Showing posts with label SYIAH. Show all posts
Showing posts with label SYIAH. Show all posts

Friday, September 4, 2020

17 PERBEDAAN ASWAJA DAN SYIAH

 






Oleh Von
Edison Alouisci (Islam Sunii Madzab Syafi`i)





Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara
Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah(Ja’fariyah)
dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara
NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Syafi’i dengan Madzhab Maliki.





Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni
dengan Syiah, mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu
dibesar-besarkan. Oleh karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan
Syiah, mereka menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah.


Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain
dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah Itsna
Asyariyah(Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada
apa yang mereka ketahui.





Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka,
akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Disamping
kebiasaan berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya. Sedangkan
apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering
berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara Madzhab
Maliki dengan Madzhab Syafi’i.





Padahal perbedaan antara Madzhab
Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya dalam masalah Furu’iyah saja. Sedang
perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah
(Ja’fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furuu’ juga dalam
Ushuul.





Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita,
rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan
sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur’an mereka juga
berbeda dengan Al-Qur’an kita (Ahlussunnah). Apabila ada dari ulama mereka yang
pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur’annya sama, maka dalam menafsirkan
ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.





Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah
Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) adalah
satu agama tersendiri. Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini
kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah
dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).





 1. Rukun Islam


Rukun Islam Ahlussunnah kita ada 5:


1.    Syahadatain


2.    As-Sholah


3.    As-Shoum


4.    Az-Zakah


5.    Al-Haj


Rukun Islam Syiah juga ada 5 tapi berbeda:


1.    As-Sholah


2.    As-Shoum


3.    Az-Zakah


4.    Al-Haj


5.    Al wilayah





2. Rukun Iman


Rukun Iman Ahlussunnah ada enam:


1.    Iman kepada Allah


2.    Iman kepada Malaikat-malaikat Nya


3.    Iman kepada Kitab-kitab Nya


4.    Iman kepada Rasul Nya


5.    Iman kepada Yaumil Akhir / hari
kiamat


6.    Iman kepada Qadar, baik-buruknya
dari Allah.


Rukun Iman Syiah ada 5 :


1.    At-Tauhid


2.    An Nubuwwah


3.    Al Imamah


4.    Al Adlu


5.    Al Ma’ad


3. Syahadat











3. Syahadat


.Ahlussunnah mempunyai Dua kalimat syahada, yakni:
“Asyhadu An La Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”.


Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat, disamping
“Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, masih
ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.





4. Imamah


Ahlussunnah meyakini bahwa para imam
tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas.
Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya
dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.


Syiah meyakini dua belas imam-imam mereka, dan
termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas
imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah
dianggap kafir dan akan masuk neraka.





5. Khulafaur Rasyidin


Ahlussunnah mengakui kepemimpinan
khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka adalah: a) Abu Bakar, b) Umar, c) Utsman,
d) Ali radhiallahu anhum


Syiah tidak mengakui kepemimpinan
tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar, Utsman), karena dianggap telah merampas
kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan
mengakui kekhalifahan mereka).





6. Kemaksuman Para Imam


Ahlussunnah berpendapat khalifah
(imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum. Mereka dapat
saja berbuat salah, dosa dan lupa, karena sifat ma’shum, hanya dimiliki oleh
para Nabi. Sedangkan kalangan syiah meyakini bahwa 12 imam mereka mempunyai
sifat maksum dan bebas dari dosa.





7. Para Sahabat


Ahlussunnah melarang mencaci-maki
para sahabat. Sedangkan Syiah mengangggap bahwa mencaci-maki para sahabat tidak
apa-apa, bahkan berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat,
mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para
sahabat membai’at  Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.





8. Sayyidah Aisyah


Sayyidah Aisyah istri Rasulullah
sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah. Beliau adalah termasuk
ummahatul Mu’minin. Syiah melaknat dan  mencaci maki Sayyidah Aisyah,
memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.





9. Kitab-kitab hadits


Kitab-kitab hadits yang dipakai
sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah : Shahih Bukhari, Shahih
Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan At-Tirmidz, Sunan Ibnu Majah dan Sunan An-Nasa’i.
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin
sedunia).


Kitab-kitab hadits Syiah hanya ada
empat : a) Al Kaafi, b) Al Istibshor, c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih, dan d)
Att Tahdziib. (Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut
diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).


10. Al-Quran


Menurut Ahlussunnah Al-Qur’an tetap
orisinil dan tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa
Al-Quran yang ada sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat
(dikurangi dan ditambah).


11. Surga


Surga diperuntukkan bagi orang-orang
yang taat kepada Allah dan Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang
yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya
diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang
tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan neraka diperuntukkan bagi
orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada
Rasulullah.





12. Raj’ah


Aqidah raj’ah tidak ada dalam ajaran
Ahlussunnah. Raj’ah ialah besok di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan
hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada
musuh-musuhnya.


Raj’ah adalah salah satu aqidah
Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar
dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan
Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain. Setelah mereka
semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar,
Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati
seterusnya diulang-ulang sampai  ribuan kali, sebagai balasan atas
perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.


Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi
sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi yang diyakini oleh Ahlussunnah, yang
akan membawa keadilan dan kedamaian.


 13. Mut’ah


Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan
hukumnya haram. Sementara Syiah sangat dianjurkan mut’ah dan hukumnya halal.
Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda
agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali
bin Abi Thalib.


 14. Khamr


Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut
Syiah, khamer itu suci.


 15. Air Bekas
Istinjak


Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak
suci, menurut ahlussunnah (sesuai dengan perincian yang ada). Menurut Syiah air
yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.


 16. Sendekap


Diwaktu shalat meletakkan tangan
kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah. Menurut Syiah meletakkan tangan kanan
diatas tangan kiri sewaktu shalat dapat membatalkan shalat. (jadi shalatnya
bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang Syiah dihukum tidak
sah dan batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).


 17. Amin Sesudah
Fatihah


Mengucapkan Amin diakhir surat
Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah. Menurut Syiah mengucapkan Amin diakhir
surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah dan batal shalatnya. (Jadi
shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin
dalam shalatnya).


Demikian
telah kami nukilkan beberapa perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan
aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Harapan kami semoga pembaca
dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca
yang mengambil keputusan (sikap).

17 PERBEDAAN ASWAJA DAN SYIAH

 



Oleh Von Edison Alouisci (Islam Sunii Madzab Syafi`i)

Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah(Ja’fariyah) dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Syafi’i dengan Madzhab Maliki.

Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Oleh karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan Syiah, mereka menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah.
Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah(Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.

Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Disamping kebiasaan berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya. Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i.

Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya dalam masalah Furu’iyah saja. Sedang perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furuu’ juga dalam Ushuul.

Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita, rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur’an mereka juga berbeda dengan Al-Qur’an kita (Ahlussunnah). Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur’annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.

Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) adalah satu agama tersendiri. Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).

 1. Rukun Islam
Rukun Islam Ahlussunnah kita ada 5:
1.    Syahadatain
2.    As-Sholah
3.    As-Shoum
4.    Az-Zakah
5.    Al-Haj
Rukun Islam Syiah juga ada 5 tapi berbeda:
1.    As-Sholah
2.    As-Shoum
3.    Az-Zakah
4.    Al-Haj
5.    Al wilayah

2. Rukun Iman
Rukun Iman Ahlussunnah ada enam:
1.    Iman kepada Allah
2.    Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
3.    Iman kepada Kitab-kitab Nya
4.    Iman kepada Rasul Nya
5.    Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
6.    Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.
Rukun Iman Syiah ada 5 :
1.    At-Tauhid
2.    An Nubuwwah
3.    Al Imamah
4.    Al Adlu
5.    Al Ma’ad
3. Syahadat



3. Syahadat
.Ahlussunnah mempunyai Dua kalimat syahada, yakni: “Asyhadu An La Ilaha Illallah wa Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah”.
Syiah mempunyai tiga kalimat syahadat, disamping “Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.

4. Imamah
Ahlussunnah meyakini bahwa para imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.
Syiah meyakini dua belas imam-imam mereka, dan termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.

5. Khulafaur Rasyidin
Ahlussunnah mengakui kepemimpinan khulafaurrosyidin adalah sah. Mereka adalah: a) Abu Bakar, b) Umar, c) Utsman, d) Ali radhiallahu anhum
Syiah tidak mengakui kepemimpinan tiga Khalifah pertama (Abu Bakar, Umar, Utsman), karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka).

6. Kemaksuman Para Imam
Ahlussunnah berpendapat khalifah (imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum. Mereka dapat saja berbuat salah, dosa dan lupa, karena sifat ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi. Sedangkan kalangan syiah meyakini bahwa 12 imam mereka mempunyai sifat maksum dan bebas dari dosa.

7. Para Sahabat
Ahlussunnah melarang mencaci-maki para sahabat. Sedangkan Syiah mengangggap bahwa mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa, bahkan berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai’at  Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.

8. Sayyidah Aisyah
Sayyidah Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai oleh Ahlussunnah. Beliau adalah termasuk ummahatul Mu’minin. Syiah melaknat dan  mencaci maki Sayyidah Aisyah, memfitnah bahkan mengkafirkan beliau.

9. Kitab-kitab hadits
Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah : Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan At-Tirmidz, Sunan Ibnu Majah dan Sunan An-Nasa’i. (kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).
Kitab-kitab hadits Syiah hanya ada empat : a) Al Kaafi, b) Al Istibshor, c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih, dan d) Att Tahdziib. (Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).
10. Al-Quran
Menurut Ahlussunnah Al-Qur’an tetap orisinil dan tidak pernah berubah atau diubah. Sedangkan syiah menganggap bahwa Al-Quran yang ada sekarang ini tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).
11. Surga
Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya. dan Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya. Menurut Syiah, surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Dan neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.

