Penulis : Von Edison Alouisci
Peran Hempher terhadap Muhammad bin Abdul Wahab ini telah diberitakan
dalam sebuah kitab berjudul “Mir’at al-Haramain”, yang terbit kurang
lebih 120 tahun yang lalu. Dalam buku ini diberitakan bahwa pada 1125 H
(1713 M) Muhmmad bin abdul wahhab bertemu Hempher, yang ternyata
mata-mata Inggris, di Basrah. Kemudian terjalinlah persahabatan di
antara keduanya. Peran Hempher sangat besar dan menentukan dalam gerakan
Muhammad bin abdul wahab tersebut. Dan seterusnya. [Ayyub Sabri Pasya,
Mir’at al-Haramain, Istanbul, terbit tahun 1888 M]
Buku
Hempher ini awalnya diterbitkan secara berseri oleh surat kabar Jerman
Spiegel. Lalu diterbitkan pula oleh sebuah surat kabar terkemuka
Prancis. Lalu seorang Doktor dari Libanon menerjemahkan dokumen itu ke
dalam bahasa Arab. Dari sinilah kemudian dokumen tersebut diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lainnya. Penerbit Waqf Ikhlas
lalu menerbitkankannya dalam bahasa Inggris dengan judul “Confessions of
A British Spy”.
Dalam bukunya, Hempher menyebutkan bahwa ia
berangkat ke Istanbul pada 1710 M, dan tinggal di sana selama dua tahun.
Kemudian ia kembali ke London, menikah, dan tinggal di sana selama enam
bulan. Kemudian ia memperoleh tugas ke Irak. Setelah menempuh
perjalanan selama enam bulan, ia sampai di kota Basrah (Irak). Di kota
inilah ia bertemu dengan seorang anak muda bernama Muhammad bin Abdul
Wahab an-Najdi. [Confessions of A British Spy, part 2-4].
Hempher juga menyebutkan bahwa ia menyusul muhammd bin abdul wahab yang
pulang ke daerahnya. Ia lalu tinggal di rumah muhammd bin abdul wahab
selama dua tahun. Mereka pun merancang program untuk mengumumkan seruan
(ajaran) muhammad bin abdul wahhab.
Dokumen ini mengungkapkan latar belakang sesungguhnya dari gerakan Wahhabi yang inovasi oleh Mohammad bin abdul Wahhab
Sebagian pegakuannya hemfher bercerita begini :
“suatu hari aku bilang kepadanya, “Kawin mut’ah itu boleh”.
“Tidak!” sergahnya.
Aku berkata, “Allah berfirman, “Maka istri-istri yang telah kamu
nikmati (mut’ah) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya
(dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban..” (an-Nisa 24)”.
“Tetapi Umar yang mengharamkan mut’ah! Dengan mengatakan, “Dua mut’ah
yang berlaku di masa Rasulullah, dan aku yang mengharamkan keduanya dan
menghukum siapa yang melanggarnya”, katanya.
Aku berkata,
“Bukankah kau pernah bilang, “aku (Muhammad bin Abdul Wahab) lebih tahu
dari Umar, lalu kenapa kau ikut Umar?. Dan jika Umar mengharamkan apa
yang dihalalkan Rasul, mengapa kau tinggalkan pandangan al-Qur`an dan
Rasul, dan kau ikuti pandangan Umar?”.
Ia terdiam. Melihat ia
diam bertanda puas dengan keteranganku, nampaknya bergejolak kebutuhan
biologisnya (sementara ia belum punya istri).
Aku bilang padanya, “Bukankah kita (aku dan kau) adalah orang bebas dan mengambil halalnya mut’ah dan kita bersenang-senang?”
Ia mengangguk setuju, dan aku memanfaatkan sikap setujunya itu.
Kemudian aku janjikan untuknya seorang wanita untuk dimut’ah olehnya.
