Thursday, September 3, 2020

BUKTI PENGAKUAN SYAIKH BIN BAZ BAHWA WAHABI MEMANG DI NISBAHKAN KEPADA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB DARI NAJD

 

Meskipun mereka berusaha mengalihkan
fakta penisbatan wahhabi kepada seorang tokoh khawarij Abdul Wahhab bin
Abdurrahman bin Rustum dengan menggunakan pendapat dari al-Lakhmi
diatas, namun kenyataan berkata lain, sebab menurut Syekh Bin Baaz
penisbatan Wahhabi sejatinya adalah ditujukan untuk para pengikut ajaran
Syech Muhammad bin Abdul Wahhab bukan Abdul Wahhab bin Abdurrahman bin
Rustum seperti yang ditulis oleh Al-Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc.


Mari kita lihat apa yang disampaikan oleh
Syech Bin Baaz di dalam kitabnya Majmu’ Fatawa Wa Maqolat
Mutanawwi’atun Juz 9 Halaman 230:


Penisbatan Wahhabiyyah kepada Muhammad bin Abdul Wahhab oleh Syech Bin BaazArtinya yang saya beri tanda kotak merah:


“Al-wahhabiyah adalah penisbatan kepada
syech al-imam muhammad bin abdul wahab (wafat 1206 H), Beliau adalah
orang yang berupaya mengajak kepada jalan Allah Ta’ala di Najd.”

(Kitab ini dapat didownload di situs perpustakaan digital wahabi http://waqfeya.net/book.php?bid=1749)



Demikianlah apa yang disampaikan oleh
Syech Bin Baaz tentang siapa jati diri sekte Wahhabiyyah ini, beliau
menyatakan bahwa kaum wahhabiyyah adalah dinisbatkan kepada Syech
Muhammad bin Abdul Wahhab an-Najdi. Dan pernyataan beliau ini juga
mengokohkan tentang pendapat memang benar bahwa Najd itu berada di
Hijjaz bukan di Iraq, karena Syech Muhammad bin Abdul Wahhab berasal
dari daerah Najd dan bukan berasal dari Iraq  (ingat tentang hadits
bahwasanya Najd tempat munculnya Qarn asy-Syaithaan?)


Rasulullaah Shollallaah ‘alaih wa sallam bersabda:


حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى
قَالَ حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ الْحَسَنِ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ
عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي
شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا وَفِي يَمَنِنَا قَالَ قَالُوا
وَفِي نَجْدِنَا قَالَ قَالَ هُنَاكَ الزَّلَازِلُ وَالْفِتَنُ وَبِهَا
يَطْلُعُ قَرْنُ الشَّيْطَانِ


Telah menceritakan kepada kami Muhammad
bin Al Mutsanna yang berkata telah menceritakan kepada kami Husain bin
Hasan yang berkata telah menceritakan kepada kami Ibnu ‘Aun dari Nafi’
dari Ibnu Umar yang berkata [Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam] bersabda
“Ya Allah berilah keberkatan kepada kami, pada Syam kami dan pada Yaman
kami”. Para sahabat berkata “dan juga Najd kami?”. Beliau bersabda
“disana muncul kegoncangan dan fitnah, dan disanalah akan muncul tanduk
setan” [Shahih Bukhari 2/33 no 1037]


Dan sudah bukan rahasia lagi, bahwasanya
awal mula lahirnya sekte wahhabiyyah ini diwarnai kekejaman demi
kekejaman yang ditujukan kepada orang-orang dan ulama-ulama yang
berseberangan dengan ajaran sekte ini. Rekaman sejarah kekejaman sekte
ini banyak ditulis oleh ulama’-ulama’ ahlussunnah wal jama’ah,
diantaranya adalah:


1. Syech Ahmad bin Muhammad ash-Shawi al-Maliki


Beliau menuliskannya di dalam karyanya
Hasyiyah ash-Shawi ‘alaa Tafsiir al-Jalaalain, halaman 255, Tafsir ayat 7
dan 8 Surat Al-Fathir:




Saya tulis ulang teks yang bergaris bawah:


وقيل هذه الاية فى الخوارج الذين يحرفون
تأويل الكتاب و السنة ويستحلون بذالك دماء المسلمين وأموالهم, لما هو مشاهد
الان فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على
شيء ألا إنهم هم الكاذبون, استحوذ عليهم الشيطان, فأنساهم ذكر الله, اولئك
حزب الشيطان, ألا إن حزب الشيطان هم الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع
دابرهم


“Dikatakan,
ayat ini turun terkait kaum khawarij yang telah mengubah ta’wilan Al
Quran dan Sunnah, dan dengan itu mereka menghalalkan darah dan harta
kaum muslimin. Sebagaimana hal serupa juga kita saksikan saat ini,
khususnya pada suatu kelompok yang ada di tanah Hijjaz, yang mana mereka
dikenal dengan sebutan Wahhabi. Mereka mengira bahwa mereka berpijak di
atas dalil yang kokoh. Ketahuilah, sesungguhnya mereka adalah para
pendusta. Syaithon telah mengalahkan mereka, sehingga membuat mereka
lupa dari mengingat Allah. Mereka itulah kelompok syaithon. Ketahuilah,
sesungguhnya kelompok syaithon adalah orang-orang yang benar-benar
merugi. Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia untuk membinasakan
mereka.”






