sangat-sangat ngeyel, tidak mau rujuk kepada kebenaran.
Meskipun kita memberikan nasehat sehebat apapun, kalau kita bukan dari golongan mereka, nasehat itu akan dibuang ke tempat sampah.
Tidak kurang apa saya telah menyampaikan nasehat lewat DSDB, tetapi kesesatan mereka tidak berkurang.
Mereka meyakini, “Hanya Syaikh Rabi’ dan Syaikh Muqbil saja yang memiliki kebenaran.
Selain mereka (atau yang semisal mereka), bathil.” Sikap seperti ini sebenarnya dianggap telah keluar dari Al Jama’ah (komitmen kepada kebenaran, dari arah manapun datangnya).
Khawarij dulu juga begitu.
Mereka sudah dinasehati Ibnu Abbas (Ra.), tetapi tetap keras kepala.
 .
14. Mereka menyebarkan permusuhan di kalangan Ummat Islam.
Ini sangat jelas, tidak diragukan lagi.Lihatlah salafy.or.id, merekaadalahteroris.com, buku Mereka Adalah Teroris (MAT) dan MDMTK, blog ‘Fakta’, blog ‘Tuk Pencari Al Haq’, majalah Asy Syariah, dll.
Itu adalah bukti yang tak bisa dibantah lagi.
Mau membantah bagaimana, bukti sudah menyebar ke seantero dunia? Khawarij dulu juga seperti itu.
Mereka menyebarkan permusuhan, mengobarkan peperangan, bahkan mereka membunuh Khalifah Utsman (Ra) dan Khalifah ‘Ali (Ra).
 .
15. Ibadah mereka menakjubkan. Harus diingat, dulu Khawarij sangat hebat dalam Shalat, puasa, maupun membaca Al Qur’an. Kata Ibnu Abbas (Ra), tubuh mereka kurus-kurus karena sangat sering puasa, mata mereka celong karena banyak bangun di malam hari, pakaian mereka kumal karena zuhud.
Khawarij gaya baru juga seperti itu, meskipun ibadahnya tidak sehebat Khawarij masa lalu.
Kita kalau bersanding bersama Khawarij modern itu, kita akan merasa ‘kecil hati’ melihat ibadah kita.
Tetapi Nabi (Saw.) menegaskan, “Mereka keluar dari agama ini seperti melesatnya anak panah dari busurnya.”
 .
16. Mereka mengklaim diri sebagai kelompok paling benar.
Ini ciri Khawarij yang tidak boleh diabaikan.
Mereka bukan hanya berbeda pendapat dengan Shahabat (Ra), bahkan mengkafirkan para Shahabat dan menghalalkan darahnya.
Mengapa itu terjadi? Sebab mereka mengklaim diri sebagai kelompok paling benar.
Itu pula yang terjadi di jaman ini.
Tidak ada yang selamat dari serangan orang-orang dungu itu, selain diri mereka sendiri.
 .
17. Mereka menuduh orang lain sesat, padahal kesesatan di pihak mereka.
Ya, kita semua sudah tahu bagaimana kelakuan orang-orang Khawarij yang mengatasnamakan Salafi ini.
Mereka menuduh orang lain “ahli bid’ah”, padahal mereka itulah ahli bid’ah; mereka menuduh orang lain “hizbi”, padahal diri mereka sendiri a’zhamul hizbi minal ahzab (sebesar-besarnya hizbi sejati); mereka menuduh orang lain Khawarij, padahal tuduhan itu sejatinya lebih pantas mereka sandang sendiri.
Dulu Khawarij menuduh Khalifah Ali (Ra) dan para Shahabat telah kafir, padahal kekafiran di pihak mereka sendiri.
 .
18. Mereka memerangi Ahlul Islam dan membiarkan ahlul autsan (penyembah berhala).
Ini perkara lain lagi yang sangat nyata dalam diri kaum Khawarij ini.
Kerjaan mereka tidak pernah lepas dari memusuhi gerakan-gerakan Islam, memusuhi lembaga-lembaga Islam, memusuhi para dai dan individu-individu Muslim.
Kerjaan mereka tidak lepas dari itu.
Itulah “jihad akbar” mereka.
Sekiranya mereka memegang kekuasaan, sangat yakin mereka akan memerangi saya, Anda, dan kita semua.
Hanya soal waktu saja.
Sama saja dengan Ba’abduh, dia serang semua organisasi Islam di Indonesia yang tidak sesuai syahwatnya, adapun dia tidak tampak kontribusinya dalam mendakwahi orang-orang Hindu di Bali.
Jember tempat Si Luqman Al Fasid ini kan sangat dekat dengan Bali.
 .
19. Mereka sangat lancang di hadapan hujjah kebenaran.
Jangankan pendapat saya, Anda, dan para dai di Indonesia, Al Qur’an dan Sunnah shahihah pun siap mereka belakangi, jika tidak sesuai hawa nafsunya.
Banyak fatwa-fatwa ulama besar Saudi yang telah memperingatkan mereka, termasuk fatwa almarhum Syaikh Bin Baz (rah).
Tetapi semua itu dilempar ke tong sampah.
Namun kita jangan merasa heran dengan semua ini, sebab pendahulu mereka juga seperti itu.
Dulu Dzul Khuwaisirah pernah menghardik Rasulullah (Saw): “Berbuat adil-lah kamu, Muhammad!” Dalam buku DSDB II, hal. 292-294 Ustadz Abduh menukil sebuah kejadian di kalangan Syaikh Rabi’ Cs.
Disitu saja Rabi’ berani melecehkan Syaikh Bin Baz rahimahullah.
Ya, begini ini modelnya kaum Khawarij.
 .
20. Mereka bersikap sangat pecundang.
Nah, ini salah satu ciri lain bahwa iman mereka telah rusak, yaitu sikap pecundang (pengecut).
Mereka sangat berbisa mulut dan tulisan-tulisannya.
Mereka perlakukan orang lain seperti boneka-boneka tak bernyawa.
Ketika ditantang debat terbuka, tak mau; diajak dialog, tak mau; bahkan ditantang mubahalah, juga tak mau.
Sangat sangat sangat pecundang.
Khawarij dulu juga begitu, mereka pecundang, suka dengan cara-cara yang sifatnya tidak ksatria.
Mereka membunuh Khalifah Ali (Ra) dan hendak membunuh Amr bin Ash (Ra) dan Muawiyah (Ra).