12. Raj’ah
Aqidah raj’ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj’ah ialah besok di akhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.
Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah, dimana diceritakan bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain. Setelah mereka semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai  ribuan kali, sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri, yang berlainan dengan Imam Mahdi yang diyakini oleh Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.
 13. Mut’ah
Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram. Sementara Syiah sangat dianjurkan mut’ah dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.
 14. Khamr
Khamer (arak) najis menurut Ahlussunnah. Menurut Syiah, khamer itu suci.
 15. Air Bekas Istinjak
Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci, menurut ahlussunnah (sesuai dengan perincian yang ada). Menurut Syiah air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.
 16. Sendekap
Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah. Menurut Syiah meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri sewaktu shalat dapat membatalkan shalat. (jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang Syiah dihukum tidak sah dan batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).
 17. Amin Sesudah Fatihah
Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah. Menurut Syiah mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah dan batal shalatnya. (Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).
Demikian telah kami nukilkan beberapa perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap).

Saturday, October 5, 2013

DUA CIRI SEKTE SESAT “WAHABI SALAFI DAN SYIAH RAFIDHO”






















Disusun
Oleh Von Edison Alouisci




BAGIAN 1.



CIRI WAHABI SALAFI ( KHAWARIJ BERBAJU SALAFI.KBS )



1. Membagi
Tauhid menjadi 3 bagian yaitu:




(a). Tauhid
Rububiyyah: Dengan tauhid ini, mereka mengatakan bahwa kaum musyrik Mekah dan
orang-orang kafir juga mempunyai tauhid.

(b). Tauhid Uluhiyyah: Dengan tauhid ini, mereka menafikan tauhid umat Islam
yang bertawassul, beristigathah dan bertabarruk sedangkan ketiga-tiga perkara
tersebut diterima oleh jumhur ulama‟ Islam khasnya ulama‟ empat Imam madzhab.

(c.) Tauhid Asma’ dan Sifat: Tauhid versi mereka ini bisa menjerumuskan umat
islam ke lembah tashbih dan tajsim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala seperti:


Menterjemahkan
istiwa’ sebagai bersemayam/bersila
/duduk.

Merterjemahkan yad sebagai tangan

Menterjemahkan wajh sebagai muka

Menisbahkan jihah (arah) kepada Allah (arah atas – jihah ulya)

Menterjemah janb sebagai lambung/rusuk

Menterjemah nuzul sebagai turun dengan dzat

Menterjemah saq sebagai betis

Menterjemah ashabi’ sebagai jari-jari, dll

Menyatakan bahawa Allah SWT mempunyai “surah” atau rupa

Menambah bi dzatihi haqiqatan [dengan dzat secara hakikat] di akhir setiap
ayat-ayat mutashabihat


2. Memahami
ayat-ayat mutashabihat secara zhahir tanpa penjelasan terperinci dari
ulama-ulama yang mu’tabar

3. Menolak asy-Sya’irah dan al-Maturidiyah yang merupakan ulama’ Islam dalam
perkara Aqidah yang diikuti mayoritas umat islam

4. Sering mengkrititik asy-Sya’irah bahkan sehingga mengkafirkan asy-Sya’irah.

5. Menyamakan asy-Sya’irah dengan Mu’tazilah dan Jahmiyyah atau Mu’aththilah
dalam perkara mutashabihat.

6. Menolak dan menganggap tauhid sifat 20 sebagai satu konsep yang bersumberkanfalsafah
Yunani dan Greek.

7. Berselindung di sebalik mazhab Salaf.

8. Golongan mereka ini dikenal sebagai al-Hasyawiyyah, al-Musyabbihah, al-

Mujassimah atau al-Jahwiyyah dikalangan ulama’ Ahli Sunnah wal Jama’ah.

9. Sering menuduh bahwa Abu Hasan Al-Asy’ari telah kembali ke mazhab Salaf
setelah bertaubat dari mazhab asy-Sya’irah. Menuduh ulama’ asy-Sya’irah tidak
betul-betul memahami faham Abu Hasan Al-Asy’ari.

10. Menolak ta’wil dalam bab Mutashabihat.


11. Sering
menuduh bahwa mayoritas umat Islam telah jatuh kepada perbuatan syirik.

12. Menuduh bahwa amalan memuliakan Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam
[membaca maulid dll] membawa kepada perbuatan syirik.

13. Tidak mengambil pelajaran sejarah para anbiya’, ulama’ dan sholihin dengan

dalih menghindari syirik.

14. Pemahaman yang salah tentang makna syirik, sehingga mudah menghukumi orang
sebagai pelaku syirik.

15. Menolak tawassul, tabarruk dan istighathah dengan para anbiya’ serta
sholihin.

16. Mengganggap tawassul, tabarruk dan istighathah sebagai cabang-cabang
syirik.

17. Memandang remeh karamah para wali [auliya’].

18. Menyatakan bahwa ibu bapa dan datuk Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa
sallam tidak selamat dari adzab api neraka.

19. Mengharamkan mengucap “radhiallahu ‘anha” untuk ibu Rosulullah Shollallohu
‘alaihi wa sallam, Sayyidatuna Aminah. 


HADITS

1. Menolak
beramal dengan hadis dho’if.

2. Penilaian hadits yang tidak sama dengan penilaian ulama’ hadits yang lain.

3. Mengagungkan Nasiruddin al-Albani di dalam bidang ini [walaupun beliau tidak

mempunyai sanad bagi menyatakan siapakah guru-guru beliau dalam bidang hadits.

[Bahkan mayoritas muslim mengetahui bahwa beliau tidak mempunyai guru dalam
bidang hadits dan diketahui bahawa beliau belajar hadits secara sendiri dan
ilmu jarh dan ta’dil beliau adalah mengikut Imam al-Dhahabi].

4. Sering menganggap hadits dho’if sebagai hadits mawdhu’ [mereka mengumpulkan
hadits dho’if dan palsu di dalam satu kitab atau bab seolah-olah kedua-dua
kategori hadits tersebut adalah sama]

5. Pembahasan hanya kepada sanad dan matan hadits, dan bukan pada makna hadits.
Oleh karena itu, pebedaan pemahaman ulama’ [syawahid] dikesampingkan. 


QUR’AN

1.
Menganggap tajwid sebagai ilmu yang menyusahkan dan tidak perlu (Sebagian
Wahabi indonesia yang jahil) 


FIQH

1. Menolak
mengikuti madzhab imam-imam yang empat; pada hakikatnya

mereka bermadzhab “TANPA MADZHAB”
namun lucunya jika berdalil suka mencatut
pendapat imam madzab yang sudah mereka pelintir isinya lewat kitab daur ulang
wahabi.(cetakan versi wahabi)


2. Mencampuradukkan amalan empat mazhab dan pendapat-pendapat lain sehingga
membawa kepada talfiq [mengambil yang disukai] haram

3. Memandang amalan bertaqlid sebagai bid’ah; mereka mengklaim dirinya
berittiba’


padahal mereka sangat taqlid pada pendiri wahabi,Muhmmad bin abdul wahab seakan
akan dia adalah nabi.mereka marah besar jika ada yang membuka AIB kejahatan
muhammad bin abdul wahab.


4. Sering mengungkit dan mempermasalahkan soal-soal khilafiyyah
,dikit
dikit mengtkan  ini bid`ah,itu bid`ah.ini
syrik.itu syrik.ini kafir itu kafir.


5. Sering menggunakan dakwaan ijma’ ulama dalam masalah khilafiyyah
padahal
Ijma ulama justru banyak tidak sepakat dengan ajaran wahabi.


6. Menganggap apa yang mereka amalkan adalah sunnah dan pendapat pihak lain
adalah Bid’ah
dan tertolak.

7. Sering menuduh orang yang bermadzhab sebagai ta’assub [fanatik] mazhab
.

8. Salah faham makna bid‟ah yang menyebabkan mereka mudah membid‟ahkan orang
lain
.dan akibatnya kemana mana mereka suka bicara bid`ah namun jika ada yang
membrikan kajian yang benar mereka menolak bahkan marah marah.


9. Mempromosikan madzhab fiqh baru yang dinamakan sebagai FIQH AL-TAYSIR, FIQH
AL-DALIL, FIQH MUSOFFA, DLl [yang jelas keluar daripada fiqh empat mazhab]

10. Sering mewar-warkan agar hukum ahkam fiqh dipermudahkan dengan menggunakan
hadis “Yassiru wa la tu’assiru, farrihu wa la tunaffiru”

11. Sering mengatakan bahwa fiqh empat madzhab telah ketinggalan zaman
sehingga
mereka berijtihad menurut akal mereka sendiri yang terkadang justru menyimpang
dari ajaran salaf.dan lucunya mereka ini mengaku “bermanhaj salaf berdasarkan
pemahaman salafus sholeh namun pada kenyataan mereka Memahaminya sendiri dalam
menjelaskan maksud maksud syariat islam.
 

NAJIS

1. Sebagian
mereka sering mempermasalahkan dalil akan kedudukan babi sebagai najis
mughallazhah

2. Menyatakan bahwa bulu babi itu tidak najis karena tidak ada darah yang
mengalir. 


WUDHU’

1. Tidak
menerima konsep air musta’mal

2. Bersentuhan lelaki dan perempuan tidak membatalkan wudhu’

3. Membasuh kedua belah telinga dengan air basuhan rambut dan tidak dengan air
yang baru. 


ADZAN

1. Adzan
Juma’at sekali; adzan kedua ditolak
.motto mereka adalah BID`AH. 

SHALAT

1.
Mempromosikan “Sifat Shalat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam‟, dengan alasan
kononnya shalat berdasarkan fiqh madzhab adalah bukan sifat shalat Nabi yang
benar
padahal para ulamanya sendiri..semisal utsmain.bin baz.albani.dll
banyak saling beda pendapat dan membingungkan mana yang dikatakan sipat sholat
nabi !! anda boleh cek kajian masing masing ulama wahabi dalam urusan sholat
ini.plin plan.

 


2. Menganggap melafazhkan kalimat “usholli” sebagai bid’ah.

3. Berdiri dengan kedua kaki mengangkang.

4. Tidak membaca “Basmalah‟ secara jahar.

5. Menggangkat tangan sewaktu takbir sejajar bahu atau di depan dada.

6. Meletakkan tangan di atas dada sewaktu qiyam.

7. Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam shalat sebagai
perkara bid‟ah (sebagian Wahabiyyah Indonesia yang jahil).