Catatan khusus mengenai kitab Hasyiyah ash-Shawi ini


Mengenai
karya al-Imam Ahmad bin Muhammad ash-Shawi al-Maliki ini pada tahun
1420 H melalui penerbit Dar al-Kutub al-ilmiyyah, Beirut, Libanon, kaum
salafy-wahabi berusaha melakukan tahrif/mengubah atas kitab ini dengan
tujuan untuk menyembunyikan jati diri wahabi sebenarnya. 


Berikut ini adalah nukilan dari teks yang dipalsukan:

Hasyiyyah ash-Shawi ‘alaa Tafsir al-Jalalain (cetakan Dar al-Kutub
al-ilmiyyah, Beirut, Libanon. Tahqiiq: Muhammad Abdul Salam Syahin)


هذه الأية نزلت فى الخوارج الذين يحرفون
تأويل الكتاب والسنة, ويستحلون بذلك دماء المسلمين وأموالهم, استحوذ عليهم
الشيطان, فأنساهم ذكر الله, اولئك حزب الشيطان, ألا إن حزب الشيطان هم
الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم


“Ayat
ini turun terkait kaum khawarij yang telah mengubah ta’wilan Al-Quran
dan Sunnah, dengan itu mereka menghalalkan darah dan harta kaum
muslimin. Syaithon telah mengalahkan mereka, sehingga membuat mereka
lupa dari mengingat Allah. Mereka itulah kelompok syaithon. Ketahuilah,
sesungguhnya kelompok syaithon adalah orang-orang yang merugi.
Kitamemohon kepada Allah Yang Maha Mulia untuk membinasakan mereka.”


Perhatikanlah, bahwasanya kaum Salafy-Wahabi memotong/menghilangkan kalimat:


لما هو مشاهد الان فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على شيء ألا إنهم هم الكاذبون


Yang
artinya: “Sebagaimana hal serupa juga kita saksikan saat ini, khususnya
pada suatu kelompok yang ada di tanah Hijjaz, yang mana mereka dikenal
dengan sebutan Wahhabi. Mereka mengira bahwa mereka berpijak di atas
dalil yang kokoh. Ketahuilah, sesungguhnya mereka adalah para pendusta.”


Jadi demi munutupi sejarah kekejian di masa awal-awal sekte ini
dimunculkan, maka kalangan elit dari Wahabi melakukan tahrif atau
pemalsuan atas kitab ulama’ ahlussunnah wal jama’ah ini.


2.  al-Imam ibn Abidin al-Hanafi


Salah seorang ulama di kalangan madzhab
Hanafiyyah, al-Imam ibn Abidin al-Hanafi rahimahullah memberikan
penjelasan khusus mengenai sekte Wahhabiyyah (pengikut ajaran Muhammad
ibn Abdul Wahhab an-Najdi) yang tertuang di dalam kitab karya beliau 
yang berjudul Hasyiyah Radd al-Muhtar ‘Ala ad-Durr al-Mukhtar (halaman
413). Disitu dijelaskan secara gamblang bahwasanya kaum pengikut
Muhammad ibn Abdul Wahhab an-Najdi adalah Khowarij di masa kini.




Pembahasan tentang Pengikut Muhammad ibn Abdul Wahhab sebagai Golongan Khawarij di Zaman Kita


Adapun perkataan [“Mereka (khawaarij)
mengafirkan para shohabat Nabi Shollallaah ‘alaih wa sallam”]; Aku
memahami bahwasanya hal ini bukanlah syarat di dalam penamaan kelompok
Khowarij, akan tetapi hal ini (penyebutan “khawarij”) menjelaskan bagi
siapa saja bagi mereka yang  keluar dari barisan Sayyidinaa ‘Ali
radhiyallaah ‘anhu, jika memang tidak demikian maka cukuplah dengan
mengkafirkan siapa saja yang menyelisihi pendapat mereka, seperti halnya
yang dapat ditemui di zaman kita saat ini, yaitu sekelompok pengikut
Abdul Wahhab dari Nejd (Muhammad ibn Abdul Wahhab an-Najdi) yang
menguasai secara paksa dua tanah suci (al-haramain) dan mereka
mengaku-ngaku bermadzhabkan Hanbaliyyah, bahwasanya mereka menganggap
kelompok mereka adalah muslimin yang sebenarnya, dan yang menentang
kelompoknya adalah musyrikin. Oleh sebab itu mereka membolehkan membunuh
(memerangi) kaum ahlussunnah wal jama’ah dan membunuh (memerangi) pula
para ulama’ ahlussunnah wal jama’ah. Hingga kemudian Allah menghancurkan
kekuatan mereka dan membumihanguskan tempat tinggal mereka hingga
mereka dikuasai oleh balatentara orang-orang Islam, yaitu pada tahun
seribu dua ratus tiga puluh tiga hijriyah (tahun 1233 H).





0 Comments:

Post a Comment

 
Design by Blogger Themes | Bloggerized by Admin | free samples without surveys