21.mereka menyalahgunakan ayat ayat quran menyerang umat muslim seperti khawarij

Abdullah bin Umar ra dalam mensifati kelompok khawarij mengatakan: “Mereka menggunakan ayat-ayat yang diturunkan bagi orang-orang kafir lantas mereka terapkan untuk menyerang orang-orang beriman”.[Lihat: kitab Sohih Bukhari jilid:4 halaman:197].

 .
22. Bagaimanapun, orang-orang ini sangat bodoh.

Ini juga ciri lain dari Khawarij.Kalau Anda membaca buku (MAT) Mereka Adalah Teroris karya Si Dhalal Luqman Ba’abduh, Anda akan ketawa melihat cara dia menulis buku.Satu bagian membantah bagian yang lain.Dia mencela orang-orang yang menentang Dinasti Saud dengan celaan yang sangat sangat hebat, katanya memberontak kepada Ulil Amri.Tetapi saat yang sama dia menuduh Daulah Utsmani di Turki dengan perkataan “besi rongsokan yang jelek”.Padahal Daulah Utsmaniyyah adalah Ulil Amri kaum Muslimin, sebelum berdirinya Kerajaan Saudi.
.
Si Fasid bin Dhalal, Luqman Ba’abduh itu, juga mencela habis-habisan Safar Hawali yang mengambil berita-berita dari orang kafir.
Sementara Luqman sendiri dalam buku MAT juga mengambil berita dari CNN dan lainnya
.Darimana dia tahu istilah “Attack” dari peristiwa WTC 11 September 2001 kalau tidak dari CNN? Banyak contoh lain.Ya begitulah Khawarij sejati, seperti para pendahulunya.Mereka tak mau makan korma yang ditemukan di jalan, takut syubhat; tetapi mereka berani membunuh putra Khabab bin ‘Arat (Ra) dan membunuh isterinya yang sedang hamil.



CIRI KHAS PARA ULAMA WAHABI

1. Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama Wahabi Salafi berkisar pada (a) bid'ah; (b) syirik; (c) kufur; (d) syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau muslim lain yang tidak searah dengan mereka. Kita akan sering menemukan salah satu dari 4 kata itu dalam setiap fatwa mereka.

2. Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi Salafi akan mengutip ayat dan hadits yang mendukung. Atau, kalau mengutip fatwa ulama, mereka akan cenderung mengutip fatwa dari Ibnu Taimiyah atau Ibnul Qayyim. Selanjutnya, mereka akan membuat fatwa sendiri yang kemudian akan menjadi dalil para pengikut Wahabi. Dengan kata lain, pengikut Wahabi hanya mau bertaklid buta pada ulama Wahabi.

3. Tokoh atau ulama Wahabi Salafi level kedua ke bawah akan cenderung menjadikan fatwa tokoh Salafi level pertama sebagai salah satu rujukan utama. Atau kalau tidak, akan memberi fatwa yang segaris dengan ulama Wahabi level pertama.

4. Kalangan ulama atau tokoh Wahabi Salafi tidak suka atau sangat jarang mengutip pendapat ulama salaf seperti ulama madzhab yang empat dan yang lain. Hanya pendapat Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim yang sering dikutip untuk pendapat ulama di atasnya Muhammad ibnu Abdil Wahhab.

5. Di mata ulama Wahabi, perayaan keislaman yang boleh dilakukan hanyalah hari raya idul fitri dan idul adha. Sedangkan perayaan yang lain seperti maulid Nabi Muhammad, peringatan Isra' Mi'raj dan perayaan tahun baru Islam dianggap haram dan bid'ah.

6. Gerakan-gerakan atau organisasi Islam yang di luar Wahabi Salafi atau yang tidak segaris dengan manhaj (aturan standar) Wahabi akan mendapat label syirik, kufur atau bid'ah.

7. Semua lulusan universitas Arab Saudi dan afiliasinya adalah kader Wahabi Salafi. Sampai terbukti sebaliknya. Ini dapat dilihat dari Maraknya para professional yang bertitle LC menjadi “ustadz-ustadz‟ mereka (di Indonesia) sebagian  yang bergelar LC  ada yang bukan wahabi.untuk membedakannya  dapat dilihat dari perbedaan ciri khas di semua bahasan ini.

8. Pengikut/aktivis Wahabi Salafi tidak mau taklid (mengikuti pendapat) ulama salaf (klasik) dan khalaf (kontemporer), tapi dengan senang hati taklid kepada pendapat dan fatwa ulama-ulama Wahabi Salafi .

9. Pengikut/aktivis sangat menghormati ulama-ulama mereka dan selalu menyebut para ulama Wahabi dengan awalan Syekh dan kadang diakhiri dengan rahimahu-Llah atau hafidzahulLah. Seperti, Syeikh Utsaimn, Syeikh Bin Baz, dll. Tapi, menyebut ulama-ulama lain cukup dengan memanggil namanya saja.

10. Ulama Wahabi Salafi utama (kecuali Nashiruddin Albani yang asli Albania) mayoritas berasal dari Arab Saudi dan bertempat tinggal di Arab Saudi. Oleh karena itu, mereka umumnya memakai baju tradisional khas Arab Saudi yaitu (a) gamis/jubah warna putih (b) surban merah (c) surban putih (d) maslah yaitu jubah luar tanpa kancing warna hitam atau coklat yang biasa dipakai raja. Lihat baju luar yang dipakai Abdul Wahab dan Al-Utsaimin.


11.Intinya, cara termudah mengetahui apakah seorang ulama, ustadz atau tokoh agama atau orang awam biasa itu berfaham Wahabi Salafi adalah dari
(a) latar belakang pendidikannya;
(b) buku atau kitab yang dikutip; dan
(c) cara memanggil ulama Wahabi dan ulama non-Wahabi (lihat poin 9).