8. Menganggap qunut Subuh sebagai bid’ah.

9. Menggangap penambahan “wa bihamdihi” pada tasbih ruku’ dan sujud adalah
bid’ah.

10. Menganggap mengusap muka selepas shalat sebagai bid’ah.

11. Shalat tarawih hanya 8 rakaat; mereka juga mengatakan shalat tarawih itu

sebenarnya adalah shalat malam (shalatul-lail) seperti pada malam-malam lainnya

12. Dzikir jahr di antara rakaat-rakaat shalat tarawih dianggap bid’ah.

13. Tidak ada qadha’ bagi shalat yang sengaja ditinggalkan.

14. Menganggap amalan bersalaman selepas shalat adalah bid’ah.

15. Menggangap lafazh sayyidina (taswid) dalam shalat sebagai bid’ah.

16. Menggerak-gerakkan jari sewaktu tasyahud awal dan akhir.

17. Boleh jama’ dan qashar walaupun kurang dari dua marhalah.

18. Memakai sarung atau celana setengah betis untuk menghindari isbal.

19. Menolak shalat sunnat qabliyyah sebelum Juma’at

20. Menjama’ shalat sepanjang semester pengajian, karena mereka berada di
landasan Fisabilillah


namun uraian diatas lum valid pasalnya antara ulama wahabi sendiri ajarannya
masing masing beda.ini tentu akibat mereka ngeminter ijthad sendiri
sendiri.(tak punya sanad)




DO’A, DZIKIR
DAN BACAAN AL-QUR’AN


1.
Menggangap do’a berjama’ah selepas shalat sebagai bid’ah.

2. Menganggap dzikir dan wirid berjama’ah sebagai bid’ah.

3. Mengatakan bahwa membaca “Sodaqallahul ‘azhim” selepas bacaan al-Qur’an
adalah Bid’ah.

4. Menyatakan bahwa do’a, dzikir dan shalawat yang tidak ada dalam al-Qur’an
dan Hadits sebagai bid’ah. Sebagai contoh mereka menolak Dala’il al-Khairat,
Shalawat al-Syifa‟, al-Munjiyah, al-Fatih, Nur al-Anwar, al-Taj, dll.

5. Menganggap amalan bacaan Yasin pada malam Jum’at sebagai bid’ah yang haram.

6. Mengatakan bahwa sedekah atau pahala tidak sampai kepada orang yang telah
wafat.

7. Mengganggap penggunaan tasbih adalah bid’ah.

8. Mengganggap zikir dengan bilangan tertentu seperti 1000 (seribu), 10,000
(sepuluh ribu), dll sebagai bid’ah.

9. Menolak amalan ruqiyyah syar’iyah dalam pengobatan Islam seperti wafa‟,
azimat, dll.

10. Menolak dzikir isim mufrad: Allah Allah.

11. Melihat bacaan Yasin pada malam nisfu Sya’ban sebagai bid’ah yang haram.

12. Sering menafikan dan memperselisihkan keistimewaan bulan Rajab dan Sya’ban.

13. Sering mengkritik keutamaan malam Nisfu Sya’ban.

14. Mengangkat tangan sewaktu berdoa’ adalah bid’ah.

15. Mempermasalahkan kedudukan shalat sunat tasbih. 


PENGURUSAN
JENAZAH DAN KUBUR


1. Menganggap
amalan menziarahi maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para anbiya’,
awliya’, ulama’ dan sholihin sebagai bid’ah dan shalat tidak boleh dijama’ atau
qasar dalam ziarah seperti ini.

2. Mengharamkan wanita menziarahi kubur.

3. Menganggap talqin sebagai bid’ah.

4. Mengganggap amalan tahlil dan bacaan Yasin bagi kenduri arwah sebagai bid’ah
yang haram.

5. Tidak membaca do’a selepas shalat jenazah.

6. Sebagian ulama’ mereka menyeru agar Maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dikeluarkan dari masjid nabawi atas alasan menjauhkan umat Islam dari
syirik

7. Menganggap kubur yang bersebelahan dengan masjid adalah bid’ah yang haram

8. Do’a dan bacaan al-Quran di perkuburan dianggap sebagai bid’ah. 


MUNAKAHAT
[PERNIKAHAN]


1. Talak
tiga (3) dalam satu majlis adalah talak satu (1)


MAJLIS
SAMBUTAN BERAMAI-RAMAI


1. Menolak
peringatan Maulid Nabi; bahkan menyamakan sambutan Ma
ulid Nabi dengan perayaan kristen
bagi Nabi Isa as.

2. Menolak amalan marhaban para habaib

3. Menolak amalan barzanji.

4. Berdiri ketika bacaan maulid adalah bid’ah

5. Menolak peringatan Isra’ Mi’raj, dll.

6. Menghalalkan Khaul pada ulamanya sendiri 


HAJI DAN
UMRAH


1. Mencoba
untuk memindahkan “Maqam Ibrahim as.” namun usaha tersebut telah digagalkan
oleh al-Marhum Sheikh Mutawalli Sha’rawi saat beliau menemuhi Raja Faisal
ketika itu.

2. Menghilangkan tanda telaga zam-zam

3. Mengubah tempat sa’i di antara Sofa dan Marwah yang mendapat tentangan
ulama’ Islam dari seluruh dunia 


4
. Sering
mendakwahkan untuk kembali kepada al-Qura’an dan Hadits (tanpa menyebut para
ulama’, sedangkan al-Qura’n dan Hadits sampai kepada umat Islam melalui para
ulama’ dan para ulama’ juga lah yang memelihara dan menjabarkan kandungan
al-Qur’an dan Hadits untuk umat ini)

5. Sering mengkritik Imam
al-Ghazali dan kitab “Ihya’ Ulumuddin” 


PENGKHIANATAN
MEREKA KEPADA UMAT ISLAM


1. Bersekutu
dengan Inggris dalam menjatuhkan kerajaan Islam Turki Utsmaniyyah

2. Melakukan perubahan kepada kitab-kitab ulama’ yang tidak sehaluan dengan
mereka

3. Banyak ulama’ dan umat Islam dibunuh sewaktu kebangkitan mereka di timur
tengah

4. Memusnahkan sebagian besar peninggalan sejarah Islam seperti tempat lahir
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, meratakan maqam al-Baqi’ dan al-Ma’la
[makam para isteri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Baqi’, Madinah
dan Ma’la, Mekah], tempat lahir Sayyiduna Abu Bakar dll, dengan hujjah tempat
tersebut bisa membawa kepada syirik.

5. Di Indonesia, sebagian mereka dalu dikenali sebagai Kaum Muda atau Mudah
[karena hukum fiqh mereka yang mudah, ia merupakan bentuk ketaatan bercampur
dengan kehendak hawa nafsu].




TASAWWUF DAN
THARIQAT



1. Sering
mengkritik aliran Sufisme dan kitab-kitab sufi yang mu’tabar

2. Sufiyyah dianggap sebagai kesamaan dengan ajaran Budha dan Nasrani

3. Tidak dapat membedakan antara amalan sufi yang benar dan amalan bathiniyyah
yang sesat.








SIKAP DAN TINGKAH LAKU



1. Sering
membid’ahkan amalan umat Islam bahkan sampai ke tahap mengkafirkan

mereka.
(lihat uraian diatas) .padahal sesungguhnya mereka ini kebanyakan tak
pernah belajar menemukan dalil sesungguhnya karna kedangkalan mereka sendiri.(
pemalas)



2. Mengganggap diri sebagai mujtahid atau berlagak sepertinya (walaupun tidak
layak).




3. Sering mengambil hukum secara langsung dari al-Qur’an dan hadits (walaupun tidak
layak).
dan menilai maksudnya sekehendaknya sendiri seakan akan mereka ini lebih
tahu maksudnya ketimbang ulama ulama kelas kakap di masa awal pembukuan quran
dan hadits.



4. Sering memtertawakan dan meremehkan ulama’ pondok dan golongan agama yang lain.
padahal
rata rata mereka ini belum seujung kukunya para ulam pondok yang ngajinya
tahunan dan tiap hari ditempa dengan bahasan yang sarat ilmu dan perlu
penelitian sebelum di ajarkan  pada para
santri.



5. Ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits yang ditujukan kepada orang kafir sering
ditafsir ke atas orang Islam
karna jelas mereka..tidak bisa membedakan maksud
maksud sebenarnya.(asal tafsir).tentu saja ini menunjukkan kebodohan mereka
sendiri yang pada akhirnya menciptakan ladang FITNAH.



6. Memaksa orang lain berpegang dengan pendapat mereka walaupun pendapat itu
syaz (janggal).
dan umumnya mereka ini..suka ngotot merasa benar walaupun telah
dijelaskan dengan rinci oleh ahli ulama.
 Kalau kita ajak
bicara tentang masalah-masalah umum, mereka anggap semua itu “bukan masalah
din”, jadi tidak perlu dipikirkan.

Padahal sumber kemusyrikan, kekafiran, maksiyat, kesesatan, dll.

Sangat banyak dari masalah-masalah keduniaan.








7
.
Mereka hidup secara ekskusif, menyingkir dari kehidupan masyarakat. Mereka
tidak mau tahu kondisi masyarakat, misalnya ekonomi, sosial, politik,
pergaulan, pendidikan, komunikasi, dst.
(jauh dari
Ukhuwah Islamiyah yang justru sunnah)
Hal ini sama dengan perilaku Khawarij
ketika mereka memisahkan diri dari Ummat Islam dan membuat markas di Nahrawan.








8. Mereka menghidupkan manhaj kebencian.


Mereka sangat memusuhi orang-orang di luar
kelompoknya. Mereka mudah menuduh orang lain “ahli bid’ah”, “bukan Salafiyah”,
“hizbi”, “Sururi”, “Ikhwani”, dst.

Itu tuduhan standar mereka.

Tidak ada yang selamat dari kebencian mereka, selain dirinya sendiri.

Khawarij dulu juga seperti itu, mereka membenci bahkan mengkafirkan orang-orang
yang berada di luar kelompoknya.