Keinginanku ialah membuyarkan rasa takutnya dari perselisihan antara ia
dengan orang lain umumnya. Akhirnya ia memberi syarat bahwa ini rahasia
antara aku dengannya dan tidak memberitahu namanya kepada perempuan yang
akan dimut’ahinya. Maka aku langsung pergi ke tempat
perempuan-perempuan Nasrani, yang mana mereka adalah antek-antek
kementrian kami untuk merusak pemuda muslim. Aku dapatkan seorang wanita
yang aku panggil dengan nama Shafiyah, dan telah aku ceritakan semuanya
tentang pemuda ini. Dan pada waktu yang dijanjikan aku pergi bersama
Muhammad, ke rumah Shafiyah yang saat itu sedang sendirian. Aku bacakan
akad nikah mut’ah untuk Muhammad dalam waktu seminggu, dengan mahar
sekian gram emas secara tunai. Aku senangkan hatinya dari luar sedangkan
Shafiyah dari dalam.
Setelah Shafiyah mengambil hatinya dan
memberikan manisnya kemaksiatan yang dilakukan Muhammad terhadap syariat
di bawah naungan pemikiran dan kemandirian pandangannya yang bebas.”
Dari uraian hemfher ini Terbukti Muhammad kemudian nikah Muttah ala
syiah dengan Shafiyah Akibat rayuan Hemfher yang memang sengaja
menjebaknya.dan disini pula dapat kita pahami jika Muhammad bin abdul
wahab sama sekali tak punya pendirian dan gampang dipengaruhi spionis
inggris itu.dan itu artinya muhmmad bin abdul wahab Goblok !!
Cerita selanjutnya :
Mari kita simak agi cerita hemfher selanjutnya tentang cara dia menjebak muhammad bin abdul wahab soal minuman keras sbb :
Tiga hari kemudian, aku berbincang-bincang panjang dengannya soal bahwa
minuman khamar itu tidak haram. Aku perdaya dirinya dengan menyertakan
dalil-dalil al-Qur`an dan hadis, dan pada akhirnya aku bilang padanya,
“Dibenarkan bahwa Mu’awiyah dan Yazid serta khulafa Bani Umayyah dan
Bani Abbas, mereka saling menawarkan khamar. Maka mungkinkah mereka itu
berada dalam kesesatan dan kau sendiri dalam kebenaran?
Sesungguhnya tidak syak lagi bahwa mereka itu lebih memahami Kitabullah
dan Sunnah Rasul, dan benarkah mereka tidak mengetahui hal yang haram
sementara mereka memahami hal yang makruh dan dibenci?
Sedangkan di kitab-kitab Yahudi dan Nasrani menunjukkan kehalalan
khamar, masuk akalkah bila agama yang satu mengharamkan khamar sedangkan
agama yang lain menghalalkannya?
Sementara semua agama
berasal dari sisi Tuhan Yang Maha esa! Kemudian disebutkan dalam riwayat
bahwa Umar minum khamar sehingga turun ayat, “Maka berhentilah kamu
(dari mengerjakan pekerjaan itu)” (al-Maidah 91). Bila khamar itu haram
maka Rasul akan menghukumnya, tetapi ia tidak melakukannya maka ini
menunjukkan kehalalannya.
Muhammad menyimak keteranganku dengan
penuh perhatian, kemudian ia bangkit sambil mengatakan, “Bahkan
dibenarkan dalam riwayat bahwa Umar mencampur khamar dengan air lalu
meminumnya, dan mengatakan jika mabuk, itu haram. Tetapi jika tidak
mabuk maka tidak haram”. Kemudian ia menambahkan bahwa Umar bvenar dalam
masalah ini, sebab al-Qur`an mengatakan, “Sesungguhnya setan itu
bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu
lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari
mengingat Allah dan sembahyang..” (al-Maidah 91).
Maka jika
khamar itu tidak memabukkan maka hal tidak akan terjadi seperti ayat
yang telah aku sebutkan, karena itu khamar tidak dilarang jika tidak
memabukkan.