12.Ulama-ulama yang sering menjadi rujukan mereka adalah:

a. Ibnu Taymiyyah al-Harrani
(ulama utama Rujukan pendiri wahabi dalam akidah)
b. Ibnu Qayyim al-Jauziyyah ( murid ibnu taimiyah) bukan ibnu jauzi  yang ulama aswaja.
c.Abu ya`la (murid ibnu taymiyah) bukan abu ya`la  yang ulama  aswaja
d
. Muhammad bin Abdul Wahhab (pendiri wahabi)
e. Sheihk Abdul Aziz bin Baz( andalan wahabi dalam ilmu akidah dan figh)
f. Nasiruddin al-Albani (Muhadits andalan wahabi yang wafat th  1999 ini dianggap ahli oleh wahabi padahal jaub berabad abad lampau banyak ahli hadits jauh diatas albani tingkat keilmuannya namun mereka tidak berani mengubah,mensahihkan,mendlaifkan atau menghasankan suatu hadits yang sudah menjadi kesepakatan ijma ulama salaf tabiin dan tabiun.sedangkan albani ini lancang mengatur dan mengubah nilai hadits atas namnya ‘” DISAHIHKAN ALBANI ATAU DI DLAIFKAN ALBANI” padahal 10 hadits berikut matan rawinya ia tidak hapal sama sekali).orang disebut muhadits jika hapal ribuan hadits dan rawi rawinya.tapi albani oelh pengikutnya di katakan muhadits hanya dengan modal baca buku yang orang awampun bisa mempelajarinya jika mau.
g. Sheikh Sholeh al-Utsaimin ( andalan wahabi dalam ilmu akidah dan figh)
h. Sheikh Sholeh al-Fawzan ( andalan wahabi dalam ilmu akidah dan figh)
i. Adz-Dzahabi dll. ( andalan wahabi dalam ilmu akidah dan figh namun dalam perjalannya ternyata adzahabi ini adalah Ulama ahlussunnah waljama`ah yang ajarannya telah di ubah maksudnya oleh wahabi terutama soal akidah,atau dengan kata lain wahabi memfitnah ad Dzahabi)
j.Ulama Ulama murid ibnu taymiyah.
k.ulama ulama keluarga,anak,cucu.murid muhmmad bin abdul wahab pendiri wahabi
l. Ulama ulama di sekolahan atau  universitas arab saudi
m.Ulama Ulama Tv Roja.
INGAT KERAJAAN ARAB SAUDI SEKARANG DI BENTUK/DIKENDALIKAN OLEH KELUARGA YAHUDI (IBNU SAUD) PENJAJAH,PERAMPOK KEKUASAAN DAN BUKAN JAZIRAH ARAB MASA KEKHALIFAHAN (kesultanan) YANG ASLINYA didirikan dari turunan keluarga Rasulullah  SEBAGAI AHLUSSUNNAH WAL JAMA`AH BERAKIDAH BUKAN MUJASIMAH macam wahabi.(Mujasimah : menyamakan allah seperti makhluk ciptaanNya sendiri). Anda harus mempelajari sejarah berdirinya kerajaan ibnu saud agar tidak asal jeplak membanggakan arab Saudi sekarang. Orang yang mau Teliti itu tanda cerdas.

13. WAHABI SUKA JAHIL KITAB
Kebanyakan Ulama ulama wahabi dan pengikutnya JAHIL kitab.mereka Suka mengubah Isi kitab  Kitab Ulama salaf  aslinya dengan memotong atau menghilangkan sebagian kalimat didalamnya atau menambahi keterangan didalamnya demi menghalalkan Usaha Dakwah mereka sehingga kemudian seakan akan itu adalah benar tulisan ulama salaf.

Ada banyak sekali  contoh kejahilan mereka.misalnya mengurangi isi kitab imam safi`i.memelintir perkataan perkataan ulama Ahlus sunnah wal jama`ah menurut maksud mereka sendiri.mereka jelas jelas menghalalkan segal cara untuk mengelabui Umat muslim terutama kaula muda yang kebanyakan tak mau telti dan bisanya hanya bilang “ Syukron Atas ilmunya”padahal ia tak sadar jika sedang ditatar ngikut ajaran wahabi.

Ini contoh kitab yang telah terbukti mengalami pemalsuan dan akan teras bertambah Diantaranya:
1.Shahih bukhari
2.Shahih muslim
3.Shahih at-turmudzi
4.Musnad imam ahmad
5.Tarikh al-ya’qubi
6.Nahj al-balaghah
7.Syarh aqaid an-nasafi
8.Al-kasykul wal mukhallah
9.Iqtidhas shirat al-mustaqim
10.Ahwalul qubur, ibn rajab
11.Al-bahr al-muhith
13.As-shawaiqul muhriqah
14.Diwan al-mutanabbi
15.Akhbarul himaqi wal mughaffilin
16.Hayatul muhammad
17.Thabaqatul mu’tazilah
18.Al-ibanah, asy’ari
19.Majma’ al-bayan
20.Mukhtashar tarikh ad-dual
21.Al-aghani, abul faraj
22.Muqatil at-thalibin
23.At-thabaqat, ibn sa’ad
24.Syarh an-nahj, al-mu’tazili
25.Tathir al-jinan
26.Al-ma’arif, ibn qutaibah
27.Tarikh at-thabari
28.Hasiyah as-shawi ala tafsir jalalain
29.Aqidatus salaf ashabul hadits
30.Syarh al-aqidah at-thahawiyah
31.Al-adzkar, an-nawawi
32.Tafsir al-kasyaf, az-zamahsyari
33.Diwanul imam syafi’i
34.Al-fawaid al-muntakhabat
35.Tafsir ruhul ma’ani
36.Hasiyah ibnul abidin
37.Majmu’ fatawa, ibn taimiyah
38.Nihayah al-qaul al-mufid
39. Alwasiat imam Hanafi
40. Nadzom jurumiyah
41.Kitab alwasiat (imam Hanafi)
42.Kitab Ijtima’ al-Juyus al-Islamiyah ‘ala Ghazwi al-Mu’aththilah wa al-Jahmiyah (Ibnul Qayyim al-Jauziyah)
43.Kitab  ‘Aqidah as-Salaf Ashab al-Hadits (Imam  Abu Utsman As-Shobuni)
44.Kitab “Ash-Shawi ‘ala Tafsir Al-Jalalain”  (Imam ashawi asyafi’i)
45.kitab “al adzkar” (Imam Nawawi)
46.Kitab “Diwan Imam Syafii ” (Imam Syafii)
47.Kitab “jami’ushaghir” (Imam Suyuti) oleh Syaikh Albani alkadzab
48.Kitab Nadhom Jurumiyah

masih banyak lagi kitab ulama yang telah dipalsukan wahabi melalui versi cetakan baru terbitan  wahabi

HATI HATI JIKA MEMBELI KITAB KITAB TERBITAN BARU SEMISAL KITAB KITAB DARI penerbit PUSTAKA IMAM SAFI`I Jakarta.Isinya sarat ajaran wahabi hasil  JAHIL atas kitab ulama 