 .


9. Mereka menggunakan kalimat “Mengikuti pemahaman
Salafus Shalih” untuk menyesatkan manusia. Istilah Salaf, manhaj Salafiyah,
atau Dakwah Salaf, bukan dimanfaatkan untuk menyebarkan kebajikan
sebanyak-banyaknya, tetapi dipakai untuk menyesatkan orang-orang lugu agar
terjerumus bersama kesesatan mereka.


Persis seperti dulu ketika Ali bin Abi Thalib (Ra)
mengkomentari kelakuan para Khawarij yang memakai ayat Al Qur’an untuk tujuan
kesesatan, “Kalimatul haqq yuridu bihil bathil” (perkataan yang benar tetapi
ditujukan untuk kebathilan).


.


10. Mereka berani menghalalkan hak-hak Ummat Islam
yang telah dilindungi oleh Syariat.


Saat ini yang sangat kelihatan adalah: menghalalkan
kehormatan Ummat Islam, khususnya para dai dan lembaga-lembaga Islam.

Sampai-sampai lembaga netral seperti DDII tidak selamat dari serangan najis
mereka.

Padahal Nabi (Saw.) sudah mengatakan, “Setiap Muslim atas Muslim yang lain,
diharamkan darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” (HR. Muslim).

Tapi kita tidak usah berdalil dengan Sunnah di hadapan mereka.

Hati mereka sudah terlalu angkuh untuk menerima nasehat Al Qur’an dan Sunnah.

Khawarij dulu juga seperti itu, mereka menghalalkan darah Ummat Islam.


 .


11. Mereka sangat ghuluw (melampaui batas) dalam
beramal.


Mereka sangat-sangat peka dalam perkara fotografi
makhluk bernyawa (foto manusia), celana di bawah mata kaki, nasyid Islami, melinting
lengan baju, memakai cadar, memakai celana dalam Shalat, dan lain-lain perkara
yang masih menjadi perdebatan.

Tetapi ketika menuduh “ahli bid’ah”, mengkafirkan Ahlul Islam (seperti Luqman
Ba’abduh), membongkar aib para dai, memecah belah Ummat, menyebarkan kebencian,
bahkan mengintimidasi Muslim, justru atas semua itu mereka sangat menikmati.
Laa ilaha illallah.

Dulu Khawarij bertanya ke Ibnu Abbas (Ra.) tentang hukum membunuh nyamuk,
tetapi mereka tidak bertanya tentang hukum membunuh cucu Rasulullah (Saw),
yaitu Hushain bin Ali (Ra.), yang mereka lakukan.

Maksudnya, atas hasutan Khawarij itu pula akhirnya Hushain terbunuh di Karbala,
lalu kepalanya dipancung.

Innalillah wa inna ilaihi ra’jiun


.


12. Mereka mengkafirkan sesama Muslim.


Mereka bermudah-mudah mengeluarkan manusia dari Manhaj
Salafiyah, padahal Salafiyah adalah Islam itu sendiri.

Mereka menghalalkan penghinaan, celaan, membuka aib-aib, tahdzir, dan hajr
kepada ahli bid’ah.

Jangankan bermuamalah dengan “ahli bid’ah”, sekedar berjabatan tangan secara
tak sengaja saja, kita bisa dituduh ikut “ahli bid’ah”.

Luqman Ba’abduh sendiri dalam buku MAT mengkafirkan kaum Muslimin, khususnya
Daulah Utsmaniyyah dan kaum Muslimin Mesir.

Ya, Khawarij dulu juga seperti itu.

Bahkan lebih terang-terangan.


 .


13. Mereka sangat keras kepala. Jika ada manusia yang
ngeyel, inilah orangnya.


Mereka sangat-sangat ngeyel, tidak mau rujuk kepada
kebenaran.

Meskipun kita memberikan nasehat sehebat apapun, kalau kita bukan dari golongan
mereka, nasehat itu akan dibuang ke tempat sampah.

Tidak kurang apa saya telah menyampaikan nasehat lewat DSDB, tetapi kesesatan
mereka tidak berkurang.

Mereka meyakini, “Hanya Syaikh Rabi’ dan Syaikh Muqbil saja yang memiliki
kebenaran.

Selain mereka (atau yang semisal mereka), bathil.” Sikap seperti ini sebenarnya
dianggap telah keluar dari Al Jama’ah (komitmen kepada kebenaran, dari arah
manapun datangnya).

Khawarij dulu juga begitu.

Mereka sudah dinasehati Ibnu Abbas (Ra.), tetapi tetap keras kepala.


 .


14. Mereka menyebarkan permusuhan di kalangan Ummat
Islam.


Ini sangat jelas, tidak diragukan lagi.Lihatlah
salafy.or.id, merekaadalahteroris.com, buku Mereka Adalah Teroris (MAT) dan
MDMTK, blog ‘Fakta’, blog ‘Tuk Pencari Al Haq’, majalah Asy Syariah, dll.

Itu adalah bukti yang tak bisa dibantah lagi.

Mau membantah bagaimana, bukti sudah menyebar ke seantero dunia? Khawarij dulu
juga seperti itu.

Mereka menyebarkan permusuhan, mengobarkan peperangan, bahkan mereka membunuh
Khalifah Utsman (Ra) dan Khalifah ‘Ali (Ra).


 .


15. Ibadah mereka menakjubkan. Harus diingat, dulu
Khawarij sangat hebat dalam Shalat, puasa, maupun membaca Al Qur’an. Kata Ibnu
Abbas (Ra), tubuh mereka kurus-kurus karena sangat sering puasa, mata mereka
celong karena banyak bangun di malam hari, pakaian mereka kumal karena zuhud.


Khawarij gaya baru juga seperti itu, meskipun
ibadahnya tidak sehebat Khawarij masa lalu.

Kita kalau bersanding bersama Khawarij modern itu, kita akan merasa ‘kecil
hati’ melihat ibadah kita.

Tetapi Nabi (Saw.) menegaskan, “Mereka keluar dari agama ini seperti melesatnya
anak panah dari busurnya.”


 .


16. Mereka mengklaim diri sebagai kelompok paling
benar.


Ini ciri Khawarij yang tidak boleh diabaikan.

Mereka bukan hanya berbeda pendapat dengan Shahabat (Ra), bahkan mengkafirkan
para Shahabat dan menghalalkan darahnya.

Mengapa itu terjadi? Sebab mereka mengklaim diri sebagai kelompok paling benar.

Itu pula yang terjadi di jaman ini.

Tidak ada yang selamat dari serangan orang-orang dungu itu, selain diri mereka
sendiri.


 .


17. Mereka menuduh orang lain sesat, padahal kesesatan
di pihak mereka.


Ya, kita semua sudah tahu bagaimana kelakuan
orang-orang Khawarij yang mengatasnamakan Salafi ini.

Mereka menuduh orang lain “ahli bid’ah”, padahal mereka itulah ahli bid’ah;
mereka menuduh orang lain “hizbi”, padahal diri mereka sendiri a’zhamul hizbi
minal ahzab (sebesar-besarnya hizbi sejati); mereka menuduh orang lain
Khawarij, padahal tuduhan itu sejatinya lebih pantas mereka sandang sendiri.

Dulu Khawarij menuduh Khalifah Ali (Ra) dan para Shahabat telah kafir, padahal
kekafiran di pihak mereka sendiri.


 .


18. Mereka memerangi Ahlul Islam dan membiarkan ahlul
autsan (penyembah berhala).


Ini perkara lain lagi yang sangat nyata dalam diri
kaum Khawarij ini.

Kerjaan mereka tidak pernah lepas dari memusuhi gerakan-gerakan Islam, memusuhi
lembaga-lembaga Islam, memusuhi para dai dan individu-individu Muslim.

Kerjaan mereka tidak lepas dari itu.

Itulah “jihad akbar” mereka.

Sekiranya mereka memegang kekuasaan, sangat yakin mereka akan memerangi saya,
Anda, dan kita semua.

Hanya soal waktu saja.

Sama saja dengan Ba’abduh, dia serang semua organisasi Islam di Indonesia yang
tidak sesuai syahwatnya, adapun dia tidak tampak kontribusinya dalam mendakwahi
orang-orang Hindu di Bali.

Jember tempat Si Luqman Al Fasid ini kan sangat dekat dengan Bali.


 .


19. Mereka sangat lancang di hadapan hujjah kebenaran.


Jangankan pendapat saya, Anda, dan para dai di
Indonesia, Al Qur’an dan Sunnah shahihah pun siap mereka belakangi, jika tidak
sesuai hawa nafsunya.

Banyak fatwa-fatwa ulama besar Saudi yang telah memperingatkan mereka, termasuk
fatwa almarhum Syaikh Bin Baz (rah).

Tetapi semua itu dilempar ke tong sampah.

Namun kita jangan merasa heran dengan semua ini, sebab pendahulu mereka juga
seperti itu.

Dulu Dzul Khuwaisirah pernah menghardik Rasulullah (Saw): “Berbuat adil-lah
kamu, Muhammad!” Dalam buku DSDB II, hal. 292-294 Ustadz Abduh menukil sebuah
kejadian di kalangan Syaikh Rabi’ Cs.


Disitu saja Rabi’ berani melecehkan Syaikh Bin Baz
rahimahullah.

Ya, begini ini modelnya kaum Khawarij.


 .


20. Mereka bersikap sangat pecundang.


Nah, ini salah satu ciri lain bahwa iman mereka telah
rusak, yaitu sikap pecundang (pengecut).

Mereka sangat berbisa mulut dan tulisan-tulisannya.

Mereka perlakukan orang lain seperti boneka-boneka tak bernyawa.

Ketika ditantang debat terbuka, tak mau; diajak dialog, tak mau; bahkan
ditantang mubahalah, juga tak mau.

Sangat sangat sangat pecundang.

Khawarij dulu juga begitu, mereka pecundang, suka dengan cara-cara yang
sifatnya tidak ksatria.

Mereka membunuh Khalifah Ali (Ra) dan hendak membunuh Amr bin Ash (Ra) dan
Muawiyah (Ra).








