Monday, April 29, 2013

HIKMAH DAN PELAJARAN ATAS WAFATNYA USTADZ JEFRI AL BUKHARI BAGI WAHABI SALAFI YANG BERFIKIR JERNIH





Penulis : Von Edison Alouisci




Cinta itu adalah sebuah obyek seperti obsesi; setiap orang
menginginkannya, setiap orang mencarinya, tapi sedikit orang yang
mendapatkannya…

Kita semua mengetahui..beberapa waktu yang
lalu..Seorang ulama Muda dari Aswaja telah berpulang kepada-Nya.Ribuan
Umat muslim dari berbagai tempat dengan kelikhlasan hati hadir dirumah
duka.Mereka rela berdesak desakan. Mereka menangis Haru karna kehilangan
sosok yang telah banyak memperjuangkan syariat Islam Aswaja.


Hampir Seluruh Wilayah Indonesia dan bebarapa Negara yang notabenenya
dari aswaja mengadakan sholat Ghaib dan mendokannya.Dan Ini adalah suatu
pemandangan yang Luarbiasa terjadi untuk keduakalinya setelah wafatnya
Almarhum Zainuddin MZ.

Kehidupan seorang Uje sungguh pas dengan
pepatah lama “Cintailah seseorang sepenuhnya, termasuk kekurangannya,
dan suatu saat kamu akan pantas mendapatkan yang terbaik darinya’
dan kita semua dapat menyaksikan behawa seorang Uje medapatkan hal Yang terbaik sampai diakhir
hayatnya atas apa yang telah ia berikan dengan Cintanya kepada sesama.subhanalah !!

dan bagi beliau…...

Ada Sebuah hadits yang disebutkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan lainnya, dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah SAW bersabda :

‘Sesungguhnya orang yang meninggal dunia itu mengetahui siapa yang
memandikannya, membawanya, mengkafaninya dan memasukkannya ke dalam
liang kubur.’
Abu Nu’aim dan lainnya meriwayatkan dari Amr bin
Dinar, ia berkata, ‘Setiap orang yang meninggal dunia, maka ruhnya di
tangan malaikat maut, ia melihat ke jasadnya, bagaimana ia dimandikan,
bagaimana ia dikafani dan bagaimana ia dibawa. Dikatakan kepadanya
ketika ia berada diatas pembaringannya, “Dengarkanlah pujian orang
banyak kepadamu.”Ibnu Abi Ad-Dunia meriwayatkan makna yang sama dengan
riwayat ini, ia meriwayatkan dari beberapa periwayat dari Tabi’in,
dengan redaksi, ‘Ditangan malaikat’, tanpa ada tambahan lain.


Ruhnya Melihat,Menyaksikan betapa begitu banyak umat muslim Hadir
melihat kematiannya sampai ia memasuki alam kubur.Ruhnya melihat begitu
banyak orang yang mendokan dirinya dan berharap allah menjadikannya
dirinya sebagai seoarang hamba yang Dia Cintai sebagaamana mereka
mencintainya..
Allah Subhanahu wa Ta’alaa juga berfirman :
وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ
“dan mendo’alah untuk mereka, sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka” (QS. at-Taubah : 104)

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
“dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan” (QS. Muhammad 47 : 19)

Apa yang dilakukan segenap umat muslim mendokan UJE sebagaimana
perbuatan para sahabat kaum anshor dan muhajirin sebagaimana Allah
Subhanahu wa Ta’alaa telah berfirman :
والذين جاءوا من بعدهم يقولون
ربنا اغفر لنا ولإخواننا الذين سبقونا بالإيمان ولا تجعل في قلوبنا غلا
للذين آمنوا ربنا إنك رءوف رحيم
“Dan orang-orang yang datang sesudah
mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri
ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu
dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami
terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hasyr 59 ; 10)
Dalam
ayat ini Allah subhanahu wa ta’alaa memberitahukan bahwa orang-orang
yang datang setelah para sahabat Muhajirin maupun Anshar mendo’akan dan
memohonkan ampun untuk saudara-saudaranya yang beriman yang telah
(wafat) mendahului mereka sampai hari qiamat.