14.Kebanyakan orang Wahabi mengingkari nama “Wahhabiyyah”,
Kebanyakan orang Wahabi mengingkari nama “Wahhabiyyah”, mereka berkata: “Tidak ada yang namanya kelompok Wahhabi”. Mereka bersikap demikian karena mereka tahu sejarah hitam gerakan wahabi; yang penuh dengan darah, teror, dan pembunuhan, lalu untuk mengelabui orang banyak gerakan mereka itu dibungkus dengan nama “Salafi”. Sementara, berikut ini bukti nyata bahwa sebagian mereka mengakui, -bahkan bangga-, menyebut gerakan yang dibawa Muhammad bin Abdul Wahhab ini dengan nama “Wahhabiyyah”. Ini tertulis nyata dalam buku yang mereka terbitkan sendiri; ditulis oleh salah seorang pemuka mereka di wilayah Qatar, bernama: “Ahmad bin Hajar Al Buthami Al bin Ali”, judul bukunya: “as Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as Salafiyyah Wa Da’watuh al Islamiyyah”. Bahkan buku ini diedit dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi lainnya, yaitu “Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz”. Dicetak tahun 1393 H, penerbit Syarikat Mathabi’ al Jazirah.
nama yang mereka pakai guna menyamarkan diri antara lain Ahlussunnah ( tanpa ada al jama`ah).ada juga menyebut manhaj salaf.

Perhatikan di halaman 105, ia menuliskan berikut ini:

“Ketika bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah…”
Juga menuliskan:
“… orang-orang Wahabi mampu mendirikan Dawlah Islamiyyah di atas dasar ajaran-ajaran Wahabiyah”
Kemudian juga menuliskan:

“Akan tetapi dakwah Wahabi…”
Juga menuliskan:
“Meraka (orang-orang Wahabi) beragama Islam di atas madzhab Wahabi”.

Penamaan diri mereka sebagai kaum Wahhabiyyah juga dikuatkan oleh pemuka Wahabi lainnya, bernama Muhammad bin Jamil Zainu, salah seorang guru terkemuka Wahabi di Mekah, dalam buku karyanya berjudul “Quthuf Min asy Syama’il al Muhammadiyyah”, cet. Dar ash Shahabah. Buku di ini disebarkan secara cuma-cuma (alias buku gratis) di wilayah Lebanon dibawah gerakan Wahabi yang bernama “Jam’iyyah an Nur Wa al Iman al Khairiyyah al Islamiyyah”. Muhammad bin Jamil Zainu dengan bangga menuliskan:

“Nama Wahabi adalah disandarkan kepada nama al Wahhab, dan dia itu (al Wahhab) adalah salah satu dari nama-nama Allah”.

Hehehe lucu padahal yang benar adalah kata “Wahabi” disandarkan kepada perintis gerakan sesat, yaitu “Muhammad bin Abdul Wahhab”. Apa ente ngga tahu kalau dalam bahasa Arab “nisbah” itu seringkali dipakai dengan disandarkan kepada “Mudlaf Ilayh”-nya??? Seperti kata/nama “Abd Qais”; maka nisbah-nya menjadi “Qaisy”. Dan “nisbah” ini tidak harus hanya disandarkan kepada nama orang itu sendiri, tapi terkadang juga biasa disandarkan kepada nama ayahnya, atau nama kakeknya”.

Lainya, yang menguatkan bahwa mereka mengakui sebagai orang-orang Wahabi, dan bahwa ajaran yang mereka yakini sebagai ajara Wahabi; adalah mereka menamakan gerakan mereka dengan “Gerakan Faham Wahabiyyah” (al Harakah al Wahhabiyyah), sebagaimana itu mereka tuliskan dalam buku-buku mereka, di antara oleh salah seorang pemuka mereka bernama “Muhammad Khalil Harras”, yang dengan bangga ia menuliskan judul karyanya dengan “al Harakah al Wahhabiyyah” (“Gerakan Faham Wahabiyyah”). Buku ini dicetak penerbit Dar al Kutub al Arabi. Isi buku ini adalah pembelaan “mati-matian” terhadap ajaran Wahabi, penulisannya dengan bangga menamakan gerakan ajaran Wahabi dengan “ad Da’wah al Wahhabiyyah”, lihat di halaman 37.

Dengan demikian nama “Wahabiyyah” telah ditetapkan dan dibanggakan oleh para pemuka Wahabi sendiri, yang itu semua mereka ungkapkan dalam karya-karya mereka sendiri, karena itu “ngga ngaruh” bila kemudian “kroco-kroco” wahabi mengingkari itu semua.

15.Sebagian orang Wahabi enggan memakai nama Wahabi, tapi mereka lebih memilih nama-nama yang yang “wah” untuk mengelabui orang-orang awam; seperti “Salafi”, “Salafiyah”, “Anshar as Sunnah”, “Anshar at Tauhid”, “Jama’ah at Takfir Wa al Hijrah”, “Jam’iyyah an Nur Wa al Iman”, “al Jama’ah al Islamiyyah”, As sunnah (tanpa kata tambahan aljama`ah) dan ada pula yang memakai nama AHLUS SUNNAH WAL JAMA`AH dan SUNNI namun tetap saja ketahuan karna CIRI  KHAS mereka sebagaimana diuraikan diatas tetap melekat pada diri mereka.!! Seungguhnya ahlussunnah wal jama`ah..sejatinya tidak memberikan ajaran ajaran demikian !!

Sekolah-sekolah yang mereka dirikan seringkali memakai nama-nama para sahabat terkemuka, atau para Imam Madzhab; seperti “Utsman bin Affan”, “Umar bin Khattab”, “Imam Syafi’i”, dan lainnya.

Ada juga mereka mendirikan percetakan percetakan al wahabi dengan nama nama ulam salaf semisal PUSTAKA IMAM SAFII dijakarta.


APAPUN AKAL MEREKA  KITA TETAP DAPAT MELIHAT CIRI  KHAS MEREKA DENGAN BERPEDOMAN SEMUA URAIAN DALAM TULISAN INI  KETIKA MEREKA  MEMBERIKAN MENGAJARAN DAN SIAPA SAJA ULAMA RUJUKAN YANG MEREKA BANGGAKAN. .

TELITI DAN WASPADALAH. JANGAN ASAL ASALAN MENYERAP ILMU AGAMA !!

