Penulis : Von Edison Alouisci
kali ini saya memperlihatkan pada anda semua kelicikan Ulama wahabi
mengarahkan umat islam pada paham akidah yang menyimpang alias akidah
mujasimah menyamakan Allah seperti sipat makhlukNya.
dimana mana wahabi awam seakan bangga bahwa akidah mereka sesuai dgn
akidah kaum salaf padahal mereka ini tdak sadar sedang disesatkan oleh
ulamanya. Anda bias lihat ketika wahabi mengemukan pendapat ulama
madzab.. Abu hanifah, imam malik imam safii... Imam ahmad. Rujukan
mereka dipastikan kitab buatan anyar albani cs. Dan albani sudah membuat
maksud berbeda dari yang sebenarnya dgn mengubah,memoto
bagian tertentu atau membuat keterangan baru. Alhasil jadilah Akidah
Ulama madzab sebagai AKIDAH WAHABI. Ini tentu kejahatan besar karna
memfitnah Ulama madzab,menipu umat muslim secara luas. Dan tentu saja
fitnah begini sulit di hapus karna kabnyakan wahabi yang yang tdk tahu
apa apa.. turut aktip menyebarkan paham mereka berdsarkan kitab palsu.
Dan jadilah pula mereka ini tangan tangan syetan..penyaba
mari kita simak uraian saya berikut ini.:
Hujah wahabi :
1.PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH BERDSARKAN KITA SERVICE ALBANI
Imam Abu Hanifah (tahun 80-150 H) mengatakan dalam Fiqhul Akbar,
من انكر ان الله تعالى في السماء فقد كفر
“Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia
kafir.” [Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hal.
116-117, Darus Salafiyah, Kuwait, cetakan pertama, 1406 H. Lihat pula
Mukhtashor Al ‘Uluw, Adz Dzahabiy, Tahqiq: Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al Albani, hal. 137, Al Maktab Al Islamiy]. KITAB SERVICE ALBANI.
PADAHAL PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH SEBENARNYA DALAM KITA YANG SAMA BERBEDA
Sanggahan saya (Von Edison Alouisci) :
Imam Abu Hanifah ra. Mengatakan bahwa kata Istiwa sudah dipahami.
Bahkan Imam Abu Hanifah menolak mereka yang berpahaman Tajsim dan
Tasybih sebagaimana tertuang dalam kitab beliau Fiqh al Akbar:
Berkata Imam Abu Hanifah: “Dan kami ( ulama Islam ) mengakui bahawa
Allah ta’ala ber-istawa atas Arasy tanpa Dia memerlukan kepada Arasy dan
Dia tidak metetap di atas Arasy, Dialah menjaga Arasy dan selain Arasy
tanpa memerlukanarasy
sekiranya dikatakan Allah memerlukan kepada yang lain sudah pastidia
tidak mampu mencipta Allah ini dan tidak mampu mentadbirnya sepeti juga
makhluk-makhluk
Allah memerlukan sifat duduk dan bertempat maka sebelum diciptakan Arasy
dimanakah Dia? Maha suci Allah dari yangdemikian”
Hujjah wahabi :
2.PENDAPAT IMAM MALIK BIN ANAS MENURUT KITAB SERVICE ALBANI
Imam Malik bin Anas (tahun 93-179 H),
Diriwayatkan oleh ‘Abdullah bin Ahmad bin Hanbal dalam Ar-Radd ‘alal-Jahmiyyah
: Telah menceritakan ayahku, kemudian ia menyebutkan sanadnya dari
‘Abdullah bin Naafi’, ia berkata : Telah berkata Malik bin Anas :
الله في السماء، وعلمه في كل مكان، لا يخلو منه شيء.
“Allah berada di atas langit, dan ilmu-Nya berada di setiap tempat.
Tidak ada terlepas dari-Nya sesuatu”. [Diriwayatkan oleh ‘Abdullah dalam
As-Sunnah hal. 5, Abu Dawud dalam Al-Masaail hal. 263, Al-Aajuriiy hal.