Rasulullah bersabda :“ Barangsiapa menunjukkan suatu kebaikan, maka baginya seperti pahala yang melakukannya” (HR. Muslim)


Betapa Indahnya sebuah kematian yang disertai Doa Ribuan Umat
muslim.dan itu menunjukkan kemuliaannya sebagai Ulama yang disayangi
segenap umat muslim.Tidak banyak orang mendapatkan anugrah cinta dan
kasih sayang yang begitu banyak dari umat muslim disaat kematian tiba.


Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, “Allah SWT mempunyai seratus
rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat)
kepada jin, manusia, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling
berbelas kasihan dan berkasih sayang, dan dengannya pula
binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (Allah SWT)
menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari
kiamat nanti.” (HR. Muslim)
Dari hadits ini nampaklah, bahwa walau
hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi
seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Kasih sayang dapat
diibaratkan sebuah mata air yang bergejolak keinginannya untuk
melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya
tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya
menderas mengikuti alur sungai menuju laut, mata air sama sekali tidak
pernah mengharapkan ia kembali.
Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita menyayanginya dengan menyayangi kita terlebih dulu.

Jangan meremehkan makhluk ciptaan Allah, sebab tidaklah Allah
menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang Allah ciptakan syarat
dengan ilmu, hikmah, dan ladang amal. Semua yang bergerak, yang
terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia dari Allah Azza wa Jalla
adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini bisa merabanya
dengan penuh kasih sayang.

Ingatlah bahwa hidupnya hati hanya
bisa dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain
dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal
hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Insya
Allah bagi yang telah tumbuh kasih sayang di qolbunya, Allah Azza wa
Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan
ringannya sebuah jalan hidup sampai pada akhirnya kematian itu tiba.


Ar Rabi’ bin Anas mengatakan “Tanda cinta kepada Allah adalah banyak
mengingat (menyebut) Nya, karena tidaklah engkau menyukai sesuatu
kecuali engkau akan banyak mengingatnya.”(Jami’ al ulum wal Hikam, Ibnu
Rajab)

perjalanan Hidup seorang UJE adalah contoh tauladan bagi
orang orang yang berfikr jernih,bagi orang yang mau mengambil pelajaran
dari pri kehidupannnya.dan lihatlah..Sebuah kematiannya adalah sebuah
kemuliaan dirinya yang bagi siapapun belum tentu bisa meraihnya.

Wahai pengikut wahabi salafi
Adakah anugrah kemuliaan semacam ini hadir ditengah tengah ulama golongan wahabi diabad modern ini ??

So.. Pengikut wahabi Wahabi tak pandai berdo`a untuk sesamanya yang tiada dengan alasan tidak sampai.

wahabi salafi tidak pandai memikirkan dirinya ketika mati dimana tak
seoarang dari golongannya mau mendoakannya.Hidup terkucil mati
terpencil.

Seorang UJE seharusnya menjadi cerminan diri bagi
wahabi salafi bila pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang
terjadi dalam dirinya.

TIDAKKAH KALIAN BISA BELAJAR ??


Secara pribadi,aku berharap bagi kaula muda dari wahabi salafi yang
masih diberi kesempatan Untuk Taubat..maka taubatlah.kembalilah kepada
Aljama`ah,tinggalkan sekte wahabi salafi yang tidak pernah satu bait
katapun dari Rasulullah di anjurkan untuk diikuti kecuali
aljam`ah,aswadul adzom.
Printah rasulullah adalah jelas dan tidak
ada alasan untuk mengingkarinya kecuali memang sudah tidak bisa keluar
lagi lagi dari perangkap syetan.

Allah l berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Apa yang diberitakan Rasul kepada kalian maka terimalah dia, dan apa
yang dilarangnya maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr: 7)
وَمَنْ
يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْـهُدَى
وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْـمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى
وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa menentang
Rasul setelah jelas baginya kebenaran, dan mengikuti selain jalannya
orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa bergelimang dalam kesesatan
dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk
tempat kembali.” (An-Nisa`: 115)

فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ
حَنِيفاً فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا تَبْدِيلَ
لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ
لَا يَعْلَمُونَ ﴾ Artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama Allah, (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui".
Q.s. Ar-Rum:30 ).

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya dalam
tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia baik, maka seluruh tubuh akan baik
pula. Dan jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal
darah itu adalah HATI "(HR. Bukhari dan Muslim).