RASULULLAH SAW MEMPREDIKSI AKAN MUNCULNYA GOLONGAN WAHABBIYAH :
Sabda Rasulullah Saw.:

سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ لاَ يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البخاري)

"Akan keluar suatu kaum DI AKHIR ZAMAN, orang-orang muda usia, pendek akal, mereka berkata-kata dengan sebaik-baik perkataan manusia (al-Qur'an. atau hadis, atau perkataan baik yang bertolak belakang pengertiannya) yang tidak melampaui kerongkongan mereka (tidak masuk ke dalam hati mereka). Mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari busurnya. Maka, di mana saja kamu menjumpai mereka, perangilah, karena di dalam memerangi mereka terdapat pahala di hari Kiamat bagi yang melakukannya." (HR. Bukhari)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَمَّا وَلَّى رَجُلٌ غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ نَاتِئُ الْجَبِينِ كَثُّ اللِّحْيَةِ مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ مَحْلُوقُ الرَّأْسِ قَالَ النَّبِيُّ r إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ. متفق عليه

Setelah laki-laki dari Najd yang kedua matanya cekung, dahinya menonjol, jenggotnya lebat, kedua pipinya dekat dan kepalanya gundul pergi,(tampang Muhammad bin abdul wahab pendiri wahabi demikian.pen) Nabi r bersabda: “Dari keturunan laki-laki ini akan lahir suatu kaum yang membaca al-Qur’an, tetapi al-Qur’an tidak melewati kerongkongannya. Mereka keluar dari agama seperti anak panah keluar dari sasaran. Mereka akan membunuh kaum Islam, tetapi membiarkan pemuja berhala. Seandainya aku menjumpai mereka, tentu aku bunuh mereka seperti membunuh kaum ‘Ad.


عَنْ حُذَيْفَةَ t قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ r: إِنَّ مِمَّا أَتخَوفُ عَلَيْكُمْ رَجُلاً قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ وَكَانَ رِدْءًا اِلإِسْلاَمِ غَيَّرَهُ إِلَى مَا شَاءَ اللهُ فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ وَسَعَى عَلَى جَارهِ بِالسَّيْفِ وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ، قَالَ : قُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ الْمَرْمِيُّ أَوِ الرَّامِي ، قَالَ : بَلِ الرَّامِي. ورواه أبو يعلى والبزار في مسنده برقم (175). وصححه ابن حبان (1/282) قال الحافظ الهيثمي في مجمع الزوائد (1/188): "إسناده حسن". قال الحافظ ابن كثير في تفسيره

Sesungguhnya SESUATU YANG AKU TAKUTKAN ATAS KALIAN ADALAH SEORANG LAKI-LAKI yang membaca al-Qur'an, sehingga setelah ia kelihatan indah karena al-Qur'an dan menjadi penolong agama Islam, ia merubahnya pada apa yang telah menjadi kehendak Allah. Ia melepaskan dirinya dari al-Qur'an, melemparnya ke belakang dan MENYERANG TETANGGANYA DENGAN PEDANG DENGAN ALASAN TELAH SYIRIK.” Aku bertanya: “Wahai Nabi Allah, siapakah di antara keduanya yang lebih berhak menyandang kesyirikan, yang dituduh syirik atau yang menuduh?” Beliau menjawab: “justru orang yang menuduh syirik yang lebih berhak menyandang kesyirikan].”


Wahabi Neo Khawarij adalah Pengikut Dajjal .

Rasullullah bersabda :
يخرج قوم من قبل المشرق يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم كلما قطع قرن نشأ قرن حتى يخرج فى بقيتهمالدجال“ Akan keluar dari arah timur sekelompok orang yang membaca Al-Quran namun tidak sampai ke kerongkongan mereka (tidak pandai memahami kandungan Al-Quran dan semua nasehat al-Quran tidak masuk ke dalam hati mereka), tiap kali putus QORNnya (tanduknya / kurunnya / masanya) maka muncullah qorn yang lainnya (mereka akan selalu ada di setiap kurun / qorn) hingga generasi mereka selanjutnya akan bersama Dajjal “. (HR. Imam Ahmad dalam musnadnya)

perhatikanlah kurun waktu muculnya khawrij sampai pada golongan wahabi salaf.cara dan tindak tanduk mereka sama !.Subhanallah petunjuk Rasulullah tidak salah.
Kita bisa lihat jika jalan jalan ke wilayah najdi tempat kelahiran Muhammad bin abdul wahab..lambang MATA satu  (logo dajal) jadi pemandangan sehari hari.
Seorang tokoh ulama terkenal mazhab al-Hanafi. Iaitu Imam Allamah Ibn Abidin di dalam hasyiahnya menegaskan bahawasanya Muhammad Ben Abdul Wahhab dan para pengikutnya sebagai khawarij pada zaman ini. Buktinya :
كما وقع في زماننا في أتباع عبد الوهاب الذين خرجوا من نجد وتغلبوا على الحرمين, وكانوا ينتحلون مذهب الحنابلة, لكنهم اعتقدوا أنهم المسلمون وأن من خالفهم مشركون, ” واستباحوا بذلك قتل أهل السنة وقتل علمائهم حتى كسر الله شوكتهم وخرب بلادهم وظفر بهم ” عساكر المسلمين ” عام ثلاث وثلاثين ومائتين وألف. إ.هـ..
Maksudnya: Bab: Berkenaan Pengikut-pengikut [Muhammad] Abdul Wahhab, Golongan Khawarij Di Zaman Kita.
“…sepertimana yang berlaku pada masa kita ini pada pengikut Abdul Wahhab yang keluar dari Najd dan menakluki al-Haramayn (Mekah dan Madinah) dan mereka menisbahkan diri mereka kepada mazhab al-Hanbali tetapi mereka ber’iktikad bahawa hanya mereka sajalah orang Islam dan orang-orang yang bertentangan akidah dengan mereka adalah kaum Musyrik. Dengan ini mereka pun menghalalkan pembunuhan Ahli Sunnah dan pembunuhan ulama’-ulama’ mereka sehingga Allah SWT mematahkan kekuatan mereka dan memusnahkan negeri mereka (Najd) dan askar Muslimin berjaya menawan mereka pada tahun 1233 H…”
.
Kesimpulan :
1) Faham Wahhabiyyah difatwakan sebagai fahaman khawarij oleh al-Imam Ibn ‘Abidin disebabkan mereka khuruj (keluar) dari mentaati pemerintahan Islam (Turki Uthmaniyyah) dan melancarkan peperangan terhadap khilafah.
.
2) Mereka digelar Khawarij karena mereka menganggap diri mereka Islam yang sebenarnya. Manakala umat Islam lain dianggap sebagai ahli dhalal, ahli bid’ah @ musyrik. Na’uzubillah.
.
3) al-Wahhabiyyah sealiran dengan Khawarij apabila selalu gemar mengkafir @ menyesatkan umat Islam hanya semata-mata khilaf dalam perkara furu`. Nau’zubillah.
.
4) Golongan al-Wahhabiyyah bertanggungjawab sepenuhnya dalam membunuh ulama dan umat Islam. Menyokong mereka berarti menyokong pemberontakan terhadap daulah Khilafah Uthmaniyyah, menyokong pembunuhan ulama dan umat Islam.