21.mereka menyalahgunakan ayat ayat quran menyerang
umat muslim seperti khawarij



Abdullah bin Umar ra dalam mensifati kelompok khawarij mengatakan: “Mereka
menggunakan ayat-ayat yang diturunkan bagi orang-orang kafir lantas mereka
terapkan untuk menyerang orang-orang beriman”.[Lihat: kitab Sohih Bukhari
jilid:4 halaman:197].





 .


22. Bagaimanapun, orang-orang ini sangat bodoh.





Ini juga ciri lain dari Khawarij.Kalau Anda membaca
buku (MAT) Mereka Adalah Teroris karya Si Dhalal Luqman Ba’abduh, Anda akan
ketawa melihat cara dia menulis buku.Satu bagian membantah bagian yang lain.Dia
mencela orang-orang yang menentang Dinasti Saud dengan celaan yang sangat
sangat hebat, katanya memberontak kepada Ulil Amri.Tetapi saat yang sama dia
menuduh Daulah Utsmani di Turki dengan perkataan “besi rongsokan yang
jelek”.Padahal Daulah Utsmaniyyah adalah Ulil Amri kaum Muslimin, sebelum
berdirinya Kerajaan Saudi
.


.

Si Fasid bin Dhalal, Luqman Ba’abduh itu, juga mencela habis-habisan Safar
Hawali yang mengambil berita-berita dari orang kafir.

Sementara Luqman sendiri dalam buku MAT juga mengambil berita dari CNN dan
lainnya
.Darimana
dia tahu istilah “Attack” dari peristiwa WTC 11 September 2001 kalau tidak dari
CNN? Banyak contoh lain.Ya begitulah Khawarij sejati, seperti para pendahulunya
.Mereka tak mau makan korma yang ditemukan di jalan,
takut syubhat; tetapi mereka berani membunuh putra Khabab bin ‘Arat (Ra) dan
membunuh isterinya yang sedang hamil.








CIRI KHAS PARA ULAMA WAHABI





1. Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama
Wahabi Salafi berkisar pada (a) bid'ah; (b) syirik; (c) kufur; (d) syiah
rafidlah kepada kelompok Islam atau muslim lain yang tidak searah dengan
mereka. Kita akan sering menemukan salah satu dari 4 kata itu dalam setiap
fatwa mereka.





2. Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi
Salafi akan mengutip ayat dan hadits yang mendukung. Atau, kalau mengutip fatwa
ulama, mereka akan cenderung mengutip fatwa dari Ibnu Taimiyah atau Ibnul
Qayyim. Selanjutnya, mereka akan membuat fatwa sendiri yang kemudian akan
menjadi dalil para pengikut Wahabi. Dengan kata lain, pengikut Wahabi hanya mau
bertaklid buta pada ulama Wahabi.





3. Tokoh atau ulama Wahabi Salafi level kedua ke bawah
akan cenderung menjadikan fatwa tokoh Salafi level pertama sebagai salah satu
rujukan utama. Atau kalau tidak, akan memberi fatwa yang segaris dengan ulama
Wahabi level pertama.





4. Kalangan ulama atau tokoh Wahabi Salafi tidak suka
atau sangat jarang mengutip pendapat ulama salaf seperti ulama madzhab yang
empat dan yang lain. Hanya pendapat Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim yang sering
dikutip untuk pendapat ulama di atasnya Muhammad ibnu Abdil Wahhab.





5. Di mata ulama Wahabi, perayaan keislaman yang boleh
dilakukan hanyalah hari raya idul fitri dan idul adha. Sedangkan perayaan yang
lain seperti maulid Nabi Muhammad, peringatan Isra' Mi'raj dan perayaan tahun
baru Islam dianggap haram dan bid'ah.





6. Gerakan-gerakan atau organisasi Islam yang di luar
Wahabi Salafi atau yang tidak segaris dengan manhaj (aturan standar) Wahabi
akan mendapat label syirik, kufur atau bid'ah.





7. Semua lulusan universitas Arab Saudi dan
afiliasinya adalah kader Wahabi Salafi. Sampai terbukti sebaliknya.
Ini dapat dilihat
dari
Maraknya
para professional yang bertitle LC menjadi “ustadz-ustadz‟ mereka (di
Indonesia)
sebagian  yang bergelar LC  ada yang bukan wahabi.untuk
membedakannya  dapat dilihat dari
perbedaan ciri khas di semua bahasan ini.





8. Pengikut/aktivis Wahabi Salafi tidak mau taklid
(mengikuti pendapat) ulama salaf (klasik) dan khalaf (kontemporer), tapi dengan
senang hati taklid kepada pendapat dan fatwa ulama-ulama Wahabi Salafi .





9. Pengikut/aktivis sangat menghormati ulama-ulama
mereka dan selalu menyebut para ulama Wahabi dengan awalan Syekh dan kadang
diakhiri dengan rahimahu-Llah atau hafidzahulLah. Seperti, Syeikh Utsaimn,
Syeikh Bin Baz, dll. Tapi, menyebut ulama-ulama lain cukup dengan memanggil
namanya saja.





10. Ulama Wahabi Salafi utama (kecuali Nashiruddin
Albani yang asli Albania) mayoritas berasal dari Arab Saudi dan bertempat
tinggal di Arab Saudi. Oleh karena itu, mereka umumnya memakai baju tradisional
khas Arab Saudi yaitu (a) gamis/jubah warna putih (b) surban merah (c) surban
putih (d) maslah yaitu jubah luar tanpa kancing warna hitam atau coklat yang
biasa dipakai raja. Lihat baju luar yang dipakai Abdul Wahab dan Al-Utsaimin.








11.Intinya, cara termudah
mengetahui apakah seorang ulama, ustadz atau tokoh agama atau orang awam biasa
itu berfaham Wahabi Salafi adalah dari

(a) latar belakang pendidikannya;

(b) buku atau kitab yang dikutip; dan

(c) cara memanggil ulama Wahabi dan ulama non-Wahabi (lihat poin 9).



12.Ulama-ulama yang sering menjadi rujukan mereka adalah:



a. Ibnu Taymiyyah al-Harrani
(ulama utama Rujukan pendiri wahabi dalam
akidah)

b. Ibnu
Qayyim al-Jauziyyah
( murid ibnu taimiyah) bukan ibnu jauzi  yang ulama aswaja.

c.Abu ya`la (murid ibnu taymiyah) bukan abu ya`la  yang ulama 
aswaja

d
.
Muhammad bin Abdul Wahhab
(pendiri wahabi)

e. Sheihk Abdul Aziz bin Baz( andalan wahabi
dalam ilmu akidah dan figh)


f. Nasiruddin al-Albani (Muhadits andalan
wahabi yang wafat th  1999 ini dianggap
ahli oleh wahabi padahal jaub berabad abad lampau banyak ahli hadits jauh
diatas albani tingkat keilmuannya namun mereka tidak berani
mengubah,mensahihkan,mendlaifkan atau menghasankan suatu hadits yang sudah
menjadi kesepakatan ijma ulama salaf tabiin dan tabiun.sedangkan albani ini
lancang mengatur dan mengubah nilai hadits atas namnya ‘” DISAHIHKAN ALBANI
ATAU DI DLAIFKAN ALBANI” padahal 10 hadits berikut matan rawinya ia tidak hapal
sama sekali).orang disebut muhadits jika hapal ribuan hadits dan rawi
rawinya.tapi albani oelh pengikutnya di katakan muhadits hanya dengan modal
baca buku yang orang awampun bisa mempelajarinya jika mau.


g. Sheikh Sholeh al-Utsaimin ( andalan wahabi
dalam ilmu akidah dan figh)


h. Sheikh Sholeh al-Fawzan ( andalan wahabi
dalam ilmu akidah dan figh)


i. Adz-Dzahabi dll. ( andalan wahabi dalam ilmu akidah dan figh namun dalam perjalannya
ternyata adzahabi ini adalah Ulama ahlussunnah waljama`ah yang ajarannya telah
di ubah maksudnya oleh wahabi terutama soal akidah,atau dengan kata lain wahabi
memfitnah ad Dzahabi)

j.Ulama Ulama murid ibnu taymiyah.

k.ulama ulama keluarga,anak,cucu.murid muhmmad bin abdul wahab pendiri wahabi

l. Ulama ulama di sekolahan atau 
universitas arab saudi

m.Ulama Ulama Tv Roja.


INGAT KERAJAAN ARAB SAUDI SEKARANG DI
BENTUK/DIKENDALIKAN OLEH KELUARGA YAHUDI (IBNU SAUD) PENJAJAH,PERAMPOK
KEKUASAAN DAN BUKAN JAZIRAH ARAB MASA KEKHALIFAHAN (kesultanan) YANG ASLINYA
didirikan dari turunan keluarga Rasulullah 
SEBAGAI AHLUSSUNNAH WAL JAMA`AH BERAKIDAH BUKAN MUJASIMAH macam
wahabi.(Mujasimah : menyamakan allah seperti makhluk ciptaanNya sendiri). Anda
harus mempelajari sejarah berdirinya kerajaan ibnu saud agar tidak asal jeplak
membanggakan arab Saudi sekarang. Orang yang mau Teliti itu tanda cerdas.



13. WAHABI SUKA JAHIL KITAB

Kebanyakan Ulama ulama wahabi dan pengikutnya JAHIL kitab.mereka Suka mengubah
Isi kitab  Kitab Ulama salaf  aslinya dengan memotong atau menghilangkan
sebagian kalimat didalamnya atau menambahi keterangan didalamnya demi
menghalalkan Usaha Dakwah mereka sehingga kemudian seakan akan itu adalah benar
tulisan ulama salaf.



Ada banyak sekali  contoh kejahilan
mereka.misalnya mengurangi isi kitab imam safi`i.memelintir perkataan perkataan
ulama Ahlus sunnah wal jama`ah menurut maksud mereka sendiri.mereka jelas jelas
menghalalkan segal cara untuk mengelabui Umat muslim terutama kaula muda yang
kebanyakan tak mau telti dan bisanya hanya bilang “ Syukron Atas
ilmunya”padahal ia tak sadar jika sedang ditatar ngikut ajaran wahabi.