289, dan Al-Laalikaa’iy 1/92/2 dengan sanad shahih – dinukil melalui
perantaraan Mukhtashar Al-‘Ulluw, hal. 140 no. 130].
PADAHAL DALAM KITAB ORIGINAL LAIN SEBENARNYA MALAHAN BERBEDA
Sanggahan saya (Von Edison Alouisci) :
IMAM MALIK IBN ANNAS Al-Hafizh al-Bayhaqi dalam karyanya berjudul
al-Asma’ Wa ash-Shifat, dengan sanad yang baik (jayyid), -sebagaimana
penilaian al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari-,
meriwayatkan dari al-Imam Malik dari jalur Abdullah ibn Wahb, bahwa ia
-Abdullah ibn Wahb-, berkata: “Suatu ketika kami berada di majelis
al-Imam Malik, tiba-tiba seseorang datang menghadap al-Imam, seraya
berkata: Wahai Abu Abdillah, ar-Rahman ‘Ala al-arsy Istawa, bagaimanakah
Istawa Allah?. Abdullah ibn Wahab berkata: Ketika al-Imam Malik
mendengar perkataan orang tersebut maka beliau menundukan kepala dengan
badan bergetar dengan mengeluarkan keringat. Lalu beliau mengangkat
kepala menjawab perkataan orang itu: “ar-Rahman ‘Ala al-arsy Istawa
sebagaimana Dia mensifati diri-Nya sendiri, tidak boleh dikatakan
bagi-Nya bagaimana, karena "bagaimana" (sifat benda) tidak ada bagi-Nya.
Engkau ini adalah seorang yang berkeyakinan buruk, ahli bid’ah,
keluarkan orang ini dari sini”. Lalu kemudian orang tersebut dikeluarkan
dari majelis al-Imam Malik (Al-Asma’ Wa ash-Shifat, h. 408)".
Anda perhatikan; Perkataan al-Imam Malik: “Engkau ini adalah seorang
yang berkeyakinan buruk, ahli bid’ah, keluarkan orang ini dari sini”,
hal itu karena orang tersebut mempertanyakan makna Istawa dengan
kata-kata “Bagaimana?”. Seandainya orang itu hanya bertanya apa makna
ayat tersebut, sambil tetap meyakini bahwa ayat tersebut tidak boleh
diambil makna zhahirnya, maka tentu al-Imam Malik tidak membantah dan
tidak mengusirnya.
Hujjah wahabi :
3.PENDAPAT IMAM SAFII BERDSARKAN KITAB SERVICE ALBANI
Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (yang terkenal dengan Imam Syafi’I, tahun 150-204 H).
Syaikhul Islam berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abu Ya’la Al
Kholil bin Abdullah Al Hafizh, beliau berkata bahwa telah
memberitahukan kepada kami Abul Qosim bin ‘Alqomah Al Abhariy, beliau
berkata bahwa Abdurrahman bin Abi Hatim Ar Roziyah telah memberitahukan
pada kami, dari Abu Syu’aib dan Abu Tsaur, dari Abu Abdillah Muhammad
bin Idris Asy Syafi’i, beliau berkata,
القول في السنة التي أنا
عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان
ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر
شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله
تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد
“Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits
meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya :
“Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan
benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan
Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di
atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu
Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah
Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian
beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya.