BAGIAN 2

CIRI CIRI SEKTE SYIAH


Ciri-ciri pengikut Syi’ah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan sejumlah ciri-ciri berikut:

1.Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab hanya saja warnanya hitam.

2.Tidak shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at kecuali bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.

3.Pengikut Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.

4.Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.

5.Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/tanah (dari Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika sujud bila mereka shalat tidak didekat orang lain.

6.Caranya wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.

7.Sulit mendapatkan penganut Syi’ah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus Sunnah.

8.Penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum.

9. Ciri khas utama Syiah ada dua yakni kultus berlebihan pada Ali serta keturunannya dan pelecehan terhadap sahabat Nabi. Syiah itu sejatinya golongan takfiriyah yang sebenarnya. Mengkafirkan kaum muslimin karena tidak mengangkat Ali sebagai imam pertama.
Mereka juga tidak menunjukkan penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.Dan umumnya pemikiran Syiah tentang al-Qur’an, hadits, politik, fiqih diasaskan oleh kultus Ali dan benci kepada para sahabat Banyak yang Tidak sama dengn Aswaja. Syiah mengkafirkan sahabat. Menurut mereka hanya 3 sahabat yang Islam yakni Abu Dzar, Salman, dan Miqdad. Dalam kitab Thaharah, Khomaini menyebut sahabat selain ali itu lebih jijik daripada anjing dan babi.

10.Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. 11.Mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah

12.Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.

13.jarang sekali seorang penganut Syi’ah  memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali hanya bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya. Syiah juga menolak mushaf utsmani sebagai al-Qur’an Karena yang menyusun itu Utsman yg mereka benci.

14.Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut.

15. Syiah menghalalkan mut’ah. karena yg meriwayatkan haramnya mut’ah itu Umar bin Khattab. Karena kebenciannya itu haditsnya ditolak.Syiah Suka mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila nantinya mereka menerima agama Syi’ah. Oleh sebab itu Anda akan dapati;

16.Syi’ah getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.

17.Wajah mereka merah padam jika Anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila Anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan di wajahnya.

18. wajah Orang Orang Syiah umumnya  hitam  walaupun bukan turunan Iran karena tidak memiliki keberkahan, jika Anda perhatikan wajah mereka maka Anda akan membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman bagi siapa saja yang mencela dan menyepelekan para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para ibunda kaum Musliminradhiyallahu anhunn yang dijanjikan surga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kita memohon hidayah kepada Allah untuk kita dan mereka semua.

19. Syiah punya rukun agama bernama taqiyah. “La dina liman la taqiyata” artinya tidak beragama yang tidak taqiyyah, disebut dalam al-kafi.Karena taqiyah itu, Imam Syafii berpesan bahwa golongan yang paling banyak bohongnya itu Syiah.

Syiah ada empat unsur pokok ajaran;

Pertama, Menampilkan hal yang berbeda dari apa yang ada dalam hatinya.
Kedua, taqiyah digunakan dalam berinteraksi dengan lawan-lawan Syiah.
Ketiga, taqiyah berhubungan dengan perkara agama atau keyakinan yang dianut lawan-lawan. Keempat, digunakan di saat berada dalam kondisi mencemaskan

Taqiyah adalah salah satu prinsip agama mereka. Taqiyah dilakukan kepada orang selain Syi’ah, seperti ungkapan bahwa Al Quran Syi’ah adalah sama dengan Al Quran Ahlus Sunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah kepura-puraan mereka. Mereka juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui pemerintahan Islam selain Syi’ah.

kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri dari kelompok Sunni. Contoh Mengaburkan fakta-fakta Syiah Sampang. Karena itu bagian dari aqidah. Teologi kebohongan itulah taqiyah.
Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang sangat membahayakan orang Islam.


20.Kebanyakan Syiah Di ndonesia Aadalah Syiah Itsna Asyariyah
Syiah Itsna Asyariyah adalah Syiah yang percaya 12 Imam atau disebut Imamiyah. Syiah ini yang mayoritas ada di dunia termasuk rezim yang berkuasa di Iran.Syiah Imamiyah inilah yang disebut Rafidhah. Karena mereka mencaci bahkan mengkafirkan para sahabat Nabi. Syiah Zaidiyah bukan Rafidah karena tidak mencaci sahabat.

21.Konsep ketuhanan  Syiah banyak  dipengaruhi ideologi kultus imamah. Konsep ke esa an Syiah berbeda dengan konsep ke esa an dalam Islam. Yang dimaksud syirik bagi Syiah bukan sekedar menyekutukan Allah tapi juga menyekutukan Ali dalam hal kepemimpinan.
22.Kitab al-Kafi-kitab hadits syiah yang utama menjelaskan bahwa yg dimaksud musyrik adalah menyekutukan imam Ali dengan imam yg lain.
23.Dalam kitab Bihar al-Anwar,kitab rujukan Syiah, yg mengatakan “Siapa saja tidak percaya Ali adalah Imam pertama adalah kafir.”
24.Non Syiah, orang selain Syiah mereka sebut nawashib. Sebutan hina. Nawashib menurut imam-imam mereka halal hartanya. Syaikh Shoduq ulama Syiah, mengatakan darah nawasib (muslim sunni) itu halal. Imam Khomaini pernah berfatwa bahwa nawasib itu kedudukannya sama dengan musuh yang wajib diperangi (ahlul harb)
25.Syiah menyesatkan para aimmatul madzahib imam madzhab yang empat, Ahlussunnah. Mereka disebut ahlul bid’ah, kafir dan sesat (kitab al-Syiah hum Ahlussunnah).