Ini contoh kitab yang telah terbukti mengalami pemalsuan dan akan teras
bertambah Diantaranya:

1.Shahih bukhari

2.Shahih muslim

3.Shahih at-turmudzi

4.Musnad imam ahmad

5.Tarikh al-ya’qubi

6.Nahj al-balaghah

7.Syarh aqaid an-nasafi

8.Al-kasykul wal mukhallah

9.Iqtidhas shirat al-mustaqim

10.Ahwalul qubur, ibn rajab

11.Al-bahr al-muhith

13.As-shawaiqul muhriqah

14.Diwan al-mutanabbi

15.Akhbarul himaqi wal mughaffilin

16.Hayatul muhammad

17.Thabaqatul mu’tazilah

18.Al-ibanah, asy’ari

19.Majma’ al-bayan

20.Mukhtashar tarikh ad-dual

21.Al-aghani, abul faraj

22.Muqatil at-thalibin

23.At-thabaqat, ibn sa’ad

24.Syarh an-nahj, al-mu’tazili

25.Tathir al-jinan

26.Al-ma’arif, ibn qutaibah

27.Tarikh at-thabari

28.Hasiyah as-shawi ala tafsir jalalain

29.Aqidatus salaf ashabul hadits

30.Syarh al-aqidah at-thahawiyah

31.Al-adzkar, an-nawawi

32.Tafsir al-kasyaf, az-zamahsyari

33.Diwanul imam syafi’i

34.Al-fawaid al-muntakhabat

35.Tafsir ruhul ma’ani

36.Hasiyah ibnul abidin

37.Majmu’ fatawa, ibn taimiyah

38.Nihayah al-qaul al-mufid

39. Alwasiat imam Hanafi

40. Nadzom jurumiyah

41.Kitab alwasiat (imam Hanafi)

42.Kitab Ijtima’ al-Juyus al-Islamiyah ‘ala Ghazwi al-Mu’aththilah wa
al-Jahmiyah (Ibnul Qayyim al-Jauziyah)

43.Kitab  ‘Aqidah as-Salaf Ashab al-Hadits (Imam  Abu Utsman
As-Shobuni)

44.Kitab “Ash-Shawi ‘ala Tafsir Al-Jalalain”  (Imam ashawi asyafi’i)

45.kitab “al adzkar” (Imam Nawawi)

46.Kitab “Diwan Imam Syafii ” (Imam Syafii)

47.Kitab “jami’ushaghir” (Imam Suyuti) oleh Syaikh Albani alkadzab

48.Kitab Nadhom Jurumiyah



masih banyak lagi kitab ulama yang telah dipalsukan wahabi melalui versi
cetakan baru terbitan  wahabi



HATI HATI JIKA MEMBELI KITAB KITAB TERBITAN BARU SEMISAL KITAB KITAB DARI
penerbit PUSTAKA IMAM SAFI`I Jakarta.Isinya sarat ajaran wahabi hasil  JAHIL atas kitab ulama 





14.Kebanyakan orang Wahabi mengingkari nama
“Wahhabiyyah”,


Kebanyakan orang Wahabi mengingkari nama
“Wahhabiyyah”, mereka berkata: “Tidak ada yang namanya kelompok Wahhabi”.
Mereka bersikap demikian karena mereka tahu sejarah hitam gerakan wahabi; yang
penuh dengan darah, teror, dan pembunuhan, lalu untuk mengelabui orang banyak
gerakan mereka itu dibungkus dengan nama “Salafi”. Sementara, berikut ini bukti
nyata bahwa sebagian mereka mengakui, -bahkan bangga-, menyebut gerakan yang
dibawa Muhammad bin Abdul Wahhab ini dengan nama “Wahhabiyyah”. Ini tertulis
nyata dalam buku yang mereka terbitkan sendiri; ditulis oleh salah seorang
pemuka mereka di wilayah Qatar, bernama: “Ahmad bin Hajar Al Buthami Al bin
Ali”, judul bukunya: “as Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as
Salafiyyah Wa Da’watuh al Islamiyyah”. Bahkan buku ini diedit dan sebarluaskan oleh
pemuka Wahabi lainnya, yaitu “Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz”. Dicetak tahun
1393 H, penerbit Syarikat Mathabi’ al Jazirah.


nama yang mereka pakai guna menyamarkan diri antara
lain Ahlussunnah ( tanpa ada al jama`ah).ada juga menyebut manhaj salaf.





Perhatikan di halaman 105, ia menuliskan berikut ini:





“Ketika bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah…”


Juga menuliskan:


“… orang-orang Wahabi mampu mendirikan Dawlah
Islamiyyah di atas dasar ajaran-ajaran Wahabiyah”


Kemudian juga menuliskan:





“Akan tetapi dakwah Wahabi…”


Juga menuliskan:


“Meraka (orang-orang Wahabi) beragama Islam di atas
madzhab Wahabi”.





Penamaan diri mereka sebagai kaum Wahhabiyyah juga
dikuatkan oleh pemuka Wahabi lainnya, bernama Muhammad bin Jamil Zainu, salah
seorang guru terkemuka Wahabi di Mekah, dalam buku karyanya berjudul “Quthuf
Min asy Syama’il al Muhammadiyyah”, cet. Dar ash Shahabah. Buku di ini
disebarkan secara cuma-cuma (alias buku gratis) di wilayah Lebanon dibawah
gerakan Wahabi yang bernama “Jam’iyyah an Nur Wa al Iman al Khairiyyah al
Islamiyyah”. Muhammad bin Jamil Zainu dengan bangga menuliskan:





“Nama Wahabi adalah disandarkan kepada nama al Wahhab,
dan dia itu (al Wahhab) adalah salah satu dari nama-nama Allah”.





Hehehe lucu padahal yang benar adalah kata “Wahabi”
disandarkan kepada perintis gerakan sesat, yaitu “Muhammad bin Abdul Wahhab”.
Apa ente ngga tahu kalau dalam bahasa Arab “nisbah” itu seringkali dipakai
dengan disandarkan kepada “Mudlaf Ilayh”-nya??? Seperti kata/nama “Abd Qais”;
maka nisbah-nya menjadi “Qaisy”. Dan “nisbah” ini tidak harus hanya disandarkan
kepada nama orang itu sendiri, tapi terkadang juga biasa disandarkan kepada
nama ayahnya, atau nama kakeknya”.





Lainya, yang menguatkan bahwa mereka mengakui sebagai
orang-orang Wahabi, dan bahwa ajaran yang mereka yakini sebagai ajara Wahabi;
adalah mereka menamakan gerakan mereka dengan “Gerakan Faham Wahabiyyah” (al
Harakah al Wahhabiyyah), sebagaimana itu mereka tuliskan dalam buku-buku
mereka, di antara oleh salah seorang pemuka mereka bernama “Muhammad Khalil
Harras”, yang dengan bangga ia menuliskan judul karyanya dengan “al Harakah al
Wahhabiyyah” (“Gerakan Faham Wahabiyyah”). Buku ini dicetak penerbit Dar al
Kutub al Arabi. Isi buku ini adalah pembelaan “mati-matian” terhadap ajaran
Wahabi, penulisannya dengan bangga menamakan gerakan ajaran Wahabi dengan “ad
Da’wah al Wahhabiyyah”, lihat di halaman 37.





Dengan demikian nama “Wahabiyyah” telah ditetapkan dan
dibanggakan oleh para pemuka Wahabi sendiri, yang itu semua mereka ungkapkan
dalam karya-karya mereka sendiri, karena itu “ngga ngaruh” bila kemudian
“kroco-kroco” wahabi mengingkari itu semua.





15.Sebagian orang Wahabi enggan memakai nama Wahabi,
tapi mereka lebih memilih nama-nama yang yang “wah” untuk mengelabui
orang-orang awam; seperti “Salafi”, “Salafiyah”, “Anshar as Sunnah”, “Anshar at
Tauhid”, “Jama’ah at Takfir Wa al Hijrah”, “Jam’iyyah an Nur Wa al Iman”, “al
Jama’ah al Islamiyyah”, As sunnah (tanpa kata tambahan aljama`ah) dan ada pula
yang memakai nama AHLUS SUNNAH WAL JAMA`AH dan SUNNI namun tetap saja ketahuan
karna CIRI  KHAS mereka sebagaimana
diuraikan diatas tetap melekat pada diri mereka.!! Seungguhnya ahlussunnah wal
jama`ah..sejatinya tidak memberikan ajaran ajaran demikian !!



Sekolah-sekolah yang mereka dirikan seringkali memakai nama-nama para sahabat
terkemuka, atau para Imam Madzhab; seperti “Utsman bin Affan”, “Umar bin
Khattab”, “Imam Syafi’i”, dan lainnya.





Ada juga mereka mendirikan percetakan percetakan al
wahabi dengan nama nama ulam salaf semisal PUSTAKA IMAM SAFII dijakarta.






APAPUN AKAL MEREKA  KITA TETAP DAPAT
MELIHAT CIRI  KHAS MEREKA DENGAN
BERPEDOMAN SEMUA URAIAN DALAM TULISAN INI 
KETIKA MEREKA  MEMBERIKAN
MENGAJARAN DAN SIAPA SAJA ULAMA RUJUKAN YANG MEREKA BANGGAKAN. .



TELITI DAN WASPADALAH. JANGAN ASAL ASALAN MENYERAP ILMU AGAMA !!