Shafiyah memberitahu apa yang berlaku, ia berhasil
menuangkan khamar keras kepada pemuda ini dan memberitahuku bahwa ia
telah meminumnya sampai mabuk, berkelakuan kasar dan menyetubuhi dirinya
beberapa kali di malam itu. Dan telah aku lihat badannya lemah dan
mengkurus lantaran malam itu. Demikianlah aku dan Shafiyah mengendalikan
dirinya sepenuhnya.
Nah dalam cerita ini Muhmmad bin abdul
wahab juga bodoh karna dengan Istri muttahnya yang juga agen inggris
ternyta dengan mudahnya mencekoki Muhammad bin abdul wahab dengan
minuman keras.
Jika sudah begini sudah jelas Muhmmad bin abdul wahab terjebak tanpa sadar dan pastinya Ulama yang cacat akhlak !!
Contoh lain Muhmmad bin abdul wahab Lalai Sholat
Masih menurut cerita hemfher
Pernah aku bilang kepadanya, “Salat itu tidak wajib”.
“Kok begitu?” tanyanya.
Aku berkata, “Sebab di dalam al-Qur`an, Allah berfirman, “dan
dirikanlah salat untuk mengingatku” (Thaha 14), maka yang dimaksud salat
ialah mengingat Allah swt. Jadi ingatlah Allah swt sebagai ganti
salat!”.
Wahab berkata, “Ya aku pernah dengar, sebagian ulama mengingat Allah swt di waktu-waktu salat sebagai ganti pekerjaan salat”.
Betapa senangnya diriku mendengar perkataanya itu, maka aku bumbui
pandangannya ini hingga aku perkirakan bahwa aku dapat mengendalikan
jalan pikirannya. Tak lama kemudian aku melihatnya tidak lagi serius
dengan perkara salat, terkadang ia salat dan terkadang tidak. Terutama
di waktu subuh, ia sering meninggalkan salat subuh. Setelah semalam aku
asyik mengobrol panjang dengannya sampai tengah malam lewat, sehingga
mendekati subuh ia kelelahan dan tinggalkan salat.
Begitulah aku tanggalkan pakaian keimanan dari pundak Wahab sedikit demi sedikit.”
nah bagaimana menurut anda ?? bukankah pas dengan hadits Rasulullah
:"Sesungguhnya akan keluar dari "orang ini" satu kaum yang membaca
kitabullah (al qur'an) dengan mudah, namun tidak melampaui tenggorokan
mereka. Mereka keluar dari agama bagaikan anak panah yang meleset dari
sasarannya (sulit taubatnya). (HR. Muslim : 2500)
Tahukah anda
ketika Nikkah Muttahnya selesai ternyata Muhmmad bin abdul wahab nikah
lagi dengan wanita lain ketika bertemu lagi dengan hemfher di lain
waktu.
berikut pengakuannya yang di tulis hemfher :
Muhammad Annajd mengatakan pada saya, “S-a-f-i-y-a-h pergi bersama saya
ke Isfahan dengan status nikah mut’ah selama lebih dari dua bulan. Abdul
Karim menemani saya pergi ke S-y-i-r-a-z dan mempertemukan saya dengan
seorang wanita yang bernama A-s-i-y-a-h, yang lebih cantik dan menarik
dari pada Safiyah. Dengan nikah bersama wanita itu saya benar-benar
menikmati saat paling menyenangkan.”
wah..Muhmmad bin abdul wahab sang pendiri wahabi ini rajin nikah muttah ya ….
ada banyak sekali cerita tentang muhmmad bin abdul wahab dala sejarah
yang di dokumentasi oleh para ulama sezaman dan bahkan dari pihak asing
semacam hemfher dan secara pribadi jika melihat banyak data data
terkait tidak tanduk muhmmad bin abdul wahab maka aku berani mengatakan
dia adalah orang yang munafik.apa yang dia tulis dalam kitabnya tidak
sesuai dengan sikap lahiriyahnya.bahkan ada bebarapa kitabnya jika kita
teliti tidak sesuai dengan maksud ulama salaf.ini menandakan maksud
maksud kembali keada Sunnah dan quran yang di gembor gemborkan tdak
lain hanya berdasarkan akal pikirannya sendiri lebih lebih ia mudah
dipengaruhi hemfher dan paham paham ibnu taymiyah dan murid muridnya
yang juga berpaham mujasimah.