[Lihat Itsbatu Shifatul ‘Uluw, hal. 123-124. Disebutkan pula dalam Al
‘Uluw lil ‘Aliyyil Ghofar, hal.165]
PADAHAL PENDAPAT IMAM SAFII BERDASARKAN KITAN ORIGINAL BERBEDA
Sanggahan saya (Von Edison Alouisci) :
Syafi’i, berkata: Sesungguhnya Allah ada tanpa permulaan dan tanpa
tempat. Kemudian Dia menciptakan tempat, dan Dia tetap dengan
sifat-sifat-Nya
Azali sebelum Dia menciptakan tempat tanpa tempat. Tidak boleh bagi-Nya
berubah, baik pada Dzat maupun pada sifat-sifat-Nya
dalam kitab tauhid “AL-KAWKABUL AZHAR SYARAH AL-FIQHUL AKBAR “ karya Imam Syafi’i sebagai berikut:
قال الشافيع رحمه الله تعالى ( فان قيل : أليس قد قال الله تعالى ( الرحمن
على العرش استوى ) يقال ان هذه الأية من المتشابهات و الذي نختار من
الجواب عنها و عن أمثالها لمن لا يريد التبحر فى العلم أن يمر بها كما جاءت
و لا يبحث عنها و لا يتكلم فيها لأنه لا يأمن من الوقوع فى ورطة التشبيه
اذا لم يكن راسخا فى العلم . و يجب أن يعتقد فى صفات الباري تعالى من
ذكرناه و أنه لا يحويه مكان و لا يجري عليه زمان منزه عن الحدود و النهايات
مستغن عن المكان و الجهات و يتخلص من الهالك و الشبهات . و لهذا المعنى
زجر مالك رحمه الله رجلا حين سأله عن هذه الأية فقال : الاستواء مذكور و
الكيفية مجهولة و الايمان به واجب و السؤال عنه بدعة ثم قال : و ان عدت الى
مثله أمرت بضرب رقبته . أعاذنا الله و اياكم من التشبيه
Berkata Imam Syafi’i, semoga Allah ta’ala merahmatinya: (Maka seandainya dikatakan: Tidakkah Allah ta’ala berfirman:
الرجمن على العرش استوى
Dikatakan bahwa ayat ini bagian dari ayat mustasyabbihat (ayat yang
samar untuk mengetahui maksud dan tujuannya dan perlu penjelasan dari
pakar tafsir Al-Qur’an). Adapun jawaban yang kami pilih dari ayat
mutasyabbihat dan keasamaan-kesam
ini berlaku bagi orang yang tidak mau mendalami ilmunya agar
melewatinya seperti apa adanya ayat dan tidak perlu membahas dan
membicarakan ayat ini. Karena, hal ini tidak akan aman untuk terjatuh ke
dalam lumpur “Tasybih”, yakni menyamakan Allah dengan makhluk apabila
bukan dari golongan orang-orang yang dalam ilmunya.
Dengan demikian,
wajib bagi setiap muslim yang mukallaf untuk mengi’tiqadkan atau
meyakinkan perkara di dalam sifat-sifat Dzat Maha Pencipta (Allah)
ta’ala seperti apa yang telah kami terangkan, di mana Allah ta’ala tidak
diliputi oleh tempat dan tidak berlaku zaman bagi-Nya. Juga, Dia maha
dibersihkan dari segala batasan, dan ujung dan tidak butuh kepada tempat
dan arah. Dia selamat dari segala bentuk kerusakan dan keserupaan.
Oleh karena dengan adanya makna ayat ini, maka Imam Malik rahimahullah
melarang kepada seseorang untuk menanyakan tentang ayat ini. Beliau
berkata: Al-Istiwa’ sesuatu yang sudah disebut. Kaifiat (pertingkah)
sesuatu yang samar. Iman dengan ayat ini wajib. Dan, bertanya tentang
ayat ini bid’ah.
Kemudian, beliau berkata: Seandainya engkau kembali
menanyakan kepada semitsal ayat ini, maka aku memerintahkan supaya
engkau menepuk lehermu. Semoga Allah melindungi kita dan kalian untuk
tidak menyamakan Allah dengan makhluk !
{Keterangan dari kitab
“Al-Kawkab Al-Azhar Syarah Al-Fiqhu Al-Akbar”, karya Imam Abu Abdillah
Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i, halaman 68, cetakan “Darul Fikr”, Beirut
– Libanon.
Imam safii juga berkata "Barang siapa yang berusaha
untuk mengetahui pengatur-Nya (Allah) hingga meyakini bahwa yang ia
bayangkan dalam benaknya adalah Allah, maka dia adalah musyabbih (orang
yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya), maka kafir.