26.Syiah menganggap Istri tercinta Nabi,Aisyah adalah sesat sebagimana dikatakan Imam Thabrasi mengatakan kemuliaan Aisyah gugur karena melawan Ali, dia ingkar kepada Allah.

27.Syiah punya sayap militan. Mereka ini agaknya mempersiapkan  konsep imamah di Indonesia. Dalam arti mereka sedang siapkan revolusi.Ada fatwa Khomeini yang mewajibkan Syiah untuk revolusi di negara masing-masing.Gerakan Syiah  ini didukung kelompok liberal. Visi Syiah-liberal hampir sama dalam hal pelecehan terhadap sahabat nabi dan meragukan al-Qur’an.Syiah dalam kampanye umumnya gunakan ideologi tersebut untuk kelabuhi Sunni.Contoh relativisme Syiah adalah, kampanye Sunnah-Syiah sama saja. Sama Tuhan dan Nabinya. Ini mencontek kaum liberal.

28.Filsafatnya orang Syiah ternyata juga berujung pluralisme dan pantaeisme. FiIsalafatnya mengadopsi paripatetik.

29.Pemeluk Syiah, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut, Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.

SEMOGA KITA SEMUA DISELAMATKAN ALLAH DARI FITNAH NAJD DAN KEJAHATAN YANG TERBIT DARI TANDUK SYAITAN. DAN  AJARAN SESAT  SYIAH RAFIDHO  YANG JUGA PEMBAWA FITNAH DAN KEJAHATAN BESAR. AAMIIN.

NASEHAT DAN PRINGATAN :

Nabi juga memerintahkan supaya berpegang tegung pada jamaah mayoritas.Dari Anas bin Malik ra berkata : “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadinya perselisihan, maka IKUTILAH KELOMPOK MAYORITAS.” [HR. Ibnu Majah (3950), Abd bin Humaid dalam Musnad-nya (1220) dan al-Thabarani dalam Musnad al-Syamiyyin (2069).

Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam bersabda,” Barangsiapa yang memisahkan diri dari jamaaah ( Khilafah Islam ), maka ia mati sebagaimana BANGKAI JAHILIYYAH “ ( H.R. Muslim ).

 Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ لَا يُجْمِعُ أُمَّةِ عَلَى ضَلَالَةٍ وَيَدُ اللهِ مَعَ الجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ
“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan tangan Allah bersama jama’ah. Barangsiapa yang menyelewengkan, maka ia menyeleweng ke neraka“. (HR. Tirmidzi: 2168).

Apapun alasannya :
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menolak sunnahku maka bukan dari golonganku” (Shahih Bukhari).

PESAN DAN NASEHAT ULAMA

berkata Imam Syafii : “Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu”
(Faidhul Qadir juz 1 hal 433).
berkata pula Imam Ibnul Mubarak : “Pelajar ilmu yang tak punya sanad bagaikan penaik atap namun tak punya tangganya, sungguh telah Allah muliakan ummat ini dengan sanad” (Faidhul Qadir juz 1 hal 433).

By. Von Edison Alouisci
Ahlussunnah wal jama`ah sejati berakidah “ Allah Ada Tanpa Tempat Dan tidak berarah”



NB.
BAGIKAN.SEBARKAN.SHARE.SEMOGA ANDA AMAL BAIK ANDA MEGINGATKAN SAUDARA LAIN MENDAPAT GANJARAN PAHALA TAK BERKESUDAHAN (ILMU YANG BERMANPAAT DAN AMAL JARIYAH)
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya manusia itu apabila ia melihat (mengetahui) kemungkaran, tidak pula ia  Merubahkannya, maka Allah akan mengumumkan azab-Nya ke atas semua manusia.”   ( Ibn ‘Asakir dan Imam Abdariyy) .
DIAM DARI MENYATAKAN KEBENARAN ADALAH SYETAN BISU.

11 Comments:

Unknown said...

yang penting Syahadat kepada Allah SWT dan Muhammad SAW
Sholat, mengaji, puasa, shodaqoh dan kalau bisa haji.
udah gini aja kok repot
bacaan kaya gini ma bikin seneng orang kafir karena kita terpecah belah.

Lanceng Masakat said...

@Zainun Alqudsi: Setidaknya buat referensi mana yang lurus dan mana yang menyimpang. Rasulullah aja mengingatkan kita bahwa kelak umat Islam akan terbagi ke dalam 73 golongan, cuma 1 yang selamat yaitu Ahlus Sunnah wal Jama'ah... Itu hadits shahih loh... Apa iya Nabi bermaksud memecah belah umat Islam???

Lagian kalo wawasan keagamaan kita kurang luas, kita bakal jadi pengekor saja. Iya kalo yang lurus yang kita ikuti tidak masalah. Kalo yang 72 (dari 73 golongan) yang sesat itu yang kita ikuti, hancurlah nasib kita kelak di hadapan Allah dan Rasul-Nya. Na'udzubillah...

Unknown said...

memahaminya aja repot...silakan kalian baca sendiri2.

ash_shoob said...

Min2...mbok y dicek dlu to ojo tebar fitnah,, Tauhid dibgi 3 antum cr tw dlu maksudny,jgn asl berkoar2... klw mslh fiqih ibadah(sholat,wudhu,dll) smu mereka memiliki dalil yg jelas, klw qt berselisih faham y kembalika pada Qur'an Hadits.. qt tu dilarang mencela saudara seaqidah,,,,

Von Edison Alouisci said...

Ash @ justru sebaiknya anda yang mesti banyak banyak lagi mengkaji Tri Tauhid dan segala persoalannya .ingat,tauhid itu peng Esa an Allah.meyakini hakekat keberadaan Allah.

dan satu lagi jika mereka punya dalil itu.. maka kamipun punya banyak dalil yang dalam hal ini mengacu pada pendapat ulama muhtabar. artinya bukan KATA KAMI tapi merujuk pendapat ahlinya.(salaf,khalaf,tabiin dan tabiun)

dan uraian diatas bukan pula asal bunyi.semua data diatas justru kesimpulan dari bebarapa kajian. ini hanya poin poinnya saja..namun bahasannya.. sangat panjang.dan tidak cukup hanya dengan selambar cerita.

anda mestinya justru dipersilahkan meneliti ulang.anggap saja itu dasar dsar masalahnya dari kami. dan silahkan anda kaji satu persatu.

anda tidak gampangan menilai jika hanya bermodal "katanya" atau hanya menganggap benar cerita MBAH GOOGLE yang pernah anda baca sebalum anda sendiri terjun langusng menelitinya.

orang pintar bukan MEMBEO kata orang.