RASULULLAH
SAW MEMPREDIKSI AKAN MUNCULNYA GOLONGAN WAHABBIYAH :



Sabda Rasulullah Saw.:





سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُولُونَ مِنْ خَيْرِ قَوْلِ الْبَرِيَّةِ لاَ يُجَاوِزُ إِيمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الدِّينِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنْ الرَّمِيَّةِ فَأَيْنَمَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ (رواه البخاري)





"Akan keluar suatu kaum DI AKHIR ZAMAN,
orang-orang muda usia, pendek akal, mereka berkata-kata dengan sebaik-baik
perkataan manusia (al-Qur'an. atau hadis, atau perkataan baik yang bertolak
belakang pengertiannya) yang tidak melampaui kerongkongan mereka (tidak masuk
ke dalam hati mereka). Mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah
dari busurnya. Maka, di mana saja kamu menjumpai mereka, perangilah, karena di
dalam memerangi mereka terdapat pahala di hari Kiamat bagi yang
melakukannya." (HR. Bukhari)



عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ لَمَّا وَلَّى رَجُلٌ غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ نَاتِئُ الْجَبِينِ كَثُّ اللِّحْيَةِ مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ مَحْلُوقُ الرَّأْسِ قَالَ النَّبِيُّ r إِنَّ مِنْ ضِئْضِئِ هَذَا قَوْمًا يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنْ الْإِسْلَامِ مُرُوقَ السَّهْمِ مِنْ الرَّمِيَّةِ يَقْتُلُونَ أَهْلَ الْإِسْلَامِ وَيَدَعُونَ أَهْلَ الْأَوْثَانِ لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ. متفق عليه



Setelah laki-laki dari Najd yang kedua matanya cekung, dahinya menonjol,
jenggotnya lebat, kedua pipinya dekat dan kepalanya gundul pergi,(tampang
Muhammad bin abdul wahab pendiri wahabi demikian.pen) Nabi r bersabda: “Dari
keturunan laki-laki ini akan lahir suatu kaum yang membaca al-Qur’an, tetapi
al-Qur’an tidak melewati kerongkongannya. Mereka keluar dari agama seperti anak
panah keluar dari sasaran. Mereka akan membunuh kaum Islam, tetapi membiarkan
pemuja berhala. Seandainya aku menjumpai mereka, tentu aku bunuh mereka seperti
membunuh kaum ‘Ad.





عَنْ حُذَيْفَةَ t قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ r: إِنَّ مِمَّا أَتخَوفُ عَلَيْكُمْ رَجُلاً قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ وَكَانَ رِدْءًا اِلإِسْلاَمِ غَيَّرَهُ إِلَى مَا شَاءَ اللهُ فَانْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ وَسَعَى عَلَى جَارهِ بِالسَّيْفِ وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ، قَالَ : قُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ الْمَرْمِيُّ أَوِ الرَّامِي ، قَالَ : بَلِ الرَّامِي. ورواه أبو يعلى والبزار في مسنده برقم (175). وصححه ابن حبان (1/282) قال الحافظ الهيثمي في مجمع الزوائد (1/188): "إسناده حسن". قال الحافظ ابن كثير في تفسيره



Sesungguhnya SESUATU YANG AKU TAKUTKAN ATAS KALIAN ADALAH SEORANG LAKI-LAKI
yang membaca al-Qur'an, sehingga setelah ia kelihatan indah karena al-Qur'an
dan menjadi penolong agama Islam, ia merubahnya pada apa yang telah menjadi
kehendak Allah. Ia melepaskan dirinya dari al-Qur'an, melemparnya ke belakang
dan MENYERANG TETANGGANYA DENGAN PEDANG DENGAN ALASAN TELAH SYIRIK.” Aku bertanya:
“Wahai Nabi Allah, siapakah di antara keduanya yang lebih berhak menyandang
kesyirikan, yang dituduh syirik atau yang menuduh?” Beliau menjawab: “justru
orang yang menuduh syirik yang lebih berhak menyandang kesyirikan].”





Wahabi Neo Khawarij adalah Pengikut Dajjal .



Rasullullah bersabda :
يخرج قوم من قبل المشرق يقرءون القرآن لا يجاوز تراقيهم كلما قطع قرن نشأ قرن حتى يخرج فى بقيتهمالدجال“ Akan keluar dari arah timur sekelompok orang yang
membaca Al-Quran namun tidak sampai ke kerongkongan mereka (tidak pandai
memahami kandungan Al-Quran dan semua nasehat al-Quran tidak masuk ke dalam
hati mereka), tiap kali putus QORNnya (tanduknya / kurunnya / masanya) maka
muncullah qorn yang lainnya (mereka akan selalu ada di setiap kurun / qorn)
hingga generasi mereka selanjutnya akan bersama Dajjal “. (HR. Imam Ahmad dalam
musnadnya)



perhatikanlah kurun waktu muculnya khawrij sampai pada golongan wahabi
salaf.cara dan tindak tanduk mereka sama !.Subhanallah petunjuk Rasulullah
tidak salah.

Kita bisa lihat jika jalan jalan ke wilayah najdi tempat kelahiran Muhammad bin
abdul wahab..lambang MATA satu  (logo
dajal) jadi pemandangan sehari hari.


Seorang tokoh ulama terkenal
mazhab al-Hanafi. Iaitu Imam Allamah Ibn Abidin di dalam hasyiahnya menegaskan
bahawasanya Muhammad Ben Abdul Wahhab dan para pengikutnya sebagai khawarij
pada zaman ini. Buktinya :

كما وقع في زماننا في أتباع عبد الوهاب الذين خرجوا من نجد وتغلبوا على
الحرمين, وكانوا ينتحلون مذهب الحنابلة, لكنهم اعتقدوا أنهم المسلمون وأن من
خالفهم مشركون, ” واستباحوا بذلك قتل أهل السنة وقتل علمائهم حتى كسر الله شوكتهم
وخرب بلادهم وظفر بهم ” عساكر المسلمين ” عام ثلاث وثلاثين ومائتين وألف. إ.هـ
..


Maksudnya: Bab: Berkenaan Pengikut-pengikut [Muhammad]
Abdul Wahhab, Golongan Khawarij Di Zaman Kita.


“…sepertimana yang berlaku pada masa kita ini pada
pengikut Abdul Wahhab yang keluar dari Najd dan menakluki al-Haramayn (Mekah
dan Madinah) dan mereka menisbahkan diri mereka kepada mazhab al-Hanbali
tetapi mereka ber’iktikad bahawa hanya mereka sajalah orang Islam dan orang-orang
yang bertentangan akidah dengan mereka adalah kaum Musyrik. Dengan
ini mereka pun menghalalkan pembunuhan Ahli Sunnah dan pembunuhan
ulama’-ulama’ mereka sehingga Allah SWT mematahkan kekuatan mereka dan
memusnahkan negeri mereka (Najd) dan askar Muslimin berjaya menawan mereka pada
tahun 1233 H…”


.


Kesimpulan :


1) Faham Wahhabiyyah difatwakan sebagai fahaman
khawarij oleh al-Imam Ibn ‘Abidin disebabkan mereka khuruj (keluar) dari
mentaati pemerintahan Islam (Turki Uthmaniyyah) dan melancarkan peperangan terhadap
khilafah.


.


2) Mereka digelar Khawarij karena
mereka menganggap diri mereka Islam yang sebenar
nya. Manakala umat Islam lain dianggap sebagai ahli
dhalal, ahli bid’ah @ musyrik. Na’uzubillah.


.


3) al-Wahhabiyyah sealiran dengan Khawarij apabila selalu
gemar mengkafir @ menyesatkan umat Islam hanya semata-mata khilaf dalam perkara
furu
`.
Nau’zubillah.


.


4) Golongan al-Wahhabiyyah bertanggungjawab sepenuhnya
dalam membunuh ulama dan umat Islam. Menyokong mereka be
rarti menyokong pemberontakan terhadap daulah Khilafah
Uthmaniyyah, menyokong pembunuhan ulama dan umat Islam.











BAGIAN 2

CIRI CIRI SEKTE SYIAH





Ciri-ciri
pengikut Syi’ah sangat mudah dikenali, kita dapat memperhatikan sejumlah
ciri-ciri berikut:



1.Mengenakan songkok hitam dengan bentuk tertentu. Tidak seperti songkok yang
dikenal umumnya masyarakat Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang Arab
hanya saja warnanya hitam.



2.Tidak shalat jum’at. Meskipun shalat jum’at bersama jama’ah, tetapi dia
langsung berdiri setelah imam mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia
mengerjakan shalat sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat
raka’at, karena pengikut Syi’ah tidak meyakini keabsahan shalat jum’at kecuali
bersama Imam yang ma’shum atau wakilnya.



3.Pengikut Syi’ah juga tidak akan mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam
yang dikenal kaum Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.



4.Pengikut Syi’ah jarang shalat jama’ah karena mereka tidak mengakui shalat
lima waktu, tapi yang mereka yakini hanya tiga waktu saja.



5.Mayoritas pengikut Syi’ah selalu membawa At-Turbah Al-Husainiyah yaitu
batu/tanah (dari Karbala – redaksi) yang digunakan menempatkan kening ketika
sujud bila mereka shalat tidak didekat orang lain.



6.Caranya wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang dikenal kaum Muslimin.



7.Sulit mendapatkan penganut Syi’ah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlus
Sunnah.



8.Penganut Syi’ah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan
Husain radhiyallahu anhum.



9. Ciri khas utama Syiah ada dua yakni kultus berlebihan pada Ali serta
keturunannya dan pelecehan terhadap sahabat Nabi. Syiah itu sejatinya golongan
takfiriyah yang sebenarnya. Mengkafirkan kaum muslimin karena tidak mengangkat
Ali sebagai imam pertama.


Mereka
juga tidak menunjukkan penghormatan
kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan Ummahatul Mukminin
radhiyallahu anhum.Dan umumnya pemikiran Syiah tentang al-Qur’an, hadits,
politik, fiqih diasaskan oleh kultus Ali dan benci kepada para sahabat Banyak
yang Tidak sama dengn Aswaja. Syiah mengkafirkan sahabat. Menurut mereka hanya
3 sahabat yang Islam yakni Abu Dzar, Salman, dan Miqdad. Dalam kitab Thaharah,
Khomaini menyebut sahabat selain ali itu lebih jijik daripada anjing dan babi.



10.Pada bulan Ramadhan penganut Syi’ah tidak langsung berbuka puasa setelah
Adzan maghrib; dalam hal ini Syi’ah berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka
puasa jika bintang-bintang sudah nampak di langit, dengan kata lain mereka
berbuka bila benar-benar sudah masuk waktu malam. 11.Mereka juga tidak shalat
tarwih bersama kaum Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah



12.Mereka berusaha sekuat tenaga untuk menanam dan menimbulkan fitnah antara
jamaah salaf dengan jamaah lain, sementara itu mereka mengklaim tidak ada
perselisihan antara mereka dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak
benar.



