Showing posts with label Sejrah Ukam Abad ke 3. Show all posts
Showing posts with label Sejrah Ukam Abad ke 3. Show all posts

Monday, August 15, 2011

Al Humaidi (wafat 219H)

Nama langkap beliau adalah Abdullah bin Zuber bin Isa Abu Bakar al Humaidi. Beliau adalah juga murid langsung dari Iman Syafi’i Rahimahullah.



Beliaulah yang membawa dan mengembangkan Madzhab Syafi’i ketika di Mekkah, sehingga beliau diangkat menjadi Mufti Mekkah. Wafat di Mekkah pada tahun 219 H.



Inilah di antaranya murid-murid langsung dari Imam Syafi’i Rhl. yang kemudian menjadi Ulama Besar dan tetap teguh memegang Madzhab Syafi’i.



Dengan perantaraan beliau-beliau inilah Madzhab Syafi’i tersiar luas ke pelosok-pelosok dunia Islam terutama ke bagian Timur dari Hijaz, yaitu ke lraq, ke Khurasan, ke Maawara an Nahr, ke Adzerbaijan, ke Tabristan, juga ke Sind, ke Afganistan, ke India, ke Yaman dan terus ke Hadaramaut, ke Pakistan, India dan Indonesia.



Beliau-beliau ini menyiarkan Madzhab Syafi’i dengan lisan dan tulisan. Selain dari itu ada dua orang murid Imam Syafi’i Rhl., yaitu Ahmad bin Hanbal, (wafat 241) yang kemudian ternyata membentuk madzhab sendiri yang kemudian dikenal dengan nama Madzhab Hanbali. Yang kedua Syeikh Muhammad bin Abdul Hakam, seorang Ulama murid langsung dari Imain Syafi’i Rhl. yang ilmunya tidak kalah dari al Buwaithi. Beliau ini pada akhir umurnya berpindah ke Madzhab Maliki dan wafat dalam tahun 268 H. di Mesir.

Al Humaidi (wafat 219H)

Nama langkap beliau adalah Abdullah bin Zuber bin Isa Abu Bakar al Humaidi. Beliau adalah juga murid langsung dari Iman Syafi’i Rahimahullah.

Beliaulah yang membawa dan mengembangkan Madzhab Syafi’i ketika di Mekkah, sehingga beliau diangkat menjadi Mufti Mekkah. Wafat di Mekkah pada tahun 219 H.

Inilah di antaranya murid-murid langsung dari Imam Syafi’i Rhl. yang kemudian menjadi Ulama Besar dan tetap teguh memegang Madzhab Syafi’i.

Dengan perantaraan beliau-beliau inilah Madzhab Syafi’i tersiar luas ke pelosok-pelosok dunia Islam terutama ke bagian Timur dari Hijaz, yaitu ke lraq, ke Khurasan, ke Maawara an Nahr, ke Adzerbaijan, ke Tabristan, juga ke Sind, ke Afganistan, ke India, ke Yaman dan terus ke Hadaramaut, ke Pakistan, India dan Indonesia.

Beliau-beliau ini menyiarkan Madzhab Syafi’i dengan lisan dan tulisan. Selain dari itu ada dua orang murid Imam Syafi’i Rhl., yaitu Ahmad bin Hanbal, (wafat 241) yang kemudian ternyata membentuk madzhab sendiri yang kemudian dikenal dengan nama Madzhab Hanbali. Yang kedua Syeikh Muhammad bin Abdul Hakam, seorang Ulama murid langsung dari Imain Syafi’i Rhl. yang ilmunya tidak kalah dari al Buwaithi. Beliau ini pada akhir umurnya berpindah ke Madzhab Maliki dan wafat dalam tahun 268 H. di Mesir.

Al Buwaithi (wafat 231H)

Nama iengkap beliau adalah Abu Ya’kub Yusuf bin Yahya al Buwaithi, lahir di desa Buwaith (Mesir) wafat 231 H.



Beliau ini adalah murid langsung dari Imam Syafi’i Rhl sederajat dengan Ar Rabi’i bin Sulaiman al Muradi.



Imam Syafi’i berkata: “Tidak seorang juga yang lebih berhak atas kedudukanku melebihi dari Yusuf bin Yahya al Buwaithi”, dan Imam Syafi’i Rhl. berwasiat, manakala beliau wafat maka yang akan menggantikan kedudukan beliau sebagai pengajar adalah Al Buwaithi ini.



Beliau menggantikan Imam Syafi’i Rhl. berpuluh tahun dan pada akhir umur beliau ditangkap lantaran persoalan “fitnah Quran”, yaitu tentang makhluk atau tidaknya Quran yang digerakkan oleh kaum Mu’tazilah.



Akhirnya al Buwaithi ditangkap oleh Khalifah yang pro faham Mu’tazilah, lalu dibawa dengan ikatan rantai pada tubuhnya ke Bagdad. Beliau meninggal dalam penjara di Bagdad tahun 231 H.



Beliau syahid karena mempertahankan kepercayaan dan i’itiqad beliau, yaitu i’tiqad kaum ahlussunnah wal Jama’ah yang mempercayai bahwa Quran itu adalah kalam Allah yang Qadim, bukan “ciptaan Allah”, (makhluk).

Al Buwaithi (wafat 231H)

Nama iengkap beliau adalah Abu Ya’kub Yusuf bin Yahya al Buwaithi, lahir di desa Buwaith (Mesir) wafat 231 H.

Beliau ini adalah murid langsung dari Imam Syafi’i Rhl sederajat dengan Ar Rabi’i bin Sulaiman al Muradi.

Imam Syafi’i berkata: “Tidak seorang juga yang lebih berhak atas kedudukanku melebihi dari Yusuf bin Yahya al Buwaithi”, dan Imam Syafi’i Rhl. berwasiat, manakala beliau wafat maka yang akan menggantikan kedudukan beliau sebagai pengajar adalah Al Buwaithi ini.

Beliau menggantikan Imam Syafi’i Rhl. berpuluh tahun dan pada akhir umur beliau ditangkap lantaran persoalan “fitnah Quran”, yaitu tentang makhluk atau tidaknya Quran yang digerakkan oleh kaum Mu’tazilah.

Akhirnya al Buwaithi ditangkap oleh Khalifah yang pro faham Mu’tazilah, lalu dibawa dengan ikatan rantai pada tubuhnya ke Bagdad. Beliau meninggal dalam penjara di Bagdad tahun 231 H.

Beliau syahid karena mempertahankan kepercayaan dan i’itiqad beliau, yaitu i’tiqad kaum ahlussunnah wal Jama’ah yang mempercayai bahwa Quran itu adalah kalam Allah yang Qadim, bukan “ciptaan Allah”, (makhluk).

 
Design by Blogger Themes | Bloggerized by Admin | free samples without surveys