Von Edison Alouisci said...

Azhari @ hhmm.. anda terlihat.. belum paham akidah.jika membuat statemeny demikian.sebaiknya..banyak banyak lagi menggali pengetahuan tentang ini sebelum komentar.

sikap menertawakan anda adalah menyepelekan Urusan agama. afwan.
dan orang yang berakhlak tentu jauh lebih hati hati.

Von Edison Alouisci said...

Lanceng @ sepakat. anda cukup bijak menilai persoalan.

Unknown said...

Budayawan KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) menyatakan, Islam yang ngotot atau Islam pethenthengan, itu muncul dari kota, bukan dari desa. Karena lumrahnya, orang-orang desalah yang masih setia merawat Islam yang toleran, tengah-tengah dan yang tidak ngotot. “Ini yang bikin saya bangga dengan desa. Ini menurut pengamatan saya yang agak lama. Mungkin saya salah,” katanya tawadhu’.

Ia juga menyatakan, buku-buku karya Abu al-A’la Maududi, Sayyid Qutub, Hasan al-Banna dan sebagainya, kebanyakan diterjemahkan orang kota. “Saya ndak melihat dari kalangan ndeso atau pesantren yang menerjemahkan buku-buku ini,” ujarnya.

Dan memang, diakui Gus Mus, kini semangat keberagamaan yang berlebihan justru muncul dari kota. Semisal Kota Jakarta, Bandung, Solo dan sebagainya. Karena demikian menggebu-gebunya dalam beragama, katanya, akhirnya timbul Islam yang ngotot atau pethenthengan itu. “Kalau nggak begini, nggak sesuai mereka, pokoknya jahannam,” katanya.

Gus Mus menyayangkan semangat orang kota ini, karena acapkali kengototan itu tak dibarengi dengan ketekunan belajar agama. Akhirnya, imbuhnya, terjadi ketidakseimbangan antara semangat keberagamaan dengan pemahamannya terhadap ajaran agama. “Repotnya, lalu mereka merasa seolah-olah mendapat mandat dari Gusti Allah untuk mengatur orang di dunia ini,” kritiknya.

Gus Mus juga mengritik perilaku anarkis kelompok Islam tertentu atas kelompok lain yang berbeda, dengan alasan supaya mereka dicintai Allah SWT. Mereka ini, kata Gus Mus, sesungguhnya belum mengenal Allah SWT, karena Allah SWT adalah Dzat Yang Maha Kasih dan Sayang atas hamba-hamba-Nya.

“Orang yang tidak kenal Gusti Allah tapi ingin menyenangkan-Nya, salah-salah malah mendapat marah-Nya. Jadi tidak logis ada orang mau menyenangkan Allah SWT, tapi tidak mengenal-Nya,” tegas Gus Mus.

Inilah sejatinya, kata Gus Mus, kelompok Islam yang ngaji agamanya tidak tutug alias tidak tuntas. Mereka baru belajar bab al-ghadhab (pasal marah), lantas berhenti mengaji. Dan mereka mengira ajaran Islam hanya sependek itu. Efeknya, ke mana-mana bawaan mereka marah melulu. Padahal, masih ada bab selanjutnya tentang tawadhu’, sabar, dan seterusnya. Mereka inilah yang menjadi masalah, karena siapapun yang berbeda pasti akan disalahkan dan disesatkan.

“Dan sikap pethenthengan ini yang menjadi awal tidak adanya toleransi. Karena pethenthengan juga, kadang orang yang beragama melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agamanya secara tidak sadar. Tapi kalau dasarnya cinta, seperti kaum sufi, itu nggak ada pethenthengan,” ujarnya.

Untuk itu, Gus Mus berpesan, hendaknya kaum muslim belajar terus tanpa henti. Dan berfikirlah segila mungkin, toh ayat al-Qur’an yang menyuruh berfikir itu sama banyaknya dengan ayat al-Qur’an yang menyuruh untuk berzikir. “Jadi, jangan pasang plang dulu ‘saya wakil Pengeran’. Tapi pelajari dulu yang dalam. Kalau tidak, alih-alih dicintai Allah SWT, tapi malah dibenci-Nya,” katanya mengingatkan.

Penulis buku Membuka Pintu Langit (Kompas: 2007) ini lantas mengritik perilaku kelompok Islam tertentu yang gemar merusak properti milik Jemaah Ahmadiyah atau memukuli jemaahnya, karena menganggap mereka sesat. Gus Mus menamsilkan, ada orang yang hendak pergi ke Jakarta lalu berhenti di Rembang Jawa Tengah. Ia lantas berjalan terus ke arah Surabaya. “Mau ke mana?” tanya Gus Mus. “Mau ke Jakarta!” jawab orang itu.

“Saya lalu bilang, mau ke Jakarta kok ke timur? Berarti kamu ini salah alias sesat. Ya, saya tempeleng saja. Apa begini caranya? Cara ini kan nggak bener dan lucu,” kata Gus Mus heran.

Ini terjadi, kata Gus Mus, tak lain karena orang belajar ajaran agamanya tidak tutug atau tuntas. “Baru sarjana muda leren (selesai), lalu merasa sudah S3,” sindirnya.

Von Edison Alouisci said...

Sukses empat puluh hari @ Uraian Anda berdasarkan pendapat GUS MUS banyak benarnya..Syukron pelengkapnya.

Unknown said...

syukron.. Informasi yg brmanfaat..

王小明 said...

Mas Edison Alouisci ... informasi seperti ini harus terus ditulis ... banyak orang yang tidak mau meneliti sejarah ... betapa begisnya kaum wahabbi dalam menghancurkan golongan ahlus sunnah wal jama'ah ... saya sendiri adalah seorang bermadzhab asy-syafi'i ... tetapi guru saya bermadzhab hanafi banyak sekali menceritakan mengenai sejarah brengseknya wahhabi ... semoga fakta-fakta sejarah ini semakin terungkap sehingga banyak dari ummat islam ini tidak mudah disesatkan oleh wahhabi ...

Post a Comment

 
Design by Blogger Themes | Bloggerized by Admin | free samples without surveys