Dan orang
yang hatinya telah mati maka sejuta nasehat yang disampaikan tidak akan
menyentuh dirinya untuk kembali kepada al`jama`ah.dan semoga masih ada
diantara wahabi salafi yang mau kembali kepada al jama`ah,menciptakan
sebuah kasih sayang dan ukhuwah nan indah sehingga ketika kematian itu
tiba alangkah mulianya diri mendapatkan begitu banyak doa dan keberkahan
sehingga terasa lapang menghadapi kembali kepada Allah.


Ingatlah, Tidak satupun Aswaja menginginkan sebuah bencana yang
menyusahkan di akherat kelak dan hanya insan yang berfikir kerdil yang
berkata bahwa Aswaja adalah sebuah mala petaka.dan tidaklah mungkin
Rasulullah memerintahkan umatnya mengikuti aljama`ah (aswaja) jika hal
itu adalah salah.

Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa
sallam bersabda,” Barangsiapa yang memisahkan diri dari jamaaah (
Khilafah Islam ), maka ia mati sebagaimana bangkai jahiliyyah “ ( H.R.
Muslim ).

Nabi juga memerintahkan supaya berpegang tegung
pada jamaah mayoritas.Dari Anas bin Malik ra berkata : “Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat
pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadinya
perselisihan, maka ikutilah kelompok mayoritas.” [HR. Ibnu Majah (3950),
Abd bin Humaid dalam Musnad-nya (1220) dan al-Thabarani dalam Musnad
al-Syamiyyin (2069).

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“إِنَّ اللهَ لَا يُجْمِعُ أُمَّةِ عَلَى ضَلَالَةٍ وَيَدُ اللهِ مَعَ الجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ”

“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan. Dan
tangan Allah bersama jama’ah. Barangsiapa yang menyelewengkan, maka ia
menyeleweng ke neraka“. (HR. Tirmidzi: 2168). “Barangsiapa yang menolak
sunnahku maka bukan dari golonganku” (Shahih Bukhari).

RENUNGKANLAH.

NB :


Untuk keluarga UJE tanpa terkecuali,Kami sekeluarga besar Aswaja di
seluruh Indonesia turut belasungkawa atas wafatnya Beliau.Kami semua
berdoa tulus dan ikhlas,semoga beliau mendapatkan tempat yang terbaik
disisiNya diakherat kelak.dan untuk keluarga yang ditinggalkan semoga
pula dapat tabah dan bersabar atas segala sesuatu yang telah
dikehendakiNya.

Barang siapa yang rela dengan ketetapan Allah
maka ketetapan itu berlaku padanya dan ia mendapatkan pahala. Dan barang
siapa yang tidak rela dengan ketetapan Allah maka ketetapan itu juga
tetap berlaku padanya, sedangkan ia terputus amalnya. (Ali bin Abi
Thalib)

Berbahagialah siapa yang selalu ingat akan hari akhir,
beramal untuk menghadapi hari perhitungan dan merasa puas dengan ala
kadarnya. Sementara ia ridha sepenuhnya dengan pemberian Allah. (Saydina
Ali R.A.)

Percayalah,Setiap masalah yang datang menyapa bukan
Allah bermaksud untuk menjatuhkan, tetapi untuk menguji seberapa mampu
kita bertahan. Dan yakinlah..Hidup akan lebih mudah jika kita memutuskan
untuk menikmati apa yang kita miliki dan merelakan apa yang telah pergi
daripada menyesali apa yang telah terjadi. Semoga semua keluarga UJE
dapat mengubah keadaan..Jika kita telah mencoba untuk mengubah sesuatu
tapi tetap tak berhasil, semoga dapat pula mengubah
pandangan.Sesungguhnya Tuhan hanya memberikan yang terbaik, meski kadang
tak sesuai keinginan. Tapi percayalah, Tuhan punya rencana yang jauh
lebih indah jika kita mampu bersabar.semoga keluarga yang ditinggalkan
tetap semangat menjalani hari hari walau tanpa kehadiran beliau.

Salam Hormatku sebagai teman,sahabat,saudara sesama muslim untuk segenap keluarga Almarhum Ustadz Jefri Al bukhari (UJE).

TTD. Von Edison Alouisci

Danau Ranau 28.4.1976


0 Comments:

Post a Comment

 
Design by Blogger Themes | Bloggerized by Admin | free samples without surveys