Hujjah wahabi :
4.PENDAPAT IMAM AHMAD BIN HAMBAL MENURUT KITAB SERVICE ALBANI
Imam Ahmad bin Hambal (tahun 164-241 H).Beliau pernah ditanya,
ما معنى قوله وهو معكم أينما كنتم و ما يكون من نجوى ثلاثه الا هو رابعهم
قال علمه عالم الغيب والشهاده علمه محيط بكل شيء شاهد علام الغيوب يعلم
الغيب ربنا على العرش بلا حد ولا صفه وسع كرسيه السموات والأرض
“Apa makna firman Allah,
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ
“Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.” [QS. Al Hadiid: 4]
مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ
“Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.” [ QS. Al Mujadilah: 7]
Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah
mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala
sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap
tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan
bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi
langit dan bumi.” [Lihat Itsbat Sifatil ‘Uluw, hal. 116].
PADAHAL DALAM KITAB LAIN BERBEDA
Sanggahan saya (Von Edison Alouisci) :
As-Syaikh Ibn Hajar al-Haitami menjelaskan bahwa Beliau mensucikan
Allah dari tempat dan arah. Bahkan beliau adalah salah seorang terkemuka
dalam akidah tanzih. Dalam pada ini as-Syaikh Ibn Hajar al-Haitami
menuliskan:
وَمَا اشْتُهِرَ بَيْنَ جَهَلَةِ الْمَنْسُوْبِيْ
إلَى هذَا الإمَامِ الأعْظَمِ الْمُجْتَهِدِ مِنْ أنّهُ قَائِلٌ بِشَىءٍ
مِنَ الْجِهَةِ أوْ نَحْوِهَا فَكَذِبٌ وَبُهْتَانٌ وَافْتِرَاءٌ عَلَيْهِ.
“Apa yang tersebar di kalangan orang-orang bodoh yang menisbatkan
dirinya kepada madzhab Hanbali bahwa beliau telah menetapkan adanya
tempat dan arah bagi Allah, maka sungguh hal tersebut adalah merupakan
kedustaan dan kebohongan besar atasnya” (Lihat Ibn Hajar al-Haitami
dalam al-Fatawa al-Haditsiyyah,
dari Uraian diatas jelas bahwa wahabi BERKIDAH PENUH KEPALSUAN.karna
dasarnya mereka menggunakan sumber palsu. Kelihatan Asli tapi palsu.
Coba anda pikr.. akidah itu adalah keyakinan vital seorang muslim dan
tentu harus benar benar diyakini dari sumber yang benar.jk tdk maka kita
sebenarnya tdk tahu siapa yang layak disembah.
Al-hafizh ibn al-jawzi telah berkata di dalam kitabnya Daf’u Syibh at-Tasybih:
“Sesungguhnya orang-orang yang menyifatkan Allah dengan tempat dan
arah, maka sesungguhnya dia termasuk Musyabbih dan Mujassim yang tidak
mengerti sifat Allah”
padah akhirnya saya mau katakan bahwa wahabi memang ahlul fitnah nejed,,memfitna
By. Von Edison Alouisci
kingstones steet. Ramadhan 24.6.2015
visit My pages: Von Edison Alouisci
CLICK: LIKE OR: DONT LIKE
NB. DIHARAPKAN SHARE ( amanah) . jangan sampai teman,saudara anda
terjebak akidah palsu karna tipuan wahabi awam yang tahunya kopas dalil
diatas..
2 Comments:
شركة كشف تسربات بالرياض
شركة كشف تسربات الغاز بالرياض
شركة نقل اثاث خارج الرياض
تسليك بالرياض
شركة رش شمال الرياض
شركة تنظيف كنب بالرياض
شركة رش شمال الرياض
تسليك مجاري المطبخ
كشف تسربات الغاز
شركة تنظيف كنب بالرياض
كشف التسربات
شركة رش شمال الرياض
Hadir!!!
Post a Comment