13.jarang sekali seorang penganut Syi’ah  memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali hanya bentuk
taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar menurut mereka yaitu
al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang ditunggu kedatangannya. Syiah juga
menolak mushaf utsmani sebagai al-Qur’an Karena yang menyusun itu Utsman yg
mereka benci.



14.Orang Syi’ah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan
kesedihan di hari tersebut.



15. Syiah menghalalkan mut’ah. karena yg meriwayatkan haramnya mut’ah itu Umar
bin Khattab. Karena kebenciannya itu haditsnya ditolak.Syiah Suka mempengaruhi
kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi atau di perkampungan
sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya melakukan mut’ah dengan para
wanita tersebut bila nantinya mereka menerima agama Syi’ah. Oleh sebab itu Anda
akan dapati;



16.Syi’ah getol mendakwahi orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan
harapan anak putrinya juga ikut menganut Syi’ah sehingga dengan leluasa dia
bisa melakukan zina mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan
ayahnya ataupun tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang
menerima agama Syi’ah, maka para pengikut Syi’ah yang lain otomatis telah
mendapatkan anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil
meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan terhadap
syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah para pengikut
Syi’ah menjerat mereka bergabung dengan agama Syi’ah.



17.Wajah mereka merah padam jika Anda mencela Khomeini dan Sistani, tapi bila
Anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah, atau
sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun tanda-tanda kegundahan
di wajahnya.



18. wajah Orang Orang Syiah umumnya  hitam  walaupun bukan turunan Iran karena tidak
memiliki keberkahan, jika Anda perhatikan wajah mereka maka Anda akan
membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman bagi siapa saja yang mencela
dan menyepelekan para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan para ibunda
kaum Musliminradhiyallahu anhunn yang dijanjikan surga oleh Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Kita memohon hidayah kepada Allah untuk kita dan mereka semua.



19. Syiah punya rukun agama bernama taqiyah. “La dina liman la taqiyata”
artinya tidak beragama yang tidak taqiyyah, disebut dalam al-kafi.Karena
taqiyah itu, Imam Syafii berpesan bahwa golongan yang paling banyak bohongnya
itu Syiah.



Syiah ada empat unsur pokok ajaran;



Pertama, Menampilkan hal yang berbeda dari apa yang ada dalam hatinya.

Kedua, taqiyah digunakan dalam berinteraksi dengan lawan-lawan Syiah.

Ketiga, taqiyah berhubungan dengan perkara agama atau keyakinan yang dianut
lawan-lawan. Keempat, digunakan di saat berada dalam kondisi mencemaskan



Taqiyah adalah salah satu prinsip agama mereka. Taqiyah dilakukan kepada orang
selain Syi’ah, seperti ungkapan bahwa Al Quran Syi’ah adalah sama dengan Al
Quran Ahlus Sunnah. Padahal ungkapan ini hanyalah kepura-puraan mereka. Mereka
juga bertaqiyah dengan pura-pura mengakui pemerintahan Islam selain Syi’ah.



kebanyakan dari mereka sedang melakukan taqiyah dalam rangka melindungi diri
dari kelompok Sunni. Contoh Mengaburkan fakta-fakta Syiah Sampang. Karena itu
bagian dari aqidah. Teologi kebohongan itulah taqiyah.

Taqiyah adalah kondisi luar seseorang dengan yang ada di dalam batinnya
tidaklah sama. Memang taqiyah juga dikenal di kalangan Ahlus Sunnah. Hanya saja
menurut Ahlus Sunnah, taqiyah digunakan untuk menghindarkan diri dari
musuh-musuh Islam alias orang kafir atau ketika perang maupun kondisi yang
sangat membahayakan orang Islam.





20.Kebanyakan Syiah Di ndonesia Aadalah Syiah Itsna Asyariyah

Syiah Itsna Asyariyah adalah Syiah yang percaya 12 Imam atau disebut Imamiyah.
Syiah ini yang mayoritas ada di dunia termasuk rezim yang berkuasa di
Iran.Syiah Imamiyah inilah yang disebut Rafidhah. Karena mereka mencaci bahkan
mengkafirkan para sahabat Nabi. Syiah Zaidiyah bukan Rafidah karena tidak
mencaci sahabat.





21.Konsep
ketuhanan  Syiah banyak  dipengaruhi ideologi kultus imamah. Konsep ke
esa an Syiah berbeda dengan konsep ke esa an dalam Islam. Yang dimaksud syirik
bagi Syiah bukan sekedar menyekutukan Allah tapi juga menyekutukan Ali dalam
hal kepemimpinan.


22.Kitab
al-Kafi-kitab hadits syiah yang utama menjelaskan bahwa yg dimaksud musyrik
adalah menyekutukan imam Ali dengan imam yg lain.


23.Dalam
kitab Bihar al-Anwar,kitab rujukan Syiah, yg mengatakan “Siapa saja tidak
percaya Ali adalah Imam pertama adalah kafir.”


24.Non
Syiah, orang selain Syiah mereka sebut nawashib. Sebutan hina. Nawashib menurut
imam-imam mereka halal hartanya. Syaikh Shoduq ulama Syiah, mengatakan darah
nawasib (muslim sunni) itu halal. Imam Khomaini pernah berfatwa bahwa nawasib
itu kedudukannya sama dengan musuh yang wajib diperangi (ahlul harb)


25.Syiah
menyesatkan para aimmatul madzahib imam madzhab yang empat, Ahlussunnah. Mereka
disebut ahlul bid’ah, kafir dan sesat (kitab al-Syiah hum Ahlussunnah).





26.Syiah
menganggap Istri tercinta Nabi,Aisyah adalah sesat sebagimana dikatakan Imam
Thabrasi mengatakan kemuliaan Aisyah gugur karena melawan Ali, dia ingkar
kepada Allah.





27.Syiah
punya sayap militan. Mereka ini agaknya mempersiapkan  konsep imamah di Indonesia. Dalam arti mereka
sedang siapkan revolusi.Ada fatwa Khomeini yang mewajibkan Syiah untuk revolusi
di negara masing-masing.Gerakan Syiah  ini didukung kelompok liberal. Visi
Syiah-liberal hampir sama dalam hal pelecehan terhadap sahabat nabi dan
meragukan al-Qur’an.Syiah dalam kampanye umumnya gunakan ideologi tersebut
untuk kelabuhi Sunni.Contoh relativisme Syiah adalah, kampanye Sunnah-Syiah
sama saja. Sama Tuhan dan Nabinya. Ini mencontek kaum liberal.



28.Filsafatnya orang Syiah ternyata juga berujung pluralisme dan pantaeisme.
FiIsalafatnya mengadopsi paripatetik.



29.Pemeluk Syiah, sebagian besar ada di Bandung, Makassar, dan Jakarta. Selain
itu, ada juga kelompok Syiah di Tegal, Jepara, Pekalongan, dan Semarang; Garut,
Bondowoso, Pasuruan, dan Madura.



SEMOGA KITA SEMUA DISELAMATKAN ALLAH DARI FITNAH NAJD
DAN KEJAHATAN YANG TERBIT DARI TANDUK SYAITAN.
DAN  AJARAN
SESAT  SYIAH RAFIDHO  YANG JUGA PEMBAWA FITNAH DAN KEJAHATAN BESAR.
AAMIIN.



NASEHAT DAN PRINGATAN :



Nabi juga memerintahkan supaya
berpegang tegung pada jamaah mayoritas.Dari Anas bin Malik ra berkata : “Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat
pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadinya
perselisihan, maka IKUTILAH KELOMPOK MAYORITAS.” [HR. Ibnu Majah (3950), Abd bin Humaid dalam Musnad-nya (1220) dan
al-Thabarani dalam Musnad al-Syamiyyin (2069).



Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam bersabda,”
Barangsiapa yang memisahkan diri dari jamaaah ( Khilafah Islam ), maka ia mati
sebagaimana BANGKAI JAHILIYYAH “ ( H.R.
Muslim ).




 Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


إِنَّ اللهَ لَا يُجْمِعُ أُمَّةِ عَلَى ضَلَالَةٍ وَيَدُ اللهِ مَعَ الجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ


“Sesungguhnya Allah
tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan tangan Allah bersama jama’ah.
Barangsiapa yang menyelewengkan, maka ia menyeleweng ke neraka“. (HR. Tirmidzi: 2168).



Apapun alasannya :

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menolak sunnahku maka bukan dari golonganku” (Shahih Bukhari).



PESAN DAN NASEHAT ULAMA



berkata Imam Syafii : “Orang yang belajar ilmu tanpa
sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia
membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu”

(Faidhul Qadir juz 1 hal 433).


berkata pula Imam Ibnul Mubarak : “Pelajar ilmu yang
tak punya sanad bagaikan penaik atap namun tak punya tangganya, sungguh telah
Allah muliakan ummat ini dengan sanad” (Faidhul
Qadir juz 1 hal 433).




By. Von Edison Alouisci

Ahlussunnah wal jama`ah sejati berakidah “ Allah Ada Tanpa Tempat Dan tidak
berarah”






NB.

BAGIKAN.SEBARKAN.SHARE.SEMOGA ANDA AMAL BAIK ANDA MEGINGATKAN SAUDARA
LAIN MENDAPAT GANJARAN PAHALA TAK BERKESUDAHAN (ILMU YANG BERMANPAAT DAN AMAL
JARIYAH)

Rasulullah bersabda “Sesungguhnya
manusia itu apabila ia melihat (mengetahui) kemungkaran, tidak pula ia  Merubahkannya, maka Allah akan mengumumkan
azab-Nya ke atas semua manusia.”
   ( Ibn ‘Asakir dan Imam Abdariyy) .

DIAM DARI MENYATAKAN KEBENARAN ADALAH SYETAN BISU.


 
Design by Blogger Themes | Bloggerized by Admin | free samples without surveys