dan kesimpulan yang paling utama
adalah..Muhmmad bin abdul wahab adalah ulama yang cacat,sombong,bodoh
dan licik sehingga dibanyak kitab kitabnya yang nyunah itu tidak sesuai
dengan kepribadiannya.ini tentu saja tidak disadari pengikutnya.yang
mereka lihat hanya sisi baiknya saja padahal sejarah telah banyak
membuktikan nilai minusnya seorang muhmmad bin abdul wahab dimata ulama
muktabar dan para ahli sejarah.Jika kita hanya menyibak kitab kitab
Muhammad bin abdul wahab yang tingkat originalnya diragukan karna sudak
banyak di ubah atau sengaja ditutupi Aibnya maka orang awam akan hanya
membaca bahwa Muhammad bin abdul wahabi adalah ulama yang baik.padahal
jika kita mengakaji sudut pandang semua ulama sezaman yang merekapun
menulis,maka kita bisa melihat kesalahan kesalahannya dan sudah barang
tentu hanya mereka yang lebih paham ketimbang penulis wahabi yang baru
nulis di abad 19 dan 20 sekarang !!.hal yang penting dalam hal
ini..adalah
“ JIKA KITA MENILAI DIRI SENDIRI SEBAGAI ORANG
YANG MERASA BAIK MAKA SEBENARNYA ITU KELIRU DAN SOMBONG.KARNA SEBAIKNYA
BAIKNYA YANG MENILAI KESEHARIAN DIRI ADALAH ORANG LAIN YANG LEBIH DEKAT”
begitu juga halnya sejarah Muhammad bin abdul wahab.jika pengikutnya
hanya mengkaji dengan cara sepihak dan hanya dengan modal kitab kitabnya
sendiri tanpa memandang sudut pandang ulama sezamannya atau ahli
sejarah sezamannya..maka dipastikan cerita baik baiknya
diragukan.dizaman sekarang semua orang bisa membuat atau menyusun kitab
macam Muhammad bin abdul wahab yang isinya BAIK BAIK semua.namun belum
tentu penulisinya punya sipat dan sikap yang sama.kita ambil contoh saja
anak anak kuliah ketika membuat disertasi..bagus bagus toh ?? tapi apa
dirinya sebagus karya disertasinya ?? hmm sekali lagi mereka yang
terdekat dalam kesharianyalah yang lebih tahu . jadi maksudku jika kita
hendak menggali sejarah..maka..jangan lupakan semua sumber lebih lebih
hal ini terkait masalah agama yang jika tidak teliti akan membuat
kesalahan diri menentukan sikap keyakinan dan bisa menimbulkan fitnah
dan mengajak kesesatan bagi orang yang kita ajak !! jika sudah begini
maka dirilah yang paling celaka karna kebodohan memahami
persoalan.Intaha
Sumber data :
1. Buku kitab Mir’at
al-Haramain atau buku “Memoirs Of Mr Hempher, The Spy Inggris Untuk
Timur Tengah” diterjemahan secara pribadi ke dalam bahasa Indonesia
dari versi inggris
2.Sebagian dari makalah penelitian“Al zalazil
wal fitan wa qarn al shaitan” karya pribadi penulis.sub.sejarah Muhammad
bin abdul wahab.

1 Comments:
subhanallah artikel yang sangat menarik.. tapi tahukah kamu tentang ayat alquran yang berbunyi
6. Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
semoga jadi renungan bersama.. jangan gampang di hasud dan di adu domba apalagi literatur yang di bawa orang kafir dan fasik.
